KEMBALI KE TUNTUNAN AGAMA, RESEP AMPUH ANTI SIHIR


Ada-ada saja memang tingkah para politisi negeri ini, dalam pilpres 2009 putaran pertama ini misalnya, para kandidat calon presiden saling menjatuhkan, saling mengkritik satu sama lain. Yang tidak kalah menghebohkan adalah pernyataan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Capres incumbent, yang entah karena untuk meraih simpati dari masa pendukungnya atau karena hasutan pihak-pihak tertentu ,dalam sebuah kesempatan dihadapan sebuah jamaah majekis dzikir sebagaimana yang dilansir oleh berbagai media beliau menyatakan bahwa dirinya dan keluarganya selama mencalonkan diri mendapat berbagai gangguan yang diyakininya sebagai sihir. “Ini musim pemilu, pilpres dan pilwapres banyak yang gunakan ilmu sihir. Betul saya merasakan dengan keluarga. Luar biasa, macam-macam yang digunakan,” kata SBY saat berbicara di hadapan 3.000 jamaah zikir dan pengajian di kediamannya Puri Cikeas Bogor Jumat malam.

Sebagai seorang praktisi spiritual yang seringkali bersinggungan dan menangani kasus-kasus sihir dan sejenisnya dari para pasien yang saya tangani sejak tahun 2001 s.d 2009, atau kalau boleh saya mempromosikan diri saya sebagai seorang yang punya sedikit pengalaman dalam menangani kasus gangguan sihir, pernyataan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono tentang gangguan sihir akan sedikit saya tanggapi.

Memang benar, bahwa sihir dapat dilawan dengan dzikir atau kalau boleh saya menyempurnakan pernyataan Pak SBY tersebut bahwa sihir dapat dilawan dengan tuntunan agama. Agama sebagai The way of life dapat memberikan jalan keluar dari berbagai kebekuan, kebuntuan, kegelapan, dan berbagai permasalahan hidup manusia, termasuk dalam hal ini sihir tentunya. Seorang yang menjalankan keyakinannya dengan benar dan dipraktikan sepenuh hati dalam kehidupan kesehariannya tidak akan mungkin terkena sihir, dan kalau pun sihir itu menyerangnya biasanya hanya sekedar “numpang lewat”, ibarat makanan yang masuk langsung keluar begitu saja melalui saluran pembuangan tanpa diserap tubuh sedikit pun juga.

Dalam beberapa kasus yang kami tangani, memang tidak dipungkiri bahwa orang-orang yang mempraktekan sebagian dari agama memang bisa saja terkena sihir. Tetapi dari pengalaman kami, kaum agamawan yang dimungkinkan terkena sihir biasanya adalah orang-orang menjalankan agamanya tidak utuh, hanya sebagian kecil dari praktek-praktek keagamaan , dan itupun hanya dari sisi lahirnya saja

Agama Islam yang saya yakini memang tidak menafikan adanya sihir, tetapi Islam melarang mempelajari apalagi mempraktekannya, sehingga mengobati sihir dengan sihir adalah haram

Tidak sedikit ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang sihir, salah satunya yaitu dalam QS. al-Baqarah(2): 102, yang mana di dalamnya menceritakan tentang sihir pada zaman Nabi Sulaiman, dan juga tentang kisah Harut dan Marut dimana disebutkan bahwa orang-orang kafir mengatakan bahwa mereka diutus untuk mengajarkan dan mengamalkan ilmu sihir pada manusia. Selain itu pun terdapat banyak pengertian mengenai sihir diantaranya yaitu menurut pendapatnya al-Azhari mengatakan bahwa sihir adalah suatu pekerjaan untuk mendekati setan dan meminta pertolongan kepadanya. Sedangkan menurut al-Ragib al-Asfahani bahwa “sahara” adalah Pertama, tipuan, imajinasi atau gambaran yang tidak nyata, seperti hal nya yang dilakukan pesulap yang dapat memalingkan pandangan dengan kecepatan tangannya, juga seperti yang dilakukan oleh pengadu domba, memfitnah dengan ucapan-ucapan yang manis yang dapat mempengaruhi pandangan orang lain. Kedua, meminta pertolongan setan dengan melakukan sebuah ritual mendekatkan diri kepada setan. Ketiga, perbuatan yang dapat membuat orang sedih, yang dengannya dapat merubah bentuk dan karakter seseorang menjadi penurut seperti gendam, pelet,dll .

Sebagaimana kegelapan yang bisa dihilangkan dengan cahaya, sihir sudah pasti dapat ditangani dengan pendalaman atau praktek keagamaan yang utuh, lahir dan batin,dengan kata lain kuasa gelap sihir dapat diatasi dengan sinar terangnya agama.Sebagaiama firman Alah dalam Alqur`an : .
“Allah adalah wali ( yang dipercayakan urtusan sepenuh hati) bagi orang-orang yang beriman, yang mengeluarkan mereka dari kegelapan pada terang benderang.”
( Q.S .2 : 157 )


Membentengi kekuatan Sihir dengan Dzikir dan Pola-pola Spiritual Lainnya


Pengaruh sihir hanya pada jiwa-jiwa yang lemah. Oleh sebab itu, yang sering terpengaruh adalah kaum wanita, anak-anak kecil, dan orang-orang bodoh. Sebab, roh-roh jahat akan aktif beroperasi pada jiwa yang ia temukan memiliki kesiapan untuk ia pengaruhi.
(Ibnu Qayyim al jauziyah, Zadul Ma'ad, 4/105)

Dalam hal tersebut saya sependapat dengan pernyataan Ibnul Qayyim tersebut di atas, bahwa sihir tidak dapat memasuki tubuh-tubuh yang berjiwa besar.Dzikir dalam hal ini adalah suatu cara atau metode penguat jiwa .Kata-kata berenergi positif dalam dzikir dapat menstimulasi fikiran dan perasaan sehingga kondisi jiwa dapat semakin kuat. Disamping dzikir, doa, membaca kitab suci atau ritual-ritual lainnya dapat memberikan effek kultivasi atau pelatihan pada jiwa

Pribadi yang kaku, tegang, mudah marah, penakut, dan mudah disugesti biasanya mudah terkena serangan sihir, sebaliknya pribadi yang tenang, humoris, penyabar sangat sulit untuk dipengaruhi kekuatan-kekuatan jahat, sihir dan sejenisnya. Dzikir, meditasi dan ritual-ritual keagamaan yang dilakukan dengan kesadaran dapat melatih kepribadian seseorang sehingga menjadi lebih positif.


Menjaga kebersihan hati adalah bagian dari aspek batiniah dalam agama. Kita mengenal istilah, tazkiyatunnfas, atau qolbun salim, atau dalam istilah populernya kita sering dengar managemen qolbu. Dalam pelajaran esoteris-eksoteris yang kami kembangkan ada yang namanya Aha atau Aktivasi hati, itupun digali dari nilai-nilai universal yang ada dalam agama Islam yang saya anut,dan dapat ditemukan pula dari berbagai pendalaman agama-agama samawi di muka bumi.

Tentang kebersihan hati ini, seorang praktisi spiritual Islam yang tidak mau disebut namanya pernah menceritakan pengalamannya saat menyembuhkan seorang pasien yang mengeluhkan sakit yang teramat sangat dikepala hingga seringkali membuatnya pingsan. Pria setengah baya ini mengisahkan pengalamannya saat menangani pasien yang sudah berobat keberbagai dokter dan namun penyakitnya tidak sembuh-sembuh bahkan berbagai prosedur pemeriksaan medis sudah ia jalani namun penyebab penyakitnhya secara medis tidak ditemukan "Setelah menangani pasien tersebut kepala bahkan sekujur tubuh saya terrasa sakit dan ngilu.Saya merasa ada sesuatu hal buruk yang meliputi tubuh saya, saya berfikir bahwa tubuh saya terkontaminasi energi buruk dari pasien tersebut." Tuturnya.

" Malamnya saya coba melafalkan beberapa ayat suci dan doa-doa penyembuhan, anehnya rasa sakit tersebut malah semakin menjadi-jadi. Semakin saya berusaha melawannya, semakin kuat rasa sakit tersebut menyerang kepala, dan sendi-sendi tubuh saya, belum lagi rasa panas dan gatal yang menjalar keseluruh tubuh.Tidak terasa waktu menunjukan sepertiga malam terakhir, fdalam kondisi lelah dan mengantuk, saya coba menenangkan diri dan memasrahkan segala sesuatunya pada Allah, seraya mengucapkan, “mangga nyanggakeun Ya Allah (silakan lakukanlah apa yang menurutMu pantas ) “ . Setelah agak tenang, saya membaca "Bismika Allahumma ahya wa bismika amut" doa tidur yang biasa saya baca setiap hari, tapi saya merasakan maknanya yang begitu dalam saat mengucap doa yang artinya," Dengan namamu Ya Allah aku hidup dan dengan namaMu pula aku mati." Tersebut.Tiba-tiba ada perasaan ketenangan yang luar biasa, semakin lama semakin menguat, dan saya merasa sesuatu keluar dari tubuh saya sampai tanpa terasa saya tertidur.Dan pada saat saya terbangun rasa sakit tersebut hilang entah kemana.”

Dari penuturan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepasrahan adalah kunci rahasia kita agar dapat terhubung dengan “Cahaya Terang Ilahi” dalam mengatasi kuasa gelap sihir dan sejeninya.Sebanyak apa pun kita melafalkan doa, mantera, wirid dan lain sebagainya, bila kita “ngotot” pada Tuhan untuk sesegera mungkin disembuhkan, maka laku-laku spiritual tadi tidak nyambung pada “kekuatan” Ilahi. Ibarat pesawat telephone yang bagus dan harganya mahal sekalipun tidak ada gunanya sama sekali kalau tidak terhubung dengan jaringan telephone, maka demikian pula halnya dengan doa, dzikir , atau laku spiritual apapun juga, kepasrahan kita pada Ilahi merupakan alat penghubung kita dengan kekuasaan Ilahi yang tanpa batas.

Disamping itu, sedekah dapat pula membantu mempercepat proses penyembuhan sihir, effektif pula untuk menolak atau membentengi diri dari segala marabahaya termasuk serangan sihir tentunya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel