SEDIKIT MENGUAK TENTANG KESADARAN II




Air yang berkesadaran

Dr. Masaru Emoto seorang ilmuwan asal Jepang berhasil membuktikan bahwa ternyata air sangat merespon kata-kata yang diucapkan oleh manusia. Dalam bukunya The True Power of Water ,ia menguak fenomena perubahan struktur molekur air melalui foto kristal air yang ia peroleh melalui pembekuan air pada suhu nol derajat celcius yang kemudian difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi .Dalam eksperimennya tersebut , peneliti dari Universitas Yokohama ini berhasil menguak suatu fakta bahwa kristal air menjadi heksagonal nan cantik saat diucapkan atau ditulisi kata –kata bermakna positif seperti cinta, terimakasih, harmony ,dll, sementara saat air “dikata-katai” kata-kata negatif seperti kamu bodoh, tidak berguna, dan lain-lain kristal air menjadi hancur atau rusak.
Penelitian tersebut semakin membuktikan pada kita bahwa manusia merupakan komponen terpenting dalam alam semesta, alam semesta bereaksi terhadap kata-kata , atau setiap produk akal manusia. Air sebagai bagian dari semesta seolah dapat ”mendengar” atau ”membaca” tulisan yang dibuat manusia, seolah ia menyadari benar-benar bahwa manusia adalah pemegang mandat kepemimpinan alam semesta atau yang dalam bahasa agamanya disebut sebagai khalifah fil ardli, kini kita menyaksikan air yang sangat ”sadar” akan posisi dirinya dalam semesta.
Sehubungan dengan hasil eksperimen Dr.masaru Emoto tersebut, seorang ilmuwan bernama Dr.Li Chunbing berpendapat bahwa penelitian tersebut membuktikan pada kita bahwa di dalam setiap benda terdapat mind. Selanjutnya dalam suatu wawancara dengan surat kabar ZhengJian, ia menyatakan,” The most spectacular part is that a water crystal can reflect ”thought” with its information.That is a phrase, an image, or a piece of music can lead to particular shapes of water chrystal . In other wors , water responds to words, images , and sound with different formations of water chrystal .From the photographs of different formations f water chrystal we can easily see that mind and matter is one thing.It appears that that there is a mind inside a matter . For example, a word carries a thougt, wich manifest it self in the formation of water chrystal in the water crysta experiments. This proves that a matter has life and thought of its own , and that a thought has its tangible representation. Matter and mind are one body with two kinds of manifestations of the same substance.”

Alam semesta yang berkesadaran

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.” (QS. Al Mulk, 67: 3-4) !

Atom adalah bagian pembangun alam semesta, artinya seluruh wujud atau manifestasi yang ada di semesta raya ini tersusun dari atom-atom atau dapat dikatakan bahwa segala benda yang ada merupakan atom-atom yang mengumpul. Dalam struktur atom, semua bagiannya mempunyai tata aturan dan disain yang menonjol. Setiap atom mempunyai nukleus yang mengandung protron dan neutron yang jumlahnya tertentu, kesemuanya bergerak berputar seirama seperti putaran thowaf. Nukleus atau inti atom, protron dan neutron yang ada di dalamnya, dan elektron di sekitarnya selalu bergerak. Jumlah elektron suatu atom sama dengan jumlah protonnya, karena proton yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif selalu seimbang satu sama lain,jika tak seimbang maka tak mungkin terbentuk atom. Elektron-elektron ini berputar mengelilingi inti atom mereka sendiri dan dengan kecepatan tertentu tanpa saling menyimpang. Kecepatannya selalu seimbang dengan yang lainnya dan selalu menjaga kelangsungan hidup atomnya. Tidak pernah terjadi salah-atur, perbedaan, atau pun perubahan, ”tanpa berfikir” , semuanya bergerak dalam ”kesadarannya” masing-masing, kesadaran –kesadaran yang ’dihembuskan” oleh sesuatu yang Tunggal yang mengatur segala sesuatu secara terencana.
Teori penciptaan atau asal-usul Alam Semesta yang paling diyakini kebenarannya adalah Big bang Theory atau Teori Ledakan Besar, yang mengatakan bahwa Semesta Yang Teratur ini bemula dari sebuah Ledakan dahsyat. Jika Ledakan Dahsyat itu merupakan ledakan yang kebetulan dan tidak terkontrol, maka mestinya diikuti dengan kejadian acak dan tersebarnya segala yang terbentuk itu dalam suatu kekacaubalauan yang luar biasa dahsyatnya, tetapi kenyataannya semuanya tersusun rapi, bergerak dalam ”suatu kesadarannya masing-masing” yang terkontrol.
Sebenarnya, tatanan semeta yang teratur tak bercacat telah berlaku di tahap awal keberadaannya. Contohnya, alam semesta terbentuk di tempat dan waktu yang berbeda, namun begitu terorganisir sehingga alam semesta seakan-akan dihasilkan dari satu-satunya pabrik dengan kesadaran masing-masing. Mula-mula, elektron mendapati sendiri suatu nukleus dan mulai mengelilinginya. Kemudian, atom-atom menyatu untuk membentuk zat, dan semuanya menghasilkan obyek-obyek yang bermakna, bertujuan, dan masuk-akal. Sesuatu yang tidak wajar, mendua, tidak normal, tidak bermanfaat, dan tidak bertujuan tidak pernah terjadi. Segala sesuatu, dari unit terkecil sampai unsur terbesar, terorganisir dan mempunyai tujuan yang beragam
Semuanya ini merupakan bukti kuat adanya Suatu Kesadaran Tunggal yang meng”hembuskan’ seluruh semesta yang beraneka Ragam dalam dalam ”sub-sub ” atau ”unit-unit” Kesadaran yang Sistematis, masing-masing memiiki ”kesadaran diri’ yang berbeda dengan yang lain, tetapi kesemuanya terhubung dengan suatu Kesadaran Tunggal yang mengatur semesta. Demikianlah, Alam semesta dilingkupi terhubung dan dengan suatu pusat atau sumber kesadaran atau kebijaksanaan tertinggi, bagian-bagian dari semesta berkesadaran dan satu sama lain terhubung dengan suatu kesadaran tertinggi yang meliputi alam semesta , Suatu Kesadaran yang membuat setiap bagian darinya hingga partikel-partikel terkecil sekalipun bergerak dalam suatu perputaraan yang indah yang bila meminjam istilah Pir Inayah Khan seorang Sufi dikatakan sebagai “tarian-tarian Cosmis yang Agung”.
Seluruh komponen dari alam semesta berkesadaran, mereka tidak terpisah satu sama lain tetapi mereka saling berhubungan, berinteraksi, bersimbiosis mutualisme, berkomunikasi satu sama lain, saling menghilangkan, saling menghidupkan, masing-masing menjalankan tugasnya berdasarkan suatu kesadaran yang ”ditiupkan” dari ”Sumber Kesadaran yang Agung” kita menyebutnya Allah.
Sejenak, marilah kita sama-sama merenung, menyaksikan betapa semuanya berkesadaran, air yang menguap tatkala terik matahari menerpanya, batu yang jatuh kebawah saat dilempar dari tebing yang tinggi, dua ujung magnet yang berlawanan saling tolak menolak , Daun yang menghirup karbon dioksida dan meniupkan oksigen bagi makhluk lainnya, semua ”tahu diri”, dan memasrahkan diri-diri mereka pada Kesadaran Semesta Raya yang dihembuskan sang Ilahi Pemilik kesadaran Tertinggi , kita biasa menyebutnya ”Law of Nature” , hukum alam yang pada hakekatnya adalah Hukum Tuhan, semua bergerak dalam tatanan keteraturan yang harmonis,mekanisme Ilahiah yang sempurna, itulah manifestasi dari Hukum Pemilik Kesempurnaan.
Tentang hal ini, Harun Yahya menyatakan dalam salah satu bukunya,” Ketika menjelajahi alam semesta, kita menemukan banyak contoh keteraturan. Dunia yang kita tempati ini hanyalah salah satunya. Dengan segala keistimewaan yang ada padanya, bumi diciptakan dengan kese-imbangan yang luar biasa stabil, yang membuatnya cocok bagi berlang-sungnya kehidupan makhluk hidup.”
Dialah Yang menciptakan langit dan bumi dengan Haq; tatkala Ia berfirman, "Jadilah!" maka ia pun jadi. Firman-Nya adalah kebenaran. (Surat al-An'aam, 73)
Dalam pembahasan ini kita telah menyaksikan bahwa segala sesuatu di semesta ini berkesadaran, mereka mendapatkan kesadarannya yang tanpa berfikir itu begitu saja, segala sesuatunya sudah dimilikinya sejak mereka tercipta.Kesadaran yang selama ini tidak pernah kita sadari bahwa ia ada dalam diri kita dan sesungguhnya kita adalah bagian dari KESADARAN tersebut

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel