PENYAKIT DAN IKHTIAR PENYEMBUHAN DALAM SUDUT PANDANG SUFISME I




Oleh : Ki Akbar

Dalam kajian tasawwuf atau Irfan ada istilah tajassumul a`mal.Tajassum artinya berwujud secara fisik, a`mal artinya perbuatan.Jadi, dalam perspektif ini segala amal yang kita lakukan akan berwujud secara fisik.

Menurut KH.Jalaluddin Rahmat, tajassumul a`mal ini memiliki dua pengertian, arti yang pertama adalah bahwa segala amal perbuatan kita akan berwujud di alam lain sebagai suatu bentuk fisik di alam tersebut.Arti yang kedua adalah bahwa segala amal perbuatan kita akan menimbulkan akibat (dalam bentuk fisik).Kedua pengertian ini sebenarnya saling berhubungan, satu kesatuan yang tak terpisahkan .

Dalam metafisika Islam, alam ini terbagi dalam beberapa tingkatan, Alam Nasut, Jabarut, , Malakut, dan Lahut.Untuk membahasnya membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan halaman-halaman yang tebal dan pembahasan yang cukup rumit.Lain waktu dan kesempatan kita dapat membahasnya, insya Allah.Dalam Fisika setidaknya kita akan membagi alam ini menjadi dua saja, alam materi dimana semuanya, terasa, teraba, dapat dibagi, dan terukur dalam kaidah ilmu fisika Newtonian, dan berikutnya ada alam Quantum yaitu suatu dimensi halus, atau realitas non fisik yang tidak dapat dibagi.Untuk mempermudah pembahasan, dalam tulisan saya kali ini, kita akan membagi alam ini menjadi dua saja, alam materi atau alam fisik, dan alam non materi atau alam quanta.Dalam metafisika kesundaan pun dikenal dua pembagiaan alam, alam kanyataan dan kasunyataan.

Suatu benda materi yang terlihat kokoh, padat, dan solid dari sudut pandang fisik , di alam quantum terlihat merupakan gabungan partikel-partikel halus sub atomik yang “bahan dasarnya” adalah energi quanta, sesuatu yang non materi, sebagaimana penyataan fisikawan David Bohm ,” Alam semesta yang selama ini dipandang sebagai materi sebenarnya adalah lautan energi, dan kita adalah riak-riak dalam kolam energi yang luas itu.”.Semesta tersusun dari atom-atom yang di dalamnya ada sebuah inti atom yang “dithawafi” electron.Sebagaimana yang kita tahu bahwa electron yang mengelilingi inti atom ini bukan materi, sementara inti atom yang dikelilinginya adalah sesuatu yang kosong.

Benda yang terlihat diam dan solid di alam kebendaan ini , bila dilihat di alam quanta merupakan kumpulan atom-atom yang di dalamnya ada perputaran “thawaf” elekton mengelilingi inti atomnya masing-masing.Itulah sebabnya mengapa Sayidina Ali saat hendak duduk di sebuah batu yang terlihat diam mengucapkan salam pada batu tersebut,” assalaamu `alaikum wahai kalian yang berputar-putar.”

Menurut kepercayaan Jawa, tiap diri itu ada kembarannya di alam sana, tidak hanya diri kita, segala prilaku bahkan tekad kita pun memiliki kembaran di alam sana. Sebuah riwayat pun menyebutkan bahwa ketika Rasulullah duduk bersama Aisyah , lewatlah sekelompok Yahudi.salah seorang Yahudi itu memelesetkan assalaamu`alaikum dengan ucapan “assaamu `alaikum” yang artinya “Matilah engkau” .Nabi dengan tenang menjawabnya” wa `alaikum” ( dan engkau juga).

Demikian pula yahudi-yahudi yang lain mengucapkan yang sama pada Nabi, dan Nabi pun menjawabnya dengan tenang.Aisyah yang saat itu sangat jengkel mendadak menghardik Yahudi itu dengan ucapan,” Wahai anak-anak monyet dan babi.” Lalu rasulullah melihat kepada istrinya sambil berkata,” mengapa engkau ucapkan kata-kata itu? Tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang kau ucapkan itu, nanti akan berwujud menjadi makhluk menakutkan yang akan menemanimu kelak.”

Jadi segala yang kita lakukan di alam ini , bahkan masih dalam tahap niat sekalipun akan mewujud di alam lain sebagai suatu bentuk fisik, dan apa yang terbentuk di alam sana pada akhirnya akan mempengaruhi kondisi, situasi ataupun realitas di alam sini.Dari konsep ini sangat mungkin realitas yang terjadi saat ini berupa penyakit misalnya, sumbernya berasal dari alam sana, yang ujung-ujungnya bisa saja disebabkan oleh sebuah tindakan kita dimasa yang lalu.

Sebagai contoh rasa kecewa yang kita tumpuk terus menerus akan menciptakan suatu wujud fisik di alam sana, dan bila terus menerus kita hidup dalam kekecewaan terhadap keadaan , wujud fisik yang tercipta di alam sana lama kelamaan akan semakin kuat dan membesar.Tiap kali kita kecewa terhadap keadaan, disaat yang sama wujud yang terbentuk di alam quantum akan semakin membesar dan terus membesar, dan itu akan berdampak dalam kehidupan kita di alam materi ini, cepat atau lambat.

Dalam buku Mind Power terbitan Dahara Press, dikisahkan tentang seorang anak kecil yang menderita penyakit tumor otak. Karena sudah tidak ada harapan dan tidak mungkin untuk operasi, sang dokter yang kebetulan pernah ikut training Mind Power mengajarinya sebuah tekhnik sederhana.Tahap pertama si anak disadarkan bahwa di dalam kepalanya ada sebuah monster jahat yang sedang menggerogoti otaknya.Selanjutnya tiap harinya selama 20 menit si anak penderita tumor ini dibimbing untuk menlakukan visualisasi dengan membayangkan pesawat-pesawat dalam film startrek, yang merupakan film kegemarannya, menembaki monster jahat tersebut.

Setelah beberapa bulan menerapkan tekhnik tersebut, suatu hari si anak berteriak-teriak kegirangan ,” dokter, monster jahat itu mati. Monster itu musnah.” Benar saja, melalui CT scan terlihat bahwa otak anak tersebut tidak lagi ditumbuhi tumor sebagaimana sebelumnya.

Ada lagi kisah seorang penderita kanker paru-paru yang menerapkan sebuah tekhnik sederhana, dalam alam fikirannya ia membayang bahwa paru-parunya digerogoti sekelompok anjing kelaparan.Ia menggambarkan dirinya di “alam non realitas’ tersebut berusaha menjinakan anjing-anjing kelaparan ini dengan memberikan biscuit sambil mengelus-elus kepala mereka.Dalam beberapa minggu, upaya yang ia lakukan di alam fikirannya tersebut berhasil.Anjing-anjing tersebut menjadi jinak dalam “realitas abstrak” yang ia ciptakan dalam fikirannya .Beberapa hari setelahnya sesak nafasnya hilang, tumornya pun hilang setelah menerapkan tekhnik tersebut.

Kisah-kisah di atas menerangkan pada kita bahwa apa-apa yang kita lakukan di alam ini bahkan baru pada tahapan niat sekalipun, menciptakan suatu realitas di alam sana yang pada gilirannya akan memanifestasikan diri di alam materi ini sebagai suatu realitas.

Segala yang terjadi di saat ini merupakan akibat dari serangkaian perbuatan kita di masa lalu,dengan kata lain perbuatan-perbuatan kita di masa lalu menciptakan sebuah realitas kwanta di alam quantum dan itu semua merupakan penyebab dari apa yang terjadi saat ini.Semuanya merupakan rantai aksi-reaksi atau rantai sebab-akibat yang saling berhubungan .

Dari perspektif ini bisa difahami bahwa penyakit yang dialami seorang pasien saat ini berasal dari perbuatan-perbuatan (termasuk perbuatan hati) di masa lalu dan untuk mengubahnya diperlukan ikhtiar.Ikhtiar yang secara bahasa berarti memilih, dalam perspektif ini berarti bahwa segala upaya kita di saat ini untuk mengubah realitas yang terjadi di alam sana, yang diharapkan dapat mempengaruhi keadaan kita di masa datang.

Saya pernah menangani seorang wanita yang sering sakit saat menstruasi, dari hasil scaning tangan atau deteksi saya menemukan adanya sel-sel abnormal (semacam tumor) yang tumbuh di rahimnya.Pasien yang penasaran ini kemudian memeriksakan diri ke dokter, dari hasil USG saat itu tidak ditemukan adanya tumor, myoma dan sejenisnya.

Sebulan kemudian sakit di rahim pasien semakin menjadi, akhirnya ia dirawat di UGD.Dalam pemeriksaan USG kali ini ditemukan adanya tumor di sekitar tahimnya yang menekan saluran kencing.

Di saat yang lain, pernah ada seorang perempuan abg yang mengidap tumor rahim, setelah menjalani perawatan selama tiga minggu,pasien ini saya nyatakan sembuh, karena saya tidak temukan adanya energi negative berdasarkan scaning tangan saya dan beberapa rekan.Tetapi pasien masih "ngotot" merasakan sakit, dan berdasarkan USG memang tumor itu masih bercokol di dalam rahimnya.Karena saat itu orang tua pasien tidak punya uang untuk biaya operasi , anaknya pun di bawa pulang sambil mengumpulkan uang untuk operasi.Dua bulan berikutnya, sebelum operasi, anak ini di-USG sekali lagi untuk memastikan besarnya tumor, walhasil dalam pemeriksaan USG kali ini tidak ditemukan adanya tumor dalam rahim anak tersebut.

Dari beberapa pengalaman tersebut saya menyimpulkan bahwa apa yang kita lakukan di alam "sini" membutuhkan waktu dan proses atau bahkan membutuhkan sebab-sabab lainnya untuk mewujud di alam "sana", dan apa yang terjadi di alam "sana" pun membutuhkan proses dan waktu atau beberapa sebab lainnya untuk mewujud di alam "sini" Itulah sebabnya mengapa ada orang yang berdoa atau berikhtiar untuk sembuh namun belum diijabah atau belum "mewujud" , karena memang semuanya butuh proses, butuh waktu dan butuh beberapa sebab lainnya untuk mewujud menjadi sebuah "akibat " yang kita kehendaki.Seperti sebuah benih yang kita tanam, semuanya butuh proses, butuh waktu , dan butuh berbagai hal lainnnya agar dapat tumbuh dengan sempurna.

(gabung di face book kami : Kriya semesta / email facebook kesadaransemesta@yahoo.co.id atau join di grup fb : Ki Akbar )

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel