tag:blogger.com,1999:blog-73645253963809552192024-03-13T10:46:53.896-07:00Bisikan JiwaKang Wafiqhttp://www.blogger.com/profile/15873985216852039807noreply@blogger.comBlogger36125tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-66134365200731867572022-06-18T14:51:00.002-07:002022-06-18T14:51:19.521-07:00PERJALANANKU MENUJU HENING Langkah kecilku menuju alam spiritual justeru baru dimulai pada saat SMP. Ada semacam kehausan atau mungkin kerinduan akan ”kebenaran’ , saya yang hidup dalam didikan sekuler yang tidak begitu mementingkan agama mulai ”menggugat” kehidupan keberagamaanku dilingkungan keluarga , bila anak-anak lain seusiaku saat itu dipaksa orang tua mereka untuk sholat dan mengaji,justeru malah saya yang ”memaksa” mereka mengajarkanku sholat dan mendatangkan guru mengaji.
Setelah itu, kerinduanku justeru semakin bertambah dan bertambah, berbagai kegiatan keagamaan mulai dari bedah buku, diskusi agama, organisasi pemuda keagamaan hingga pesantren kilat saya ikuti, namun semua itu sama sekali tak menghilangkan ’dahaga spiritualku” . Bukannya ketenangan yang saya dapatkan dalam setiap sholat dan dzikirku yang terkadang hingga berjam-jam, yang ada malah rasa letih luar biasa dalam batin dan fikiranku . Dalam setiap sholat dan dzikirku , saya selalu disibukan dengan menekan dan melawan lintasan-lintasan fikiran dibenakku yang selalu muncul silih berganti, semakin ditekan malah semakin banyak yang bermunculan , ada sesuatu yang hilang dalam diriku, saya memasuki sisi gelap dunia, yaitu pornografi sebagaimana remaja seisiaku pada umumnya.
Seiring pertambahan usia, kerinduanku akan hakekat kebenaran semakin bertambah, di bangku kelas satu sekolah menengah atas sekitar tahun 1992, saya mengikuti salah satu Perguruan Olah Nafas yaitu Lembaga Seni Olah Nafas Dzulfiqor yang mengajarkan sistem Pembangkitan Tenaga Dalam dengan metode meditasi gerak pernafasan.Di setiap akhir latihan , kami duduk meditasi sambil menatap suatu titik atau objek di depan dan pelatih menginstruksikan untuk fokus dan konsentrasi pada titik tersebut.Hasilnya, boro-boro konsentrasi yang ada malah saya sibuk melawan rasa letih, dinginnya malam dan berperang melawan berbagai lintasan fikiran yang bermunculan silih berganti, saat suatu lintasan fikiran yang muncul berhasil ”diusir” dari benakku, saat itu pula fikiran lain bermunculan, dan seterusnya hingga keletihan spiritual lagi-lagi muncul sebagai pemenangnya. Hal itu terus berkelanjutan hingga saya diangkat menjadi asisten pelatih,dalam setiap latihan saya selalu menginstruksikan para yunior untuk fokus dan konsentrasi , sesuatu yang sebenarnya saya sendiri pun belum merasakannya.
Karena rasa frustrasi itulah, diam-diam saya mempelajari lagi berbagai ”ilmu” atau metode lainnya, mulai dari belajar secara otodidak melalui berbagai buku tentang meditasi dan pernafasan yang saat itu sedang marak-maraknya , dan melalui berbagai perguruan lainnya yang diam-diam saya rambahi. Dari beberapa buku yang saya baca, diceritakan tentang pengalaman spiritual berupa rasa ketenangan dan kedamaian luar biasa yang dalam istilah yoga dinamakan ”ananda” dan dalam istilah sufisme disebut dengan Fana, tetapi lagi-lagi semua itu hanya sekedar cerita, yang saat itu saya belum memasukinya sama sekali.
Pengalaman Out of Body Eksperiense pertamaku
Setelah mengalami berbagai kegagalan demi kegagalan, pada tahun 2004 (SMU kelas 2 ) seorang teman memperkenalkan saya dengan suatu komunitas atau sebut saja geng , peminat ilmu-ilmu mistik-spiritual Sunda-Islam yang kemudian kami namakan White Kalam . Sebelum masuk , kami menjalani suatu tradisi penularan atau penginduksian kekuatan spiritual yang mereka namakan ijazah , be`at, atau aktifasi, saat menjalani ritual tersebut barulah saya merasakan sensasi getaran dari tulang ekor menuju ke atas kepala hingga kemudian melingkupi seluruh tubuh, dan sejak saat itulah saya mulai sering mengalami suatu kekuatan yang membuat tubuhku bergetar, beberapa tahun kemudian barulah saya mengetahui bahwa apa yang dialami tesebut adalah fenomena kundalini syndrom.
Pada suatu siang selepas sholat Dzuhur sepulang dari sekolah , seperti biasa saya kembali melakukan rutinitas meditasi yang sensasinya sudah dapat saya rasakan walaupun saat itu belum memasuki ”zona hening” seperti yang diharapkan. Karena mengantuk, akhirnya saya merebahkan diri di ranjang hingga tertidur, tiba-tiba saya terbangun karena merasakan getaran di sekitar seperti gempa bumi , dan saat itu telinga berdenging keras, seiring suara dengingan di telinga yang kian lama kian keras, getaran yang kurasakan pun semakin lama semakin kuat hingga tubuhku terlihat seperti bergoncang-goncang, tanpa terasa tiba-tiba badan terasa seperti melayang ke angkasa . Saat membuka mata saya sudah ada di atap kamar, dan ketika membalikan badan terlihat tubuhku terbaring di ranjang, Maha Besar Tuhan, saya melihat tubuhku sendiri.
Awal Memasuki Zona Hening
Minggu siang tahun 1999 di sebuah hotel di Bandung saya menjalani inisiasi Reiki yang diberikan oleh Master Reiki Rahmat Dharmawan, setelah sebelumnya Master pembimbing Yayasan Metta Energi ini (sekarang Padepokan Kundalini Dharma Yoga) menginstruksikanku untuk pasrah , membiarkan semuanya terjadi sambil berdoa dalam hati, sama sekali tidak menyuruhku untuk fokus atau berkonsentrasi, tidak berapa lama terasa hawa hangat mengalir masuk dari ubun-ubun menyebar ke seluruh tubuh, terlihat kilatan-kilatan cahaya menerpa tubuh dan dalam keadaan pasrah tanpa berusaha berkonsentrasi tiba-tiba fikiran ku seperti hanyut begitu saja mengalir bersama energi yang mengalir dalam tubuhku, tanpa terasa tigapuluh menit berlalu dalam fikiran yang tenang dan fokus pada rasa nyaman dan tentram, lintasan-lintasan fikiran yang biasanya sering bermunculan hilang entah kemana.
Sejak saat menerima inisiasi Reiki itulah, sensasi yang dialami para pemeditator yang sebelumnya hanya bisa dibaca melalui buku-buku akhirnya saya alami juga , mulai dari melihat kilatan cahaya dan berbagai semburan cahaya, rasa tenang dan rileks yang mendalam, perasaan melayang-layang, hingga sensasi rasa geli yang puncaknya nikmat yang menjalar ke seluruh tubuh, hingga tubuh menggelepar dalam puncak kenikmatan dalam meditasi (Orgasme Spiritual meminjam istilahnya Pak Irmansyah Effendi) .Saat itu saya merasakan, mungkin inilah puncak perjalanan spiritualku, sensasi yang selama berabad-abad dicari-cari para pendamba kebahagiaan batiniah.Ternyata tidak, semua itu masih langkah awal, perjalanan masih terus berlanjut.
Larut di Pusaran ka`bah
Ada rasa cemburu dalam hati saat mendengar ibuku hendak berangkat umroh ke tanah suci Mekkah, ”Kapan saya berangkat kesana Ya Robb” gumamku dalam hati. Dari hari ke hari, kerinduanku ber”wisata spiritual” ke ”Rumah Tuhan ” semakin tak terbendung, hingga suatu hari Ibuku memanggilku.
Rupanya karena adanya peraturan baru yang mengharuskan wanita yang berziarah ke tanah suci didampingi muhrimnya keberangkatan beliau ke Makkah terhalang, , sehingga kemudian beliau mengajakku ikut serta , yang tentu saja saya sambut dengan suka cita seraya berucap,” Aku datang penuhi panggilanMu Ya Rabb”
Dan tibalah saat yang ditunggu-tunggu, singkat cerita saya sudah ada di dalam Masjidil Haram berjalan mendekati Ka`bah, semakin dekat semakin kuat getaran dalam dadaku, saya larut dalam suasana haru dalam thowafku, tanpa terasa saya sudah berdiri di hadapan Multazam , sebuah tempat yang menurut beberapa riwayat dikatakan sebagai tempat yang mustajabah, dan saat tangan ini menyentuhnya, tiba-tiba saya memasuki suatu perasaan hening yang sulit digambarkan dengan kata-kata.Saya seperti memasuki suatu ”zona hening” , dimana saat memasukinya seolah semuanya seperti terhenti, suara-suara yang kudengar ”dliluar” sepertinya hilang entah kemana, semuanya seolah terdiam dan membisu, larut dalam kekhusuan.Dan, saat bersujud di area tersebut, seolah tubuhku menghilang entah kemana, lebur bersama semesta, menyatu dalam tasbih semesta.Selanjutnya dalam keheningan aku berucap,” Ya Tuhan sempurnakanlah spiritualitasku, hingga tahap sesempurna sempurnannya.”
Hari demi hari kulalui di Masjidil Haram, setiap sholat, thawaf dan dzikirku di tempat tersebut kulakukan dalam kekhusyukan yang begitu dalam. Sebagaimana yang dijelaskan Agus Mustofa dalam bukunya Pusaran Energi Ka`bah bahwa Ka`bah merupakan medan energi spiritual yang sangat kuat karena menyimpan energi spiritualnya Nabi Ibrahim (Ismail, Siti hajar hingga Muhammad SAWW) , adanya Hajar Aswad yang merupakan batu hitam meteorit yang diyakini memiliki konduktifitas magnetis yang tinggi , ditambah lagi faktor orang-orang yang bertawaf mengelilinginya setiap manusia yang merupakan kumpulan bio elektris mengelilingi satu objek yang ada konduktornya dimana setiap Muslim di seluruh belahan bumi melakukan aktifitas spiritual menghadap pusat tersebut, sehingga wajar saja tempat tersebut memiliki aura spiritual yang dahsyat, ditempat tersebut begitu mudah fikiran dan perasaanku untuk memasuki ”zona” tersebut, berbeda dengan yang kualami sebelumnya di tanah air.
Selain itu, saya mengalami pula suatu pengalaman aneh, saat melintas di bawah pancuran emas Ka`bah, tiba-tiba ada sesuatu yang sejuk mengalir di atas kepalaku dan getarannya yang damai menyebar ke seluruh tubuhku, lagi-lagi saya larut dalam suasana hening penuh kebahagiaan.
Meditasi merubah hidupku
Sepulang di tanah air, atas kehendakNya, saya menamatkan beberapa pelajaran Reiki dan esoteris lainnya hingga tingkat Master Pengajar.29 April 2002, saya dan beberapa rekan mendirikan sebuah Yayasan yang kami beri nama Kriya Semesta, dalam wadah inilah kami mengamalkan ilmu kami dengan mengadakan pelatihan-pelatihan Reiki dan memberikan pelayanan-pelayanan pada masyarakat dengan membuka klinik pengobatan .
Tanpa terasa , sudah lebih dari delapan tahun dari awal memasuki ”zona hening” (1999, awal inisiasi Reiki) hingga saat buku ini di tulis , saya menempa diri dengan meditasi dalam berbagai bentuknya .Secara fisik memang tidak ada yang berubah dalam hidup saya, tetapi secara batin-mental-spiritual, ada sentuhan keajaiban yang muncul mewarnai hidup ini, saat ini temperamen saya sudah tidak lagi seberangasan dulu, terkadang memang masih ada sifat pemarah, tetapi seringkali marah itu tiba-tiba hilang begitu saja seperti ada suatu kekuatan besar yang tiba-tiba mencabutnya begitu saja. Dalam hal hubungan dengan Ilahi pun kian hari kurasakan kian mesra, rasa damai dan kesejukan kurasakan dalam menjalankan ritual agamaku, kekhusyukan yang dahulu sulit kugambarkan dalam fikiran apalagi kualami, kini tidak lagi sesulit dulu lagi , ritual-ibadah kujalani dengan nikmat yang kian hari kian bertambah , insya Allah, hingga semua doa dan desiran keinginan terwujud dengan mudahnya bahkan tanpa sempat berdoa sama sekali, Dia sudah mewujudkannya, alhamdulillah. Melalui meditasi dengan berbagai bentuknya inilah, Dia membawaku kembali ke terangNya dari gelapnya dunia.
Dalam hal hubungan antar makhluk, meditasi yang kulakukan berefek pada meningkatnya sensitifitasku pada sesama, hingga jangankan pada sesama manusia, pada tumbuhan saja sulit rasanya untuk menyakiti apalagi merusaknya.
Bangkitnya Suatu Kesadaran
Akhirnya, dengan berbagai pengalaman spiritual yang kualami takdir membawaku untuk berkontemplasi di sebuah tempat dekat pantai di kota Karawang, tepatnya daerah Pulo Bata, suatu petilasan bekas sebuah pesantren yang didirikan oleh Syekh Quro.Dalam meditasi dzikirku usai shalat Dhuhur, tiba-tiba muncul suatu pemahaman akan keTuhanan dan alam semesta, suatu pemahaman yang muncul begitu saja bukan wisik gaib tetapi suatu pemahaman utuh yang muncu begitu saja dibenakku.
Begitupun saat saya menghadapi berbagai persoalan kehidupan , kasus-kasus pasien yang sedang kutangani ataupun berbagai permasalahan keagamaan, jawaban-jawaban selalu bermunculan di benakku , berkesinambungan , setiap kebuntuan selalu terpecahkan.Hal-hal tersebut selalu kudiskusikan dengan rekan-rekan pengurus Yayasan Kriya Semesta , ada yang sependapat tetapi ada pula yang belum dapat memahaminya, namun apa yang kualami ini ternyata dialami pula oleh Reiki master Rahadian Susila salah seorang pendiri Yayasan yang kami bina, ajaibnya lagi ternyata segala yang kufahami tentang Tuhan dan kesemestaan ternyata sejalan dan sesuai dengan apa yang selama ini difahami olehnya.Salah seorang rekan dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung jati Bandung mengistilahkan apa yang kami alami ini sebagai ilmu Ladunni, yakni ilmmu yang muncul tanpa dipelajari tetapi difahami begitu saja secara intuitif, namun hanya Tuhan Yang tahu.
Dari beberapa buku tentang teosofi Islam, Filsafat dan Tasawwuf seperti karya-karyanya Suhrawardi, Mulla Sadra, Ibnu Arabi, Imam Khomeini, dan Alamah Thoba-thobai akhirnya saya mengetahui bahwa konsepkonsep spiritual atau pemahaman-pemahaman teologis-falsafi yang saya fahami yang datang secara ”tiba-tiba” tersebut ternyata adalah konsep-konsep spiritual sebagaimana yang mereka fahami atau yakini.Termasuk filsafat ketuhanan yang sedemikian rumit , dapat saya fahami begitu saja walaupun secara sederhana dan dengan berbagai keterbatasannya hanya melalui kesadaran yang muncul begitu saja bukan melalui pencarian hakikat sebagaimana filsafat pada umumnya yaitu dengan proses pergumulan pemikiran yang panjang.
Hal ini ternyata pernah dialami juga oleh tokoh Sufi Suhrawardi sebagaimana pernyataan beliau,” Aku memahahaminya terlebih dahulu, barulah kemudian akalku menerima penjelasan rasionalnya melalui imu pengetahuin yang setelah itu aku pelajari.”
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-1297675291646070302011-01-24T18:25:00.000-08:002019-03-22T02:38:42.449-07:00THE TRUE POWER OF AMAL<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd5khwJ9evBePuvATn9T64LgTP9APu53BGmLrap7wKgmnazaUgtm95AT16Rg_LGrHeLa6coUZvrI29Q9mHCwpCvK5ffPdjEWsqECWwd6pbfOBw0kXEkOl4iMnEpz3sWXqDo_bc8_wRg_7L/s1600/onennes.jpeg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5565950436819196802" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd5khwJ9evBePuvATn9T64LgTP9APu53BGmLrap7wKgmnazaUgtm95AT16Rg_LGrHeLa6coUZvrI29Q9mHCwpCvK5ffPdjEWsqECWwd6pbfOBw0kXEkOl4iMnEpz3sWXqDo_bc8_wRg_7L/s320/onennes.jpeg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 194px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 259px;" /></a><br />
Oleh : Ki AKbar (Penulis buku : Biarkan Tubuh Anda yang Menyembuhkan)<br />
<br />
Segala perbuatan yang kita lakukan akan selalu mempengaruhi system energi tubuh kita.Segala tindakan yang kita lakukan, baik ataupun buruk , akan selalu berdampak pada system energi tubuh kita.<br />
<br />
Firman Allah dalam Alqur`an :<br />
<br />
<span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">”Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri..............................”.</span> </span>(Q.S. Al-Israa’ : 7)<br />
<span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">”Maka barang siapa mengerjakan kebaikkan sebarat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.” </span></span>(Q.S. Az-Zalzalah: 7) <br />
<span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">”Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya”.</span></span>(Q.S. Az-Zalzalah: 8).<br />
<br />
<br />
Dalam dogma agama kita sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat di atas mengatakan bahwa segala perbuatan sekecil apapun akan ada balasannya , artinya segala yang dilakukan akan berpengaruh pada diri pelakunya sendiri .Dalam bahasan lainnya kita menyebutnya hukum sebab akibat, atau dalam ilmufisika kita mengenal apa yang dinamakan hukum aksi reaksi. Apa yang terjadi saat ini adalah suatu akibat yang tidak lain merupakan akumulasi dari berbagai sebab yang kita lakukan dimasa yang lalu.Sebuah “Reaksi” dan “Akibat” akan timbul manakala ada sebuah “Aksi” atau “Sebab”. Apa yang kita lakukan saat ini akan menimbulkan dampak kedepannya. Dampak atau Reaksi ini berbanding lurus dengan sebuah Aksi. Jika Aksi baik maka kedepannya akan berimbas baik juga, begitupun sebaliknya.<br />
<br />
Pada beberapa artikel sebelumnya ( lihat kriyasemestafoundation.blogspot.com), saya pernah bercerita tentang seorang ibu yang mengalami proses penyembuhan yang sangat cepat dan fantastis.Penyakit miom yang dideritanya tersembuhkan hanya dalam waktu sebulan, padahal ia hanya tiga kali datang ke tempat kami .Semuanya adalah berkah sedekah yang rutin ia jalankan semenjak tahu beratnya penyakit yang diderita, setiap hari ia berbagi sebagian makanan yang akan dihidangkan dengan tetangga sebelah yang jauh lebih miskin darinya.<br />
<br />
Sufi besar Muhyiddin Ibnu Arabi menjelaskan bahwa sedekah atau beramal yang dilakukan seseorang di pasar, lebih bernilai dari mengucapkan asma Allah Ya Razzaq… ya Razzaq ribuan kali di dalam masjid. Dari sini kita dapat simpulkan bahwa amal baik kita pada orang lain sebagai tanda bakti pada Ilahi nilainya jauh lebih dahsyat dari hanya duduk diam dan sekedar memuji Ilahi, tindakan lebih berarti dari sekedar kata-kata.<br />
<br />
Tidak hanya sedekah, amal apapun yang kita lakukan pada orang lain ataupun lingkungan, kita, sekecil apapun kita memandangnya, akan selalu berdampak pada jasmani, ruhani, dan system energi pengamalnya secara keseluruhan.Bahkan sebuah senyum kecil yang kita sunggingkan pada orang lain, akan menimbulkan rentetan reaksi berantai yang pada akhirnya akan mengakibatkan dampak positif bagi diri kita sendiri.Dalam berbagai situs kesehatan diantarannya kesehatan.myhendra,web.id disebutkan bahwa ternyata dari segi kesehatan, senyum memiliki peran yang penting untuk ikut menjaga kebugaran tubuh. .Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran Endorphin dan Serotonin. Endorphin adalah pereda rasa sakit secara alami, sedangkan Serotonin adalah hormon yang mengendalikan mood seseorang .Selain membantyu merelaksasi otot-otot wajah, senyum pun dapat membantu kerja imun tubuh agar dapat bekerja dengan baik..Tidak hanya itu, Ketika kita tersenyum, maka tekanan darah pun akan menurun dengan sendirinya. Senyum, sebuah amal atau aksi kecil yang kita lakukan akan menimbulkan serentetan reaksi berantai yang akan mempengaruhi alam semesta dan pada akhirnya manfaatnya akan kembali pada diri kita sendiri.<br />
Suatu hari saya pernah betemu dengan seorang ahli spiritual healing, metodenya selain memberikan motivasi berlandaskan tauhid pada pasiennya, ia pun menggunakan penyaluran energi spiritual.Saya melihat ada sertifikat Master dari guru besar tenaga prana Grand Mater Choa Kok Sui di ruang prakteknya, dan saya pun merasakan energi beliau ini memang cukup kuat.Saat ditanyakan , Abu Reza begitu panggilan akrabnya menjawab ,” Saya jarang meditasi apalagi puasa. Energi penyembuhan yang saya dapatkan ini adalah anuigerah dari Allah setelah menjalani laku spiritual tertentu.” <br />
<br />
Saat ditanyakan tentang laku apa yang dijalaninya, praktisi spiritual yang juga pengusaha computer ini menjawab,” Karena saat itu guru saya yang seorang Kyai di sebuah pondok pesantren di Jawa Barat menyuruh saya puasa senin kamis demi mendapatkan ilmu pengobatan, saya katakana saja terus terang pada beliau bahwa bagi saya shaum wajib ramadlan pun teramat berat untuk menjalaninya apalagi shaum sunat.Saya berusaha menawarnya dengan amalan lain yang ganjarannya hampir sama dengan shaum.Guru saya menyarankan agar saya membersihkan mesjid setiap hari sambil memberi makan orang miskin setiap hari.Akhirnya setiap hari tidak pernah saya lewatkan tanpa menyapu dan mengepel mesjid dan berbagai makanan dengan petugas masjid setiap harinya, dan itu itu saya lakukan selama 40 hari berturut-turut.Hingga suatu hari saya mengikuti lokakarya Tenaga Prana yang dihadiri langsung oleh Grand Master Choa Kok Sui.Tanpa diduga , Sang Grand Master asala Filipina itu mendekati saya dan mengatakan bahwa energi tubuh dan spiritual saya jauh di atas semua siswa yang hadir saat itu dan beliau pun langsung memberikan sertifikat master pengajar pada saya.”<br />
<br />
Dari kisah di atas,. kita pun mendapatkan pelajaran lainnya bahwa perlakuan baik kita atau amal yang kita lakukan pada lingkungan pada akhirnya akan kembali pada diri kita sendiri.Segala perbuatan baik kita pada orang lain atau lingkungan kita akan menimbulkan dampak positif pada system energi kita secara keseluruhan.Kita dan lingkungan adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.Ambil contoh saat kita menyapu halaman atau jalan disekitar rumah kita, aksi tersebut tidak hanya sekedar menjadikan halaman dan jalan menjadi bersih, tetapi akan menimbulkan pula rasa nyaman atau rasa keindahan saat memandangnya, walhasil system energi tubuh kita pun akan membaik karena rasa nyaman ini.<br />
<br />
Dalam sudut pandang Fisika Quantum, maupun Wahdatul Wujud difahami bahwa diri kita (mikrokosmos) adalah bagian yang tak terpisahkan dengan (alam semesta) makrokosmos, kita dan semesta adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan, saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain. Seperti halnya dengan gas buang yang kita lepaskan dari knalpot kendaraan kita setiap harinya akan kembali meracuni paru-paru kita, karena hekekatnya kita dan semesta adalah suatu kesatuan yang tak terpisahkan.Darisini kita dapat memahami mengapa sebuah senyum yang kita sunggingkan pada orang lain ternyata berdampak pula pada kesehatan tubuh kita , dan pada system tubuh kita secara keseluruhan.<br />
<br />
Suatu hari seorang teman , sebut saja namanya Ade , mengeluhkan tentang upayanya banting tulang mencari rezeki untuk keluarganya, namun ikhtiarnya selama berhari-hari belum juga membuahkan hasil.Setelah mendengan keluh kesahnya, seorang teman langsung menimpalinya”jelas saja usahamu ga berhasil, wajahmu saja kusut, pasti rezekimu juga kusut,”<br />
<br />
Setelah mendengar saran-saran kami, keesokan harinya Ade memulai harinya dengan sebuah senyuman, ia mncoba tersenyum pada dirinya, tersenyum pada kehidupannya.Selama perjalanannya ke Bandung dari rumahnya di kota garut ia mencoba tersenyum.Menjelang sore ia dikejutkan dengan sebuah pesan singkat di handphonenya yang kurang lebih berbunyi,” proyeknya dah goal, ada komisi buat lu, datang aja kesin!” <br />
<br />
Sebuah amal apapun yang kita lakukan pada orang lain , bahkan sebuah senyum yang kita sunggingkan pada orang lain adalah sebuah aksi yang memancarkan medan energi positif yang akan menyebabkan serangkaian reaksi berantai di alam semesta yang kemudian akan kembali pada diri kita sendiri.Mekanismenya memang seperti itu.Itulah hukum semesta.Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-80509283078588246132010-12-01T18:21:00.000-08:002010-12-01T18:41:35.191-08:00SUATU MALAM DI WANARAJA GARUT, SEBUAH RENUNGAN SEDERHANA TENTANG KESABARAN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiGJq4PeurSTJSN45Xj4crEKsfXzs5rlknkJA_MkYnuwA1BErfOHnfFrMlQSE_U_ZUEtOfb-nuY0mdXfVk1U1XdSxoaHSPM9x82GnK8yK-jeeSjKEVE7vuIx_-hjyQL0v2845KMHdvnXX9/s1600/art_2762.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 319px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiGJq4PeurSTJSN45Xj4crEKsfXzs5rlknkJA_MkYnuwA1BErfOHnfFrMlQSE_U_ZUEtOfb-nuY0mdXfVk1U1XdSxoaHSPM9x82GnK8yK-jeeSjKEVE7vuIx_-hjyQL0v2845KMHdvnXX9/s320/art_2762.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5545909007691859186" /></a><br />oleh : Ki Akbar Kuspriadi penulis buku<br /> "Biarkan Tubuh Anda yang menyembuhkan" (Pustaka Hidayah group)<br /><br /><span style="font-style:italic;">“Kedudukan sabar di dalam iman seperti kedudukan kepala di dalam tubuh. Jika kepala berpisah dari tubuh, maka rusaklah tubuh. Jika Sabar berpisah dari urusan, maka rusaklah urusan”<br />“Barang siapa membuang kesabaran, maka kecemasan akan menghancurkannya”</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Amirul mu`minin `Ali bin Abi Tholib</span><br /><br /> <br /><br />Saat kami bersilaturahmi ke rumah Ustadz Zakaria , salah seorang guru spiritual saya di Wanaraja Garut, beliau menceritakan tentang seorang tukang batu yang sedang memukuli batu yang cukup besar.Di Lauhul Mahfudz sana tertulis bahwa batu tersebut akan pecah pada pukulan ke 101.Tukang batu itu dengan sabar memukuli batu tersebut berulang kali tanpa pernah tahu pada hitungan ke berapa batu itu akan hancur.Tepat pada hitungan ke 101 …..KRAK….. batu besar itupun terbelah.andaikata ia berhenti pada pukulan ke 100an tidak melanjutkan ke pukulan 101, maka batu itu tidak akan terbelah.<br /><br /> <br /><br />Seperti tetesan air hujan yang menyirami tanah yang kerontang, kisah tukang batu yang diceritakan Uzak , begitu panggilan akrabnya , mengingatkan dan menyadarkanku kembali tentang makna kesabaran. Kisah tukang batu ini membuka wacanaku bahwa ternyata kesabaran adalah bukan semata-mata memiliki pengertian "nrimo", ketidak mampuan dan identik dengan ketertindasan, diam pasif dan menunggu. Sabar dalam konteks ini adalah kekuatan mental yang tidak menyerah begitu saja pada kenyataan.<br /><br /> <br /><br />Sabar juga memiliki dimensi untuk merubah sebuah kondisi, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, menuju perbaikan agar lebih baik dan baik lagi. Seseorang yang menerima kondisi buruk, pasrah dan menyerah begitu saja, tidak dapat disebut sabar. Sabar merupakan keseimbangan antara sikap aktif dan pasif, sabar adalah pergerakan tanpa henti, ya ….. seperti tukang batu tersebut yang terus bergerak tanpa pernah tahu kapan urusannya selesai.<br /><br /> <br /><br />Seperti halnya sebuah atom, sebuah atom terjadi karena adanya keseimbangan gaya tarik menarik dan tolak menolak yang seimbang, keseimbangan tersebutlah yang kemudian menghasilkan perputaran elektron mengelilingi inti atom, sebuah perputaran yang tanpa henti.Kesabaran yang sejati akan menghasilkan pergerakan indah yang tanpa henti, menari berputar bersama semesta, dalam tasbih pujian pada Ilahi.<br /><br /> <br /><br />Segala hal di alam semesta ini pun merupakan wujud dari kesabatranm, karena merupakan pancaran dari Ilahi YANG MAHA SABAR. Induk ayam tidak akan dapat menetaskan telurnya kecuali setelah melewati waktu tertentu, butuh waktu dalam mengerami telur-telurnya agar telurnya dapat menetas. Seekor ulat harus melalui proses “sabar” dengan menjalani fase kepompongnya terlebih dahulu sebelum akhirnnya dapat terbang bebas menjadi kupu-kupu yang cantik.Seorang murid tidak akan mencapai derajat tertinggi dalam ilmu pengetahuan, kecuali setelah bersabar selama bertahun-tahun dalam belajar.<br /><br /> <br /><br />Sabar bukanlah berarti berhenti, bila seorang penyabar terlihat tidak bergerak, maka tidak bergeraknya ini bukanlah berhentinya ia dari pergerakan tetapi menunggu saat yang tepat untuk bergerak, atau mengambil ancang-ancang, bersiap sesaat untuk ke proses berikutnya.<br /><br /> <br /><br />Dalam pelajaran ilmu jeblag pernafasaan Nampon, Abah Ajat menjelaskan bahwa tidak pada setiap kondisi lawan dapat dipentalkan, tetapi ada suatu moment dimana lawan menahan nafas dan bersiap untuk melakukan penyerangan yang dalam bahasa sunda disebut ngawahan.Nah, di saat lawan "ngawahan" itulah kita dapat menjeblagnya dengan sempurna, mementalkan atau membalikan serangannya.Bila lawan belum berada dalam posisi ini, kita menjeblagnya, maka ini adalah sia-sia. Kesabaran pun dibutuhkan bahkan dalam ilmu persilatan.<br /><br /> <br /><br />Tentang sabar ini, Imam Ali pun pernah berkata :" Bahwa itu ada dua, pertama adalah sabar dengan hal-hal yang disukai, yang kedua adalah sabar dengan hal-hal yang tidak disukai. "Dalam konteks ini sabar adalah kekuatan pantang menyerah dalam kondisi apapun, orang yang sabar itu tetap bergerak dalam kondisi suka maupun duka.<br /><br /> <br /><br />Sabar juga memiliki dimensi yang lebih pada pengalahan hawa nafsu yang terdapat dalam jiwa insan. Dalam berjihad, sabar diimplementasikan dengan melawan hawa nafsu yang menginginkan agar dirinya duduk dengan santai dan tenang di rumah. Justru ketika ia berdiam diri itulah, sesungguhnya ia belum dapat bersabar melawan tantangan dan memenuhi panggilan ilahi.<br /><br /> <br /><br /><span style="font-weight:bold;"> Makna Sabar</span><br /><br /> <br /><br />Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Secara definitive sabar berarti Menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah Sabar berarti pula tidak lari dari kenyataan, tidak lari dari medan perjuangan hidup.<br /><br /> <br /><br />Dalam konteks di atas sabar bisa diartikan sebagai focus, yakni pengarahan energi kearah pencapaian tujuan secara terus menerus dan konsisten.Keluh kesah , marah terhadap keadaan adalah penghamburan energi yang tidak terarah, semua ini merupakan bentuk dari ketidak sabaran.Orang yang sabar dapat menahan darinya dari segala bentuk penghamburan energi, energinya ia fokuskan kearah tujuan.<br /><br /> <br /><br />Saat sabar sesungguhnya seluruh sel-sel tubuh kita kita menyerap energi positif, fikiran dan perasaan kita terhubung dengan Ilahi SANG MAHA SABAR.Allah menggambarkan pula dalam Qur`an bahwa hambaNya yang sabar terhubung dengan pertolongan Ilahi, perhatikan ayat berikut : <span style="font-style:italic;">"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar </span>QS.2: 1534. Di ayat lain Allah SWT berfirman : <span style="font-style:italic;">"Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar </span>(3: 146)<br /><br /> <br /><br />Saat kita tidak sabar, konektifitas kita dengan Ilahi terputus, sel-sel tubuh kita menyerap energi negative yang kian lama kian merusak system tubuh kita.Dalam penyembuhan kesabaran menrupkan kunci sukses menuju kesembuhan.seorang pasien yang sabar akan lebih cepat sembuhnya ketimbang pasien yang tidak sabaran dan gampang menyerah.<br /><br />Selanjutnya sambil menghisap rokoknya dalam-dalam, Ustadz Zakaria yang lulusan Hauzah Ilmiah Qum Iran ini bertanya pada kami,” Dalam cerita tadi disebutkan bahwa batu tersebut belah pada pukulan yang ke 101.Yang ingin saya tanyakan adalah, pada pukulan ke berapa batu tersebut belah.”<br /><br /> <br /><br />” Pukulan yang ke 101 tadz.” Jawab <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">saya yakin. ”Kurang tepat.”Jawab ustdz. Tiba-tiba seorang yang hadir menjawab mantap.” Yang memecahkan batu itu adalah serangkaian pukulan yang konsisten dari pukulan yang pertama hingga pukulan yang ke 101.”</span></span> Ustadz menjawab,” Ya, benar”.Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-74665984952797578132010-09-22T18:51:00.000-07:002010-09-22T19:20:47.581-07:00SHAUM RAMADHAN, AJANG KULTIVASI LAHIR-BATHIN MENUJU HARMONI<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWf_nLfx6zYYtahlnxh34l-ApZRCeoWn7cP0FbmEBoW9uTlfVVM0J4IQ61eg9SIWYp542h64tSVN6L01GL7kZbiP5H6uo8OSpVHDWTj-fuki2udXmtRT5HYQOVI5vcVpFTfBWRlIOxEwhH/s1600/AbstractWallpapersDesktop21.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 256px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWf_nLfx6zYYtahlnxh34l-ApZRCeoWn7cP0FbmEBoW9uTlfVVM0J4IQ61eg9SIWYp542h64tSVN6L01GL7kZbiP5H6uo8OSpVHDWTj-fuki2udXmtRT5HYQOVI5vcVpFTfBWRlIOxEwhH/s320/AbstractWallpapersDesktop21.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5519927903861934562" /></a><br />Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Tabib pribadi Raja Harun al-Rasyid berkata dengan nada mengejek kepada AlImam Ali bin Husein yang lebih dikenal dengan sebutan Ali Zainal Abiddin bahwa kitab suci al-qur’an tidak sempurna, Qur`an tidak membahas ilmu kesehatan, padahal menurutnyanya ilmu itu ada dua macam: ilmu agama dan ilmu tubuh(kesehatan). Imam AliZainal Abiddin menjawab “Sesungguhnya Allah swt. mengumpulkan ilmu kesehatan hanya pada setengah ayat dalam kitab suci kami”. “Apa itu ?” tanyanya. Imam membacakan potongan ayat 31 dari surah al-‘araf “Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan”.<br /><br /> Karena merasa belum puas Dokter kristen tadi mengejar Imam dengan pertanyaan lain “Tapi bukankah Nabimu tidak pernah mengajarkan ilmu kesehatan ?”. Imam menjawab “Nabi kami membahas lengkap kesehatan hanya dalam satu hadistsnya, yaitu: manusia tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari pada perut (lambung). Cukuplah baginya beberapa suap makanan sekadar bisa menegakkan tulang punggungnya. Jika menuntut harus dipenuhi, maka sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk pernapasan”. Dokter tadi terkagum-kagum dan berkata “ternyata Hipokrates tidak ada apa-apanya dibanding kitab suci dan Nabimu”.<br /><br /> Dalam dialog diatas tergambar bahwa islam adalah agama integralistik, utuh sempurna yang tidak dikotomis, yaitu membahas semua lini hidup dan kehidupan manusia,dari hal terkecil sampai yang terbesar, dari mulai buang air kecil,sampai mengatur negara. Dalam artikel ini,saya akan sedikit membahas bahwa aspek ritual ramadhan ternyata tidak hanya berdampak terhadap manusia secara emosional, mental dan spiritual saja, tetapi juga memiliki dampak terhadap kesehatan fisik.Dengan shaum dan ritual-ritual lainnya di bulkan ramadhan, seorang dilatih menjadi pribadi yang kuat jasmani-rohani atau dalam bahasa lain diistilahkan sebagai “insan kamil” yakni seorang yang layak menyandang predikat wakil Tuhan di muka bumi ( khalifah fil ardli ).<br /><br /> <br />Shaum sebagaimana ibadah-ibadah yang lain,bertujuan mendekat pada Allah sang Pencipta langit dan bumi.Dalam kajian Ibnu Arabi,mendekat bisa berarti mendekati sifat-sifat Tuhan,dalam diri kita tersimpan sifat-sifat Ilahiayah, dalam teks agama disebutkan bahwa Tuhan meniupkan ruhNya pada kita setelah proses penciptaan kita sempurna. Seperti halnya saat seorang menuntut ilmu ,hakekatnya ia sedang mendekat pada Al Alim,Yang Maha tahu. Demikian pula dengan seorang manusia yang sedang mencari rizki ,pada hakekatnya ia sedang mendekat pada Arrozaq ,Yang Maha memberi Rezeki.<br /><br /> <br />Ahlul bait (keluarga) nabi saat melafalkan niat dalam shaum di bulan ramadhan selalu menggunakan kata “qurbatan ilallah “ artinya mendekat kepada Allah.Dalam shaum seorang berusaha lebih mendekat lagi pada Dia yang Maha dekat dengan cara meneladani sifat-sifatnya, karena itu kita meneladaniNya dengan cara tidak makan ,tidak minum dan shabar .<br /><br /> <br />Begitupun dalam amalan Bulan Ramadhan yang lain seperti anjuran menghidupkan malam-malam alqadar,kita dilatih pula untuk tidak tidur dan berbuat amal kebajikan seperti berbagi pada sesama (sidqoh) .Sebagaimana Dia yang Tidak tidur , Senantiasa Maha menyantuni dan Maha Memberi, maka di bulan ramadhan inipun kita dilatih untuk meneladaniNya dengan cara mengurangi tidur terutama di malam-malam alqadar , dan memperbanyak amal dengan berbagai pada sesama.<br /><br /> <br /><br /> <br /><span style="font-weight:bold;">TAKHOLLI ATAU PENGOSONGAN DIRI</span><br /><br /> <br />Dalam kajian tasawwuf kita mendengar istilah Takholli-Tahallidan tajalli. Takholli artinya mengosongkan diri dari hal-hal buruk, dalam terminologi tasawuf takholli berarti membersihkan diri dari berbagai dosa yang mengotori jiwa, baik dari dosa lahir maupun dari dosa batin, atau berbagai penyakit hati. Saat shaum atau berpuasa secara fisik kita mengosongkan perut kita dari hal-hal duniawi, ini adalah aspek takholli dalam shaum .<br /><br /> <br />Secara medis,saat seseorang berpuasa ,cadangan lemak dalam tubuhnya termasuk di dalamnya toksin-toksin (racun-racun) yang telah lama tersimpan, terurai dan kemudian keluar dari tubuhnya. Menurut McFadon, seorang ahli kesehatan Amerika, ‘Setiap orang perlu puasa, karena kalau tidak maka ia akan sakit. Karena racun makanan berkumpul dalam tubuh dan membuatnya seperti orang sakit, memberatkan tubuhnya, dan mengurangi vitalitasnya. Apabila ia berpuasa, maka berat badannya menurun, dan racun-racun ini terurai daritubuhnya dan keluar, sehingga tubuhnya menjadi bersih secara sempurna, lalu bobot tubuhnya akan kembali naik, dan sel-selnya kembali baru dalam waktu tidak lebih dari 20 hari setelah berhenti puasa. Pada saat itu ia merasakan vitalitas dan kekuatan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya.’<br /><br /> <br />Saat berpuasa atau saum ini,segala racun-racun jasmani akan terurai dan kemudian keluar dari tubuh manusia.Sebagaimana yang kita tahu bahwa tubuh kita seringkali menerima asupan makanan yang tidak berkah, dalam bahasa Reiki barangkali kita menyebutnya sebagai makanan yang mengandung atau menyimpan energi negatif.Nah,makanan-makanan haram, atau tidak berkah ini tersimpan lama dalam tubuh kita dan memberikan dampak yang tidak hanya pada tubuh fisik kita tetapi juga berdampak buruk bagi tubuh energi dan ruhani kita.Shaum dalam hal ini dapat kita jadikan sarana untuk mengosongkan tubuh kita tidak hanya dari toksin atau racun-racun jasmani saja, tetapi juga dari racun-racun ruhani, karena sel-sel yang menyimpan getaran energi negatif yang dapat mengotori ruhani kita, kembali terurai dan keluar dari tubuh kita dengan shaum, inilah aspek takholli dalam shaum.Selanjutnya dikatakan bahwa setelah 20 hari berhenti puasa , sel-sel tubuh kita akan kembali baru, ini berhubungan dengan aspek tahalli yang akan kita bahas berikut ini<br /><br /> <br /><br /><span style="font-weight:bold;">TAHALLI ,MENYERAP ENERGI ILAHIYAH</span><br /><br />Tahalli secara bahasa berarti menempatkan atau mengisi. Dalam dunia tasawuf berarti mengisi atau menghiasi diri dengan berbagai amal saleh, baik amalan lahir maupun amalan batin. Tahalli berarti pula menghiasi diri dengan sifat-sifat yang terpuji dengan “meniru” akhlak atau sifat-sifat Allah. Dalam kaitan ini misalnya ada hadits yang sudah cukup populer karena sering dikutip para ustadz dalam berbagai ceramah keagamaan , "takhallaqu bi akhlaqillah" artinya Berakhlaklah kalian dengan akhlak Allah.<br /><br /> <br />Setelah kotoran-kotoran ruhani yang selama ini membebani jiwa kita ter’detoksifikasikan”,selanjutnya kita mengisinya dengan energy spiritual yang positif.Saat kita tadarus atau membaca Alqur`an atau membaca doa-doa ataupun berdzikir menyebut nama-namaNya, segala getaran energy positif yang terkandung dalam kata-kata yang kita baca akan terserap dan mempengaruhi fisik-emosional-mental hingga kemudian spiritual kita.<br /><br /> <br />Kita ingat penemuan Dr.masaru Emoto bahwa tiap kata mengandung hado yaitu sesuatu “getaran energi’ yang memuat informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kata tersebut. Dan dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa hado yang tersimpan dalam kata-kata tersebut dapat mempengaruhi air .Tubuh manusia yang 2/3nya adalah air tentunya sangat responsive dengan kata-kata yang sering kita ucapkan.Saat shaum,kita dilatih untukmengurangi bahkan menghentikan mengucapkan kata-kata negative, seperti kata-kata jorok, umpatan, atau perkataan-perkataan yang tidak berguna, selanjutnya kita mengisi diri kita dengan kata-kata berhado positif dari qur`an dan nama-nama Ilahi dalam berbagai doa maupun amalan -amalan lain yang kita panjatkan.<br /><br /> <br />Ayat-ayat alQur`an merupakan kalam Ilahi yang memiliki dampakbagi jiwa manusia, hal ini terbukti dalam sebuah penelitian yang dilakukan Dr. Al Qadhi, melalui sebuah penelitian yang dilakukan di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, ilmuwan ini berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.<br /><br /> <br /><br />Selanjutnya, Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an<br /><br /> <br /><br />Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Alquran pun ternyata terbukti pula memberikan efek positif jika diperdengarkan kepada bayi. sebagaimana diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997,bahwa bayi berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.Hal ini sesuai denganFirman Allah “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus/10: 57)<br /><br /> <br /><br /><span style="font-weight:bold;">TAJALI, MANIFESTASI HASIL LATIHAN</span><br /><br /> <br /><br />Tahap Selanjutnya adalah tajalli yang merupakan hasil atau buah dari dua langkah sebelumnya, dimana seorang insan diformat ulang melalui takhalli dan tahalli.Tajalli artinya menampakan, dalam kajian tasawwuf Ibnu Arabi seorang yang mencapai keadaan tajalli telah berhasil menampakan sifat-sifat atau cahaya ke-tuhanan dalam dirinya.Artinya setelah diri dikosongkan dari kotoran-kotoran atau racun-racun ruhani , kemudian diisi kembali dengan cahaya atau getaran energy positif , maka selanjutnya pengaruh atau dampak dari getaran energy positif tersebut akan memancar keluar, tampak melalui pancaran wajahnya , terlihat melalui perilakunya.<br /><br /> <br />Dalam QS. Al-Ahzab 33: 45-46 disebutkan bahwa Nabi merupakan tajalli dari sifat-sifat (yang bersumber dari) Tuhan :<span style="font-style:italic;">“Wahai Nabi sesungguhnya Kami telah mengutusmu sebagai seorang Saksi, Seorang Pembawa kabar gembira, dan seorang Pemberi Peringatan, dan sebagai Seorang Penyeru (Da’i) kepada Allah dengan izin-Nya, dan sebagai suatu Lampu yang menebarkan Cahaya<br /><br />“.<span style="font-weight:bold;"></span></span><br /><br /> <br /><br />Sifat Rouf dan rahim yang berasal dari Ilahi telah terserap dan terpancar dalam kepribadian Sang Nabi saww.Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa di saat malam IdulFitri Sang Nabi Suci menemukan seorang anak yatim yang sedang manangis.Dengan lembut Sang Nabi bertanya pada si anak, “ kenapa engkau menangis ?”si anak menuturkan bahwa kedua orangtuanya telah tiada, anak itu tinggal sebatang kara tanpa ayah dan ibu.Dengan penuh kasih, Sang Nabi Islam memeluk anak tersebut dengan hangat dan mengatakan<” maukah engkau bila Muhammad menjadi ayahmu, Ali menjadi pamanmu,hasan dan Husein menjadi saudaramu.” Anak itu mengangguk haru,dengan penuh kasih nabi membawanya pulang.Dalam kisah tersebut kita melihat tajalli atau penampakan “kasih Tuhan “ dan ‘keLembutkan Tuhan” dalam akhlak Nabi.<br /><br /> <br /><br />Di saat lain saat orang-orang Thaif melemparinya dengan batu dan sesuatu yang kotor,nabi memaafkan dan mendoakan mereka .Qur`an menggambarkan pancaran “Sifat-sifat” (yang bersumber) dari Tuhan yang wujud dalam kepribadian Nabi sebagai berikut: <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">“Telah datang kepada kalian seorang Rasul dari bangsa kalian (manusia), sangat berat memikirkan hal yang menimpa kalian, ( hafidzun ) sangat memelihara kalian dan (raufurrahim )sangat berkasih sayang kepada orang – orang yang beriman” QS. At-Taubah : 128.</span><br /><br /> </span><br /><br />Dalam sebuah diskusi dengan teman-teman yang mengaku telah bersatu dengan Allah, saya mengatakan ,”Bohong kalau ada orang yang merasa bersatu dengan Allah sementara dalam hatinya masih menyimpan kebencian,kemarahan,keluh kesah dan berbagai penyakit hati.seorang yang telah mencapai taraf tajalli adalah seorang yang dalam kepribadiannya terpancar akhlak yang agung yang bersumber dari Yang Maha Agung”<br /><br /> <br /><br />Sejarah pun telah pula membuktikan pada kita bahwa ritual-ritual Ibadah termasuk shaum yang dilakukan dengan benar dan penuh kesungguhan akan memunculkan pribadi-pribadi Insan Kamil yang tampak dalam kepribadiannya Cahaya Spiritual (yang bersumber dari) Tuhan.Diriwayatkan bahwa pada malam ke 19 Ramadhan Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah dibunuh sedang menjalankan saat sholat subuh oleh ibnu Muljam dengan pedangnya yang beracun. Dalam keadaan terluka parah, Al Imam Ali berseru “ Aku menang wahai Pemilik ka`bah”.Saat Ibnu Muljam sang pembunuh di hadapkan ke hadapannya, al Imam malah mengatakan,” longgarkan ikatannya (karena ikatan itu menyakitinya).” Dalam riwayat lain dikatakan bahwa bahwa Al Imam membagi jatah susu dan roti saat makan sahur dan berbuka puasanya untuk sang pembunuh.Sebuah kisah indah tantang tajalli , penampakan Kekuatan Spiritual Pemaaf-Pengasih-Penyayang- dan Shabar yang bersumberkan dari Sang Pemilik Lagit dan Bumi dalam diri manusia.<br /><br /> <br /><br /><span style="font-weight:bold;">MANUSIA-MANUSIA KUAT HASIL BINAAN MADRASAH PUASA</span><br /><br /> <br /><br />Puasa dalam menjadikan seorang manusia kuat secara psikologis, , dalam sebuah penelitian yang dilakukan Alan Cott terhadap pasien gangguan jiwa di rumah sakit Grace Square, New York ditemukan bahwa Pasien sakit jiwa ternyata bisa sembuh dengan terapi puasa.Ditinjau dari segi penyembuhan kecemasan, dilaporkan oleh Alan Cott, bahwa penyakit seperti susah tidur, merasa rendah diri, juga dapat disembuhkan dengan puasa.<br /><br /> <br />Hal ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian yang dilakukan para pakar psikiatri. Nicolayev, seorang guru besar yang bekerja pada lembaga psikiatri Moscow (the Moskow Psychiatric Institute), mencoba menyembuhkan gangguan kejiwaan dengan berpuasa. Nicolayev mengadakan penelitian eksperimen dengan membagi subjek menjadi dua kelompok sama besar, baik usia maupun berat ringannya penyakit yang diderita. Kelompok pertama diberi pengobatan dengan ramuan obat-obatan. Sedangkan kelompok kedua diperintahkan untuk berpuasa selama 30 hari. Dua kelompok tadi dipantau perkembangan fisik dan mentalnya dengan tes-tes psikologis. Dari eksperimen tersebut diperoleh hasil yang sangat luar biasa, yaitu banyak pasien yang tidak bisa disembuhkan dengan terapi medis, ternyata bisa disembuhkan dengan puasa. Selain itu kemungkinan pasien tidak kambuh lagi selama 6 tahun kemudian ternyata tinggi. Sebagioan besar pasien tetap sehat.<br /><br /> <br />Tentang kekuatan jiwa hasil binaan madrasah ramadhan ini ,Sayyid Ali Khamenei pernah menyatakan tatkala muncul ancaman Amerika-Israel untuk menghentikan program nuklirnya,” kami kaum Muslimin Iran tidak pernah takut pada Amerika dan kekuatan manapun, kami tidak takut akan boikot ataupun ancaman peperangan karena kami sudah terbiasa berpuasa di bulan ramadhan.”<br /><br /><br />Secara fisik ,puasa pun ternyata memberikan pula dampak yang signifikan bagi ketahanan tubuh terhadap penyakit. Menurut hasil penelitian oleh para ahli kesehatan di Universitas Osaka, Jepang pada tahun 1930 Bentuk perisai yang tumbuh dari aktivitas puasa, ialah bertambahnya sel darah putih dan diblokirnya suplai makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker yang bersarang pada tubuh. Hal ini menjadikan orang-orang yang berpuasa memiliki daya tahan dan kekebalan tubuh yang kuat. Karena itu mereka kelihatan lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit.<br /><br /> <br /><br /><span style="font-weight:bold;">KEMBALI KE HARMONI</span><br /><br /> <br /><br /> Sebelum ramadhan, selama sebelas bulan kita mengotori tubuh kita dengan berbagai makanan yang kurang baik bagi tubuh kita, kita meracuni darah dan seluruh organ-organ tubuh kita dengan zat-zat beracun.Demikian halnya ruhani kita pun kita kotori dengan berbagai sampah yang diproduksi oleh fikiran berupa berbagai prasangka dan berbagai isme yang merusak jiwa , belum lagi hati kita pun ikut mengotori jiwa dengan menyuplai berbagai energi negative berupa hasud dengki dan berbagai penyakit hati lainnya, selama sebelas bulan jiwa kita terbebani, selama itu kita menjadi musuh diri kita sendiri.kita merusak tubuh dan jiwa kita sendiri.<br /><br /> <br />Dengan shaum kita memperbaiki hubungan kita dengan tubuh kita sendiri, , seorang yang telah menyelesaikan puasanya selama 30 hari, sel-sel lamanya akan tergantikan dengan sel-sel baru, racun-racun tubuh dan berbagai energi negative yang selama ini merusak dibuang keluar tubuh, digantikan dengan sel-sel baru.Saat berpuasa atau saum ini,segala racun-racun jasmani akan terurai dan kemudian keluar dari tubuh manusia, hal ini menjadikan system energi tubuhnya kembali pulih, sistem tubuh pun kembali terbaharui .Artinya mekanisme alamiah tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri akan bekerja seperti sediakala, organ-organ tubuh bekerjasama dalam harmoni seperti sebelumnya.Dengan shaum kita berdamai dengan tubuh kita sendiri.<br /><br /> Demikian pula secara spiritual, setelah terbersihkan dari kotoran-kotoran ruhaninya, seorang peshaum sejati kini kembali ke kondisi fitri.Bila sebelas bulan sebelum ramadhan kita mengotori jiwa kita sendiri, selama shaum kita dilatih untuk memberikan asupan hal-hal positif bagi jiwa,kita membaca tadarus, berdzikir, shalat sunat, dan berbagai amalan lainnya, sementara itu asupan-asupan negatif seperti marah, berbicara yang tidak bermanfaat dan lain sebagainya selama shaum dihentikan, singkatnya kita berdamai dengan diri kita sendiri.<br /><br /> <br />Selain zakat dan meningkatkan silaturahmi, Keluarga Rasulullah mengajarkan pula berbagai doa khusus selama bulan ramadhan, salah satu diantaranya adalah doa selepas shalat berikut ini :<br /><br />“Ya Allah, `bahagiakanlah kepada penghuni kubur. Ya Allah, kayakanlah setiap yang faqir. Ya Allah, kenyangkanlah setiap yang lapar. Ya Allah, berikanlah pakaian setiap yang tidak berpakaian. Ya Allah, tunaikanlah hutang setiap yang berhutang. Ya Allah, bahagiakanlah setiap yang menderita. Ya Allah, kembalikanlah setiap yang terasing.Ya Allah, bebaskanlah setiap yang tertawan. Ya Allah, perbaiki setiap yang rosak dari urusan kaum muslimin. Ya Allah, sembuhkanlah setiap yang sakit. Ya Allah, kayakanlah kami dengan kekayaan-Mu. Ya Allah, ubahkanlah keburukan keadaan kami dengan kebaikan keadaan-Mu. Ya Allah, tunaikan hutang kami dan kayakan kefaqiran kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.Berbagai amalan di bulan ramadhan kita melatih kita untuk peduli terhadap orang lain, dengan melatih diri selama ramadhan kita dilatih untuk berdamai dengan lingkungan tempat tinggal kita , kita diajarkan untuk hidup harmonis bersama makhluk-makhluk Tuhan di alam semesta ciptaanNya.”<br /><br /> <br />Selama ramadhan kita pun danjurkan membaca berbagai amalan, salah satu diantaranya adalah doa Hazin, suatu doa yang dianjurkan dibaca diwaktu sahur selama bulan ramadhan :<br /><br /><span style="font-style:italic;">Unâjîka yâ Mawjûdan fî kulli makân, la`allaka tasma`u nidâî. Faqad `azhuma jurmî wa qalla hayâî.</span><br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya</span></span><br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Aku bermunajat kepada-Mu, wahai Yang Ada di semua tempat dengarlah panggilanku. Sungguh besar kedurhakaanku, sedikit benar rasa maluku</span></span><br /><br /> <br /><span style="font-style:italic;">Mawlâya yâ Mawlâya, hattâ matâ wa ilâ matâ aqûlu lakal `utbâ marratan ba`da ukhrâ, tsumma lâ tajidu `indî shidqan walâ wafââ.</span><br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Junjunganku duhai Junjunganku, sampai kapan harus kuucapkan janji yang terakhir pada-Mu, sementara tidak Kau dapati dalam diriku kejujuran dan kesetiaan dalam janjinya.</span></span><br /><br /><span style="font-style:italic;">Fa yâ Ghawtsâhu tsumma wâ Ghawtsâhu bika yâ Allâh min hawâ qad ghalabanî, wa min `aduwwin qadistaqlaba `alayya, wa min dun-yâ qad tazayyanat lî, wa min nafsin ammâratin bissûi illâ mâ rahima Rabbî.</span><br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Wahai Pelindungku, aku berlindung kepada-Mu ya Allah dari hawa nafsu yang menguasaiku, musuh yang mengejarku, dunia yang menghiasiku, dan jiwa yang memerintahku pada keburukan. Semua itu akan terjadi kecuali yang dikasihi Tuhanku.<br /></span></span><br /> <br /> sebagaimana amalan lainnya di bulan ramadham, doa hazin ini mengajarkan kita untuk berdamai dengan hati dan jiwa kita , dan menjalin hubungan yang lebih harmonis dengan Sang Kholiq.<br /><br /> <br />Akhirnya, seperti seekor ulat yang menjalani puasanya menjadi kepompong, setelah menyelesaikan puasanya ini makhluk kecil nan buruk pun berubah menjadi makhluk baru yang lebih cantik dari sebelumnya, ia kini menjadi seekor kupu-kupu.Seperti itulah seharusnya seorang peshaum yang telah menyelesaikan kultivasi shaumnya di buan ramadhan, selanjutnya ia bertransformasi menjadi manusia sempurna.<br /><br /> <br /><br />(disarikan dari khutbah Lailatulqadar Ustadz Fuad Hadi dan ustadz Jalaluddin Rahmat dan berbagai sumber lainnya )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-87728921584950227872010-08-02T19:44:00.000-07:002010-08-02T19:56:24.962-07:00PENYAKIT DAN IKHTIAR PENYEMBUHAN DALAM SUDUT PANDANG SUFISME II<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGio-U2lqWZ_kU5JdjBeuAHIBvbvdk709EoHNbvkaA8WhMFFeJdLkdTq7IH9Hv7bbG608fPptdoRYgiqDfmqSNVXIT5k0CA-P7YhdLXDbDjKaN8NXXu6eGGf3P91ea_om01hLNcjEQrykK/s1600/30918_1423820709127_1041018781_31213957_6513539_n.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 311px; height: 270px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGio-U2lqWZ_kU5JdjBeuAHIBvbvdk709EoHNbvkaA8WhMFFeJdLkdTq7IH9Hv7bbG608fPptdoRYgiqDfmqSNVXIT5k0CA-P7YhdLXDbDjKaN8NXXu6eGGf3P91ea_om01hLNcjEQrykK/s320/30918_1423820709127_1041018781_31213957_6513539_n.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5501009425193235746" /></a><br />Pada artikel sebelumnya,kita sedikit membahas asal muasal penyakit bahwa penyakit adalah akumulasi dari berbagai sebab yang kita buat di masa sebelumnya, atau dapat dikatakan bahwa realitas yang terjadi saat ini merupakan sebuah akibat dari berbagai sebab yang terjadi di masa lalu. Selanjutnya kita pun membahas bahwa apa yang kita lakukan di alam ini membutuhkan waktu dan proses atau bahkan membutuhkan sebab-sabab lainnya untuk mewujud di alam ini, dan apa yang terjadi di alam "sana" pun membutuhkan proses dan waktu atau beberapa sebab lainnya untuk mewujud di alam realitas Itulah sebabnya mengapa ada orang yang berdoa atau berikhtiar untuk sembuh namun belum diijabah atau belum "mewujud" , karena memang semuanya butuh proses, butuh waktu dan butuh beberapa sebab lainnya untuk mewujud dalam sebuah "akibat " yang kita kehendaki.<br /><br />Pada pembahasan kali ini saya akan sedikit mengungkapkan “kemungkinan lain” dari suatu penyakit.Sebagaimana yang dikatakan para ahli teologi (kalam) atau falsafah bahwa semesta ini adalah mumkinul wujud,wujud yang serba mungkin alias tidak pasti, kita sama-sama fahami bahwa wujud absolut hanyalah dia Sang Wajibul Wujud.Segala wujud “mengada”, karena Dialah penyebabnya.Segalanya di alam semesta ini serba tidak pasti, bahkan pembahasan filsafat yang paling benar sekalipun hanyalah penggambaran dari realitas yang sebenarnya, tetapi bukanlah realitas itu sendiri.Dari sini kita menyadari bahwa pembahasan yang paling benar sekalipun hanyalah penggambaran dari suatu kebenaran , bukan kebenaran itu sendiri, kerana hakekatnya kebenaran itu suci dan tak pernah tersentuh.<br /><br />Sebagaimana yang kita bahas dalam artikel sebelumnya bahwa segala yang terjadi merupakan akibat dari berbagai sebab yang kita ciptakan, dan berbagai sebab pasti akan berakhir hanya pada satu sebab saja, Dialah Sang Musab al asbab, Penyebab Segala Sebab.Dari konsep ini kita meyakini bahwa segala yang terjadi selalu berhubungan sengan Dia, artinya segala yang tak pasti di alam ini akan selalu terhubung dengan Dia Yang Maha Pasti.<br /><br />Dalam pembahasan lain dikatakan pula bahwa alam semesta atau segala realitas yang ada di alam ini merupakan “ayat-ayat”Nya, artinya Dia selalu berbicara kepada seluruh ciptaanNya melalui berbagai realitas yang terjadi di alam ini.Tentang hal ini Einsten pernah berkata “ Dengan memahami hukum-hukum alam semesta ini, maka kita akan dapat memahami untuk apa Tuhan menciptakan kita.Segala kejadian dialam ini adalah firman Sang pencipta.<br /><br />Melalui segala yang terjadi Tuhan berbicara pada kita, dari konsep ini kita dapat memahami bahwa suatu penyakit bisa jadi merupakan media komunikasi Sang Pencipta pada makhluk-makhlukNya.Saat seorang sakit sering kesemutan atau sering sakit kepala tiba-tiba misalnya, bisa jadi itu merupakan suatu sinyal positif dari Sang Pencipta atau pernyataan penuh kasih Ilahi yang berbisik pada orang tersebut untuk segera memperhatikan kondisi dirinya sendiri.Menurut medis sakit kesemutan , sering sakit kepala atau pusing tiba-tiba bisa saja merupakan salah satu gejala stroke.Jadi, bila seseorang sering mengalami sakit kepala kesemutan misalnya, mungkin saja itu merupakan cara Tuhan berkomunikasi dengan kita agar memperbaiki pola makan, agar jangan berfikir terlalu ruwet atau agar kita mulai rajin berolahraga.sakit kesemutan atau kehilangan tenaga tiba-tiba merupakan suatu firman Allah yang berbisik halus,”penyakit ini merupakan tanda dariKu akan datangnya suatu bahaya lain yang lebih besar bila engkau tidak segera memperbaiki dirimu.Maka mulai saat ini Kuperintahkan agar engkau segera memperbaiki dirimu sebelum semuanya terlambat ,maka segeralah ubah pola hidupmu.”<br /><br />Atau saat seseorang sering sesak nafas dan mengalami rasa pegal di dada misalnya, bisa jadi sakit sesak nafas dan pegal itu merupakan “sapa mesra” Ilahi untuk mengajaknya kembali pada harmoni, pada pola hidup sehat, keseimbangan jasad dan jiwa.Menurut medis, sering sesak nafas bisa jadi merupakan gejala sakit jantung koroner, artinya itu memang merupakan tanda dari Sang Pencipta yang memberi tahu makhluknya akan suatu bahaya yang lebih besar bila ia tidak segera merubah pola hidupnya.Dengan sering sakit sesak dan nyeri di dada ini seolah-olah Sang maha Kasih berbisik dengan lembut ,” Hati-hati sayang, segeralah kembali ke harmoni sebelum semuanya terlambat.” Hanya saja, telinga kita terlalu tuli untuk mendengar ‘bisik mesraNya” itu, terlalu banyak dosa-dosa yang mengHijab kita dariNya.<br /><br />Dalam teks agama ada istilah ikhtiar, ikhtiar artinya adalah pilihan.Dalam konteks bahwa penyakit merupakan pesan dari Allah, dapat kita fahami bahwa dengan sakit-sakit awal (gejala) , kita kembali dihadapkan pada dua pilihan untuk mendengarkan pesan kasih Ilahi tersebut dengan mengadakan perubahan dalam hidup, kembali dalam harmoni atau memilih bersikap tidak mau tahu dan menjalani hidup tidak sehat seperti yang biasa dijalani sebelumnya .Dua kemungkinan ini pada akhirnya membawa kita pada kemungkinan lain, bila kita memilih mendengarkan “pesan kasih”Nya maka kita akan bahagia, adapun bila kita memilih tidak mau tahu, menutup mata hati dan telinga kita maka akan berakibat penyesalan .Di sini kita fahami bahwa hidup adalah pilihan.<br /><br />Bagi para `abid (ahli `ibadah), salik atau para `urafa ( para sufi/ ahli irfan), penyakit bisa saja merupakan pesan Tuhan untuk mengajaknya kembali meningkatkan gairah ibadah. Seorang teman saya, yang hidup lurus dalam kesalehan, mengaku selama beberapa tahun belakangan disibukan dengan berbagai kesibukan di kantornya yang cukup menguras energy fisik dan fikirannya.Pada suatu ketika ia pun sakit dan menjalani rawat jalan selama sebulan di rumahnya, dalam kondisi sakitnya ini ia berujar ,” Alhamdulillah, dalam sakit ini saya diberi kesempatan oleh Ilahi untuk menyiram kembali jiwaku yang selama ini kerontang.Disini saya bisa menikmati dzikir dan waktu-waktu indah bersama anak dan istri.,”<br /><br />Melalui sakit,kadangkala Allah membawa kita pada kondisi jiwa yang lebih murni, pada penyegaran spiritual, menyucikan jiwa dari dosa,atau membawa hamba-hambaNya pada kesadaran atau maqam ruhani tertentu.<br /><br />Hal ini dialami oleh salah seorang pasien saya, melalui strokenya ia kembali disadarkan bahwa selama ini Allah telah memberinya berbagai kenikmatan yang bahkan luput ia syukuri, kenikmatan bergerak dan kenikmatan menikmati hidup.Dengan serangan strokenya,Allah meruntuhkan segala benteng kepongahan yang ia bangun selama ini.Setelah membaik dan mulai bisa menjalankan ritual shalat, ia mengakui bahwa selama ini ia merasa sobong, dan dengan serangan strokenya tersebut Sang Maha kasih telah meruntuhkan bangunan arogansi yang selama ini ia bangun.<br /><br />Melalui sakit kadangkala Sang Pencipta dengan penuh kearifan memahamkan seseorang untuk menerima sesuatu yang sebelumnya karena kesombongannya sulit ia terima,, sebagaimana yang dialama Bang Imad (Imaduddin Abdurahman ) .Penceramah agama dan penulis buku-buku Islam beraliran keras ini sebelumnya tidak dapat memahami tekhnik-tekhnik penyembuhan spiritual atau penyembuhan alternative lainnya, menurutnya hanya cara medis atau dengan cara-cara yang teruji secara klinis saja yang diakui Islam, diluar itu menurutnya adalah hal-hal tahayul ,khurafat yang menjerumuskan pelakunya pada syirik.Pada suatu hari beliau mengalami sakit yang amat sangat di kepalanya, berdasarkan hasik CT scan, ustadz ini divonis dokter mengidap tumor otak.SEtelah berbagai ikhtiar ia lakukan dan tidak membuahkan hasil, akhirnya beliau mencoba tekhnik penyembuhan spiritual, kali ini berhasil,tumornya pun hilang setelah menjalani beberapa kali perawatan.Pada akhirnya arogansi intelektualnya pun sirna setelah Tuhan menunjukan KuasaNya untuk menyembuhkan melalui tangan seorang spiritual healer, sebagaimmana yang beliau sendiri akui dalam sebuah acara di salah satu televisi swasta nasional<br /><br />Ada lagi kisah sembuh lainnya, saya punya kenalan seorang lelaki tua, beliau adalah Praktisi spiritual healing di daerah Garut Jawa barat,beliau sudah berhasil mengobati puluhan bahkan ratusan pasien tumor.Suatu hari lelaki tua yang akrab dipanggil Mama ini merasa ada benjolan tumbuh di perutnya.Menurut medis beliau mengidap tumor stadium 3.Karena merasa mempunyai koleksi segudang doa penyembuhan dan merasa mampu menyembuhkan dirinya sendiri, ia memutuskan untuk tidak berobat medis.”Biasa oge cageur ku basmalah atawa shalawat wungkul (biasajuga sembuh dengan basmalah atau hanya shalawat saja.” Ujarnya.Selanjutnya berbagai cara ia terapkan namun penyakitnya tak kunjung sembuh, malah perutnya kian membuncit.<br /><br />Pada suatu malam setelah menyadari perutnya kian mengeras, beliau pun mulai menyadari sesuatu.Sambil mengelus-elus perutnya yang kian buncit itu sebait doa ia panjatkan pada Ilahi,” Ya Allah terimakasih , melalui penyakit ini Kau sadarkan hambaMu yang sombong ini, bahwa ternyata yang menyembuhkan para pasienku selama ini adalah Engkau,bahkan hamba tidak kuasa untuk berbuat apa-apa.Ya Allah besok aku akan berobat dengan cara lain,bila memang Engkau tidak izinkan aku untuk sembuh, hamba tetap menerimanya dengan ikhlas.Mangga nyanggakeun gusti ( silakan buat apa saja, saya menerimanya Tuanku).”Dalam keadaan haru ia menepuk-nepuk perutnya sambil berkata,” hai penyakit, terimakasih engkau telah sadarkan aku, aku izinkan engkau hidup di tubuhku asal jangan ganggu aku ibadah pada Allah.”.malam itu uasai tahajud beliau tertidur sangat lelap.Keesokan harinya ia tersentak kaget mendapati perut buncitnya itu mulai mengempes, sebulan kemudian sakitnya pun sembuh setelah ia menyadari sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya.Begitulah terkadang cara Tuhan menyapa hamba-hambaNya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-6670207315864406752010-05-26T04:39:00.000-07:002010-05-26T04:56:41.137-07:00PENYAKIT DAN IKHTIAR PENYEMBUHAN DALAM SUDUT PANDANG SUFISME I<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiln4YTKT1iSthJdSCLrcpnKKNw4ItAb0ou7GiRi3oM3805uo_WGEYPFeaDC1StUFXZQD45qyhSBJgWAoQzlqDBOA8jr5uN6ROEmXiQSi-Zhn6gEdK108SJmW2F-NG8SwMuL1QISoZxIZAb/s1600/spiritual_healing2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 202px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiln4YTKT1iSthJdSCLrcpnKKNw4ItAb0ou7GiRi3oM3805uo_WGEYPFeaDC1StUFXZQD45qyhSBJgWAoQzlqDBOA8jr5uN6ROEmXiQSi-Zhn6gEdK108SJmW2F-NG8SwMuL1QISoZxIZAb/s320/spiritual_healing2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475542448576235362" /></a><br /><br /><br />Oleh : Ki Akbar<br /><br />Dalam kajian tasawwuf atau Irfan ada istilah <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">tajassumul a`mal</span></span>.Tajassum artinya berwujud secara fisik, a`mal artinya perbuatan.Jadi, dalam perspektif ini <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">segala amal yang kita lakukan akan berwujud secara fisik.</span></span><br /><br />Menurut KH.Jalaluddin Rahmat, tajassumul a`mal ini memiliki dua pengertian, arti yang pertama adalah bahwa <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">segala amal perbuatan kita akan berwujud di alam lain sebagai suatu bentuk fisik di alam tersebut</span></span>.Arti yang kedua adalah <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">bahwa segala amal perbuatan kita akan menimbulkan akibat (dalam bentuk fisik)</span></span>.Kedua pengertian ini sebenarnya saling berhubungan, satu kesatuan yang tak terpisahkan .<br /><br />Dalam metafisika Islam, alam ini terbagi dalam beberapa tingkatan, Alam Nasut, Jabarut, , Malakut, dan Lahut.Untuk membahasnya membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan halaman-halaman yang tebal dan pembahasan yang cukup rumit.Lain waktu dan kesempatan kita dapat membahasnya, insya Allah.Dalam Fisika setidaknya kita akan membagi alam ini menjadi dua saja, alam materi dimana semuanya, terasa, teraba, dapat dibagi, dan terukur dalam kaidah ilmu fisika Newtonian, dan berikutnya ada alam Quantum yaitu suatu dimensi halus, atau realitas non fisik yang tidak dapat dibagi.Untuk mempermudah pembahasan, dalam tulisan saya kali ini, kita akan membagi alam ini menjadi dua saja, alam materi atau alam fisik, dan alam non materi atau alam quanta.Dalam metafisika kesundaan pun dikenal dua pembagiaan alam, alam kanyataan dan kasunyataan.<br /><br />Suatu benda materi yang terlihat kokoh, padat, dan solid dari sudut pandang fisik , di alam quantum terlihat merupakan gabungan partikel-partikel halus sub atomik yang “bahan dasarnya” adalah energi quanta, sesuatu yang non materi, sebagaimana penyataan fisikawan David Bohm ,” Alam semesta yang selama ini dipandang sebagai materi sebenarnya adalah lautan energi, dan kita adalah riak-riak dalam kolam energi yang luas itu.”.Semesta tersusun dari atom-atom yang di dalamnya ada sebuah inti atom yang “dithawafi” electron.Sebagaimana yang kita tahu bahwa electron yang mengelilingi inti atom ini bukan materi, sementara inti atom yang dikelilinginya adalah sesuatu yang kosong.<br /><br />Benda yang terlihat diam dan solid di alam kebendaan ini , bila dilihat di alam quanta merupakan kumpulan atom-atom yang di dalamnya ada perputaran “thawaf” elekton mengelilingi inti atomnya masing-masing.Itulah sebabnya mengapa Sayidina Ali saat hendak duduk di sebuah batu yang terlihat diam mengucapkan salam pada batu tersebut,” assalaamu `alaikum wahai kalian yang berputar-putar.”<br /><br />Menurut kepercayaan Jawa, tiap diri itu ada kembarannya di alam sana, tidak hanya diri kita, segala prilaku bahkan tekad kita pun memiliki kembaran di alam sana. Sebuah riwayat pun menyebutkan bahwa ketika Rasulullah duduk bersama Aisyah , lewatlah sekelompok Yahudi.salah seorang Yahudi itu memelesetkan assalaamu`alaikum dengan ucapan “assaamu `alaikum” yang artinya “Matilah engkau” .Nabi dengan tenang menjawabnya” wa `alaikum” ( dan engkau juga).<br /><br />Demikian pula yahudi-yahudi yang lain mengucapkan yang sama pada Nabi, dan Nabi pun menjawabnya dengan tenang.Aisyah yang saat itu sangat jengkel mendadak menghardik Yahudi itu dengan ucapan,” Wahai anak-anak monyet dan babi.” Lalu rasulullah melihat kepada istrinya sambil berkata,” mengapa engkau ucapkan kata-kata itu? Tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang kau ucapkan itu, nanti akan berwujud menjadi makhluk menakutkan yang akan menemanimu kelak.”<br /><br />Jadi segala yang kita lakukan di alam ini , bahkan masih dalam tahap niat sekalipun akan mewujud di alam lain sebagai suatu bentuk fisik, dan apa yang terbentuk di alam sana pada akhirnya akan mempengaruhi kondisi, situasi ataupun realitas di alam sini.Dari konsep ini sangat mungkin <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">realitas yang terjadi saat ini berupa penyakit misalnya, sumbernya berasal dari alam sana, yang ujung-ujungnya bisa saja disebabkan oleh sebuah tindakan kita dimasa yang lalu</span>.<br /></span><br />Sebagai contoh rasa kecewa yang kita tumpuk terus menerus akan menciptakan suatu wujud fisik di alam sana, dan bila terus menerus kita hidup dalam kekecewaan terhadap keadaan , wujud fisik yang tercipta di alam sana lama kelamaan akan semakin kuat dan membesar.Tiap kali kita kecewa terhadap keadaan, disaat yang sama wujud yang terbentuk di alam quantum akan semakin membesar dan terus membesar, dan itu akan berdampak dalam kehidupan kita di alam materi ini, cepat atau lambat.<br /><br />Dalam buku Mind Power terbitan Dahara Press, dikisahkan tentang seorang anak kecil yang menderita penyakit tumor otak. Karena sudah tidak ada harapan dan tidak mungkin untuk operasi, sang dokter yang kebetulan pernah ikut training Mind Power mengajarinya sebuah tekhnik sederhana.Tahap pertama si anak disadarkan bahwa di dalam kepalanya ada sebuah monster jahat yang sedang menggerogoti otaknya.Selanjutnya tiap harinya selama 20 menit si anak penderita tumor ini dibimbing untuk menlakukan visualisasi dengan membayangkan pesawat-pesawat dalam film startrek, yang merupakan film kegemarannya, menembaki monster jahat tersebut.<br /><br />Setelah beberapa bulan menerapkan tekhnik tersebut, suatu hari si anak berteriak-teriak kegirangan ,” dokter, monster jahat itu mati. Monster itu musnah.” Benar saja, melalui CT scan terlihat bahwa otak anak tersebut tidak lagi ditumbuhi tumor sebagaimana sebelumnya.<br /><br />Ada lagi kisah seorang penderita kanker paru-paru yang menerapkan sebuah tekhnik sederhana, dalam alam fikirannya ia membayang bahwa paru-parunya digerogoti sekelompok anjing kelaparan.Ia menggambarkan dirinya di “alam non realitas’ tersebut berusaha menjinakan anjing-anjing kelaparan ini dengan memberikan biscuit sambil mengelus-elus kepala mereka.Dalam beberapa minggu, upaya yang ia lakukan di alam fikirannya tersebut berhasil.Anjing-anjing tersebut menjadi jinak dalam “realitas abstrak” yang ia ciptakan dalam fikirannya .Beberapa hari setelahnya sesak nafasnya hilang, tumornya pun hilang setelah menerapkan tekhnik tersebut.<br /><br />Kisah-kisah di atas menerangkan pada kita bahwa apa-apa yang kita lakukan di alam ini bahkan baru pada tahapan niat sekalipun, menciptakan suatu realitas di alam sana yang pada gilirannya akan memanifestasikan diri di alam materi ini sebagai suatu realitas.<br /><br />Segala yang terjadi di saat ini merupakan akibat dari serangkaian perbuatan kita di masa lalu,dengan kata lain perbuatan-perbuatan kita di masa lalu menciptakan sebuah realitas kwanta di alam quantum dan itu semua merupakan penyebab dari apa yang terjadi saat ini.Semuanya merupakan rantai aksi-reaksi atau rantai sebab-akibat yang saling berhubungan .<br /><br />Dari perspektif ini bisa difahami bahwa penyakit yang dialami seorang pasien saat ini berasal dari perbuatan-perbuatan (termasuk perbuatan hati) di masa lalu dan untuk mengubahnya diperlukan ikhtiar.Ikhtiar yang secara bahasa berarti memilih, dalam perspektif ini berarti bahwa segala upaya kita di saat ini untuk mengubah realitas yang terjadi di alam sana, yang diharapkan dapat mempengaruhi keadaan kita di masa datang.<br /><br />Saya pernah menangani seorang wanita yang sering sakit saat menstruasi, dari hasil scaning tangan atau deteksi saya menemukan adanya sel-sel abnormal (semacam tumor) yang tumbuh di rahimnya.Pasien yang penasaran ini kemudian memeriksakan diri ke dokter, dari hasil USG saat itu tidak ditemukan adanya tumor, myoma dan sejenisnya.<br /><br />Sebulan kemudian sakit di rahim pasien semakin menjadi, akhirnya ia dirawat di UGD.Dalam pemeriksaan USG kali ini ditemukan adanya tumor di sekitar tahimnya yang menekan saluran kencing.<br /><br />Di saat yang lain, pernah ada seorang perempuan abg yang mengidap tumor rahim, setelah menjalani perawatan selama tiga minggu,pasien ini saya nyatakan sembuh, karena saya tidak temukan adanya energi negative berdasarkan scaning tangan saya dan beberapa rekan.Tetapi pasien masih "ngotot" merasakan sakit, dan berdasarkan USG memang tumor itu masih bercokol di dalam rahimnya.Karena saat itu orang tua pasien tidak punya uang untuk biaya operasi , anaknya pun di bawa pulang sambil mengumpulkan uang untuk operasi.Dua bulan berikutnya, sebelum operasi, anak ini di-USG sekali lagi untuk memastikan besarnya tumor, walhasil dalam pemeriksaan USG kali ini tidak ditemukan adanya tumor dalam rahim anak tersebut.<br /><br />Dari beberapa pengalaman tersebut saya menyimpulkan bahwa apa yang kita lakukan di alam "sini" membutuhkan waktu dan proses atau bahkan membutuhkan sebab-sabab lainnya untuk mewujud di alam "sana", dan apa yang terjadi di alam "sana" pun membutuhkan proses dan waktu atau beberapa sebab lainnya untuk mewujud di alam "sini" Itulah sebabnya mengapa ada orang yang berdoa atau berikhtiar untuk sembuh namun belum diijabah atau belum "mewujud" , karena memang semuanya butuh proses, butuh waktu dan butuh beberapa sebab lainnya untuk mewujud menjadi sebuah "akibat " yang kita kehendaki.Seperti sebuah benih yang kita tanam, semuanya butuh proses, butuh waktu , dan butuh berbagai hal lainnnya agar dapat tumbuh dengan sempurna.<br /><br />(gabung di face book kami : Kriya semesta / email facebook kesadaransemesta@yahoo.co.id atau join di grup fb : Ki Akbar )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-61012669765936194602010-02-11T08:17:00.000-08:002010-02-11T08:23:04.575-08:00JADIKANLAH RUMAHMU SEBAGAI SURGAMU<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk5dqLwjQZZ98amW1iJ3VjxNwkuUZO4t0ILJq5griwCmja-PV_-ohjcYIsvIZX3XFXuASrh9WMybnLgJOTovS8SCPkFCaMjzPp3mepjVzG6yF9FMraBaZwKgDuU-0z56jKIwnUrAycxrCE/s1600-h/gambr1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk5dqLwjQZZ98amW1iJ3VjxNwkuUZO4t0ILJq5griwCmja-PV_-ohjcYIsvIZX3XFXuASrh9WMybnLgJOTovS8SCPkFCaMjzPp3mepjVzG6yF9FMraBaZwKgDuU-0z56jKIwnUrAycxrCE/s320/gambr1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5437022006133859842" /></a>
<br />Oleh : Ki Akbar
<br />
<br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">“Rumahku surgaku” </span><span style="font-weight:bold;"></span></span>(Muhammad al Musthofa saww)
<br />
<br />Manusia sebagai mikrokosmos dan semesta sebagai makrokosmos adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan, satu kesatuan yang utuh, masing-masing saling melingkupi dan dilingkupi, saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lain.
<br />
<br />Saat seorang melepaskan gas beracun kealam semesta, pada hekekatnya ia sedang meracuni paru-parunya sendiri dengan gas tersebut . Saat seorang atau sekelompok manusia dengan seenaknya menebang pohon, pada hakekatnya ia sedang menghancurkan masa depan anak cucunya, artinya ia pun sedang menghancurkan kehidupannya atau dirinya sendiri.
<br />
<br />Dalam lingkup yang lebih kecil, rumah merupakan alam semesta kecil yang melingkupi dilingkupi, menjadi bagian tak terpisahkan, dalam kehidupan anda sebagai manusia.Ada hubungan timbal balik yang saling berhubungan timbal-balik .antara anda dengan rumah tempat anda tinggal .
<br />
<br />Menurut ilmu Feng shui yang merupakan pengembangan dari kosmologi Cina kuno, rumah diyakini dapat mempengaruhi kehidupan manusia termasuk di dalamnya kesehatan manusia.Kondisi rumah, termasuk interiornya yang tidak harmonis dianggap dapat mempengaruhi kondisi kesehatan para penghuninya.Di tatar Sunda dikenal pula ilmu perhitungan seperti ini, mereka menyebutnya PALINTANGAN.Seperti halnya Feng Shui,Palintangan pun meyakini bahwa dengan merubah, tata letak ruang yang tadinya tidak harmonis menjadi harmonis ,akan mengakibatkan energi dalam rumah tersebut menjadi lebih baik dan pada gilirannya kondisi kesehatan manusia pun akan membaik.
<br />
<br />Fengshui maupun Palintangan pun mengenal adanya benda-benda tertentu yang dapat mempengaruhi aura rumah ataupun menetralisir aura suatu rumah. Syeikh Radhiyuddin Abi Nashril Hasan bin Al-Fadl ath-Thabarsi, dalam kitab Makarimal-Akhlak salah satu kitab khazanah klasik Islam pun mengakui pula adanya benda-benda yang dapat mempengaruhi penghuninya.Selain benda-benda yang berhubungan dengan kemusyrikan, hewan-hewan tertentu yang memiliki najis pun diyakini membawa buruk bagi penghuninya, sebaliknya benda-benda tertentu yang bertuliskan Nama-nama Allah, ataupun ayam jago dianggap membawa pengaruh positif bagi penghuni rumah.
<br />
<br />Belakangan, perkembangan ilmu pengetahuan pun mengakui pula tentang kaitan erat antara rumah dengan penghuninya, rumah yang sehat dan layak huni dapat mempengaruhi kondisi kesehatan penghuninya.Rumah yang sehat dan layak huni menurut ilmu Kesehatan Lingkungan ternyata tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh, antara lain:
<br />1. Sirkulasi udara yang baik.
<br />2. Penerangan yang cukup.
<br />3. Air bersih terpenuhi.
<br />4. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran.
<br />5. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor.
<br />
<br />
<br />Seperti halnya Fengshui, Palintangan maupun ilmu kesehatan lingkungan , kami pun meyakini bahwa rumah sangat berkaitan erat dengan kondisi kesehatan manusia.Dari beberapa kasus yang kami tangani, kami menemukan ada beberapa pasien yang kami tangani yang tadinya sulit sembuh menjadi berangsur-angsur membaik setelah pindah kamar atau dilakukan penyapuan energi di dalam rumah tinggalnya.
<br />
<br />Pada pembahasan sebelumnya kita sedikit membahas tentang pengaruh fikiran , perasaan,ataupun kata-kata terhadap kesehatan.Tidak hanya terhadap diri manusia, fikiran , perasaan ,maupun kata-kata yang terucap ternyata juga mempengaruhi lingkungan sekitar termasuk rumah tinggal .
<br />
<br />Dalam Fisika Quantum dikatakan bahwa tiap-tiap atom menyerap energi semesta dan memancarkannya kembali dalam satuan kwanta.Artinya bila anda sering mengucapkan kata-kata negative ataupun sering berfikir negative, energi negative yang terpancar dari diri anda tersebut akan diserap oleh atom-atom di rumah anda dan dipancarkan kembali pada diri anda.Apa jadinya bila anda terus menerus berfikir negative dan mengucapkan kata-kata negative di rumah tinggal anda.Bisa jadi rumah anda saat ini pun diliputi oleh medan energi buruk yang anda suplai setiap hari.Atau mungkin saja aura rumah anda yang buruk, atau kondisi rumah dan lingkungan anda baik secara ekologis maupun dari sudut pandang energi semesta lah yang menyebabkan anda sulit untuk disembuhkan.
<br />
<br />Untuk itu, mulai dari saat ini segeralah perbaiki kondisi lingkungan dan rumah tinggal anda selaras dengan alam semesta, baik secara ekologis ataupun secara Fengshui barangkali bila hal ini bisa membuat anda nyaman, karena kondisi lingkungan yang nyaman akan membuat fikiran menjadi fresh yang tentunya akan membuat kondisi kesehatan anda menjadi lebih baik.
<br />
<br />Terlepas dari pro-kontra pemahaman fengshui ini bahwa ada benda-benda tertentu yang dapat memberikan pengaruh positif atau menetralisir energi buruk, logika sehat kita pun mengakui pula adanya pernak-pernik ruangan yang dapat memberi pengaruh positif pada penghuninya, misalnya Tulisan ayat-ayat suci dari Kitab suci yang kita yakini ataupun nama-nama Tuhan maupun tokoh tertentupun ternyata memberi efek motivasi atau mensugesti para pembacanya.Anda dapat mengganti lukisan-lukisan tanpa arti yang anda pajang di rumah anda dengan lukisan, foto, maupun kaligrafi yang memotivasi dan memberikan pengaruh positif bagi orang-orang yang memandangnya. Disamping itu anda pun dapat menempatkan pernak-pernik ruangan yang indah, merubah warna cat ruangan rumah terutama kamar anda dengan warna-warna yang cerah atau menempatkan sebuah aquarium yang berisikan ikan-ikan yang berwarna cerah untuk membuat kesan indah , dan nyaman dalam rumah anda.Dengan memandangnya anda akan semakin merasa sehat dan terus termotivasi untuk lebih baik lagi.
<br />
<br />Tahap berikutnya, hiasilah rumah tinggal anda dengan perasaan dan fikiran positif dan kata-kata positif, hentikan makian ataupun kata-kata kotor karena hal itu akan sangat membuat aura rumah anda tidak nyaman. Hiasilah pula rumah anda dengan energi spiritual dari doa-doa yang anda panjatkan maupun ayat-ayat yang anda lantunkan.
<br />Jadikanlah rumahmu sebagai tempat ternyaman dalam hidupmu, buatlah surga di rumah anda , sebagaimana kondisi surga yang digambarkan oleh Alqur`an :
<br />
<br /><<span style="font-style:italic;">span style="font-weight:bold;">“Mereka (para penghuni surga ) tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa akan tetapi mereka hanya mendengar ucapan salam keselamatan. “</span></span>
<br />(QS. 56:25-26)
<br />Ki Akbar adalah nama yang diberikan Abah Ajat ( H.Sudrajat Handawinata, guru besar Nampon)kepada penulis pada tanggal 22 Desember 2009 . Sejak saat itu penulis tidak lagi emakai nama Akbar Kuspriadi dalam tiap tulisannya tetapi menggunakan nama yang Abah berikan, Ki AkbarUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-38168561197455293682010-01-15T02:55:00.000-08:002010-01-15T03:03:39.766-08:00MENANGISLAH BILA MEMANG HARUS MENANGIS<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXVaJJutHSCFP7PLPyl_j8J5F8037didraTcwUc_IUnG0-mwZM8cy-9A7J0cAL9cDtpTNk9Vc7QNlg0kdZdKLIU_xGFPxElwaFo2b_0eokwuLfnFYTlSRxUy1HRf_P5x_t_ZvKfQy8RFo4/s1600-h/Training+pg+crying1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXVaJJutHSCFP7PLPyl_j8J5F8037didraTcwUc_IUnG0-mwZM8cy-9A7J0cAL9cDtpTNk9Vc7QNlg0kdZdKLIU_xGFPxElwaFo2b_0eokwuLfnFYTlSRxUy1HRf_P5x_t_ZvKfQy8RFo4/s320/Training+pg+crying1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5426919140649538722" /></a><br /><br /><br />Oleh : Akbar Kuspriadi GMR<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">“Menangislah bila harus menangis<br />Karena kita semua manusia<br />Manusia bisa terluka, manusia pasti menangis,<br />dan manusia pun bisa mengambil hikmah”</span></span><br /><span style="font-weight:bold;">(Petikan lagu Dewa19)</span><br /><br />Sebagaimana petikan dari lirik lagu Dewa 19 di atas adalah wajar bila kita menangis, karena menangis adalah salah satu fitrah kemanusiaan . Pekerjaan pertama kita saat terlahir di dunia adalah menangis, ini menunjukan bahwa menangis adalah hal fitrah kemanusiaan, sehingga mamaksakan diri untuk tidak menangis berarti menampik fitrah kita sebagai manusia.<br /><br />Dengan menangis, energi kemarahan dan kekesalan dan berbagai energi negatif lainnya yang diproduksi fikiran saat mengalami hal yang kurang menyenangkan lepas, keluar dari dalam diri kita. Seorang anak kecil yang terjatuh saat belajar berjalan atau karena hal-hal lainnya hal, akan menangis untuk melepaskan rasa kecewanya, setelah itu ia kembali nyaman dan kemudian tertawa dan berlari-lari kembali. Tangisan merupakan mekanisme alamiah yang Tuhan tetapkan dalam diri manusia baik laki-laki ataupun perempuan.<br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Menangis itu sehat.</span></span><br /><br />Selama dan setelah menangis, pernafasan kita biasanya lebih “plong” dan lebih dalam, sehingga kadar oksigen dalam darah meningkat. Hal ini akan membuat mental dan fisik terasa lebih kuat. Melihat banyaknya manfaat dari tangisan, para peneliti di AS kini merekomendasikan terapi menangis<br />untuk orang-orang tertentu, terutama mereka yang punya kesulitan dalam mengekspresikan emosinya<br /><br />Secara medis,menangis dianggap bisa menyembuhkan sakit dan meningkatkan kadar hormon adrenalin<br />Berdasarkan Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli di Amerika Serikat menyebutkan, 9 dari 10 orang mengaku merasa lebih lega setelah menangis.<br /><br />Tentang menangis ini Dr Simon Moore, psikolog dari London Metropolitan University menyatakan "Menangis adalah pelepasan emosi yang paling tepat saat kita tak bisa mengungkapkannya lewat kata-kata," kata.<br /><br />Sementara itu Profesor William Frey, ahli tangis dari AS, berpendapat bahwa air mata yang dikeluarkan saat kita sedang emosional mengandung hormon endorphin atau stres sehingga bisa membuat perasaan lebih plong. Menangis juga diketahui bisa menurunkan tekanan darah dan denyut nadi.<br /><br />Pada saat menangis, beban emosi yang tertahan akan muntah bersamaan dengan “sesunggukan” dan air mata.Endapan energi negatif akan terlepas ke alam semesta bersamaan dengan terurainya air mata. Saat itu pula system emosional–mental kita menyeimbangkan dirinya sendiri. Pikiran akan kembali berisi materi yang seimbang.<br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Menangis dalam Alqur`an</span></span><br /><br />Setelah didahului dengan kisah tentang hijrahnya Bani Israil dari kejaran Fir`aun (Q.s. 44 :23-28), selajutnya Qur`an menyatakan dalam ayat berikutnya ( Q.S.23 : 29) <span style="font-style:italic;">” maka langit dan bumi tidak menangisi mereka (orang-orang yang zhalim) , dan tidak pula mereka diberi penangguhan waktu.” </span>berkenaan dengan ayat tersebut dalam sebuah pengajiannya Ustadz Bakrin salah seorang guru saya menyatakan bahwa dalam ayat ini disebutkan bahwa alam semesta tidak mau menangisi orang yang zhalim.Saat ditanyakan apakah artinya selain orang zhalim alam semesta menangisi mereka, ustadz menyatakan ”Ya.”<br /><br />Tangisan merupakan mekanisme penyeimbang yang Tuhan ciptakan dan takdirkan atas makhluk-makhluknyadan seluruh semestaNya tak terkecuali manusia. Dalam fitrah kemanusiaannya, bahkan para Nabi pun tak luput dari menangis, tentang hal ini Qur`an menyampaikan kisahnya :<br /><span style="font-style:italic;">”Dan Ya`kub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata :” Aduhai duka citaku terhadap Yusuf.’ Dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan.”</span><br /><br />Disamping itu, tangisan dapat pula dijadikan sebagai jalan untuk mengekspresikan rasa penyesalan kita, sebagai pernyataan revolusi diri, taubat atau berubah untuk menjadi makhluk yang lebih baik sebagaimana firmanNya dalam alQur`an :<br /><span style="font-style:italic;">” Maka hendaklah mereka sedikit tertawa dan banyak menangis.” </span>( Q.S: 9 :82 )<br /><br />Itulah sebabanya barangkali mengapa para sufi seringkali menggunakan tangisan sebagai jembatan taubat mereka pada Ilahi, bagi mereka banyak tertawa dianggap sebagai suatu perbuatan yang akan mengeraskan hati,sementara banyakmenangis itu akan melembutkan hati, dalam konteks sufisme menangis merupakan suatu kendaraan menuju Tuhan Sang Pencipta.<br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;"><br />Menangis bisa membuatmu kuat</span></span><br /><br />Dalam istilah Sunda ada yang namanya “Ceurik Batin” atau “Menangis Batin”. Salah seorang guru silat saya pernah dihina keluarganya karena miskin, lalu ia menangis dan bermunajat pada Ilahi. Tangisan itu kemudian membuatnya bangkit. Ya, sebuah tangisan memang sering melahirkan inspirasi dan menguatkan mental. Energi spiritual yang dahsyat sering muncul manakala seseorang sudah bisa menangis. Seperti yang kang Anang (guru saya) alami. Menangis bisa membuatnya bangkit dari keterpurukan dan membuatnya kuat menghadapi berbagai kesulitan demi kesulitan hingga mencapai kemenangan yang diharapkan. Setahun setelah “Ceurik Batin”ini, ia bangkit sebagai seorang pedagang sukses dengan omset jutaan bahkan puluhan juta perhari.<br /><br />Saat menangis, energy-energi negatif yang muncul dari rasa kecewa, rasa marah , pesimistis dan lain sebagainya, keluar dari tubuh kita bersamaan dengan meluapnya airmata kita, bersamaan dengan itu energy baru akan masuk dari alam semesta, itulah sebabnya tangisan itu bisa menguatkan diri kita.<br /><br />Tersebutlah Imam Ali zainal `Abidin , seorang Imam ahlul bait yang terkenal banyak menangis. Putera Al Husein cucu Nabi Muhammad ini, menyaksikan langsung bagaimana ayahnya Al Husein dan saudara-saudaranya dibantai dan kemudian disembelih dihadapan wajah beliau di sebuah tempat bernama Nainawa (Kuffah) .Sejak peristiwa tersebut, beliau dikenal banyak menangis, dalam sebuah riwayat beliau bahkan menangis dalam keadaan sujud hingga berjam-jam, dari mulut ikhlasnya terucap sanjungan dan pujian pada ilahi, sebagaimana yang sebuah doa masyhur yang etrucap darimulut beliau ,” Ilahi…..banyaknya nikmat yang Engkau turunkan malah membuatku banyak lupa padaMu…. Berbagai kebaikan yang Kau curahkan malah membuat lidahku kelu untuk menghitungknya…Ilahi…. Bagaimana mungkin aku dapat bersyulkur padaMu sementara syukur kami padaMu membutuhkan sukur lagi…”.Saat ditawan oleh pasukan Yazid, beliau digiring sejauh berpuluh-puluh mil dari kota Kuffah ke Damaskus dalam kondisi berjalan tertatih-tatih penuh derita dan kehausan itu pun beliau masih tetap bersyukur, dengarlah jerit tangisnya di malam sunyi,” Ilahi….. inilah aku yang membalas berbagai kebaikan dari Mu dengan pembangkanganku.” Dalam penderitaan dan berbagai kesulitan hidupnya, beliau masih bersyukur pada Tuhan, sebuah pribadi yang teramat kuat.<br /><br />Demikianlah, menangis itu bisa menguatkan diri kita. Karena itu menangislah pada Tuhanmu,biarkan Dia membasuh airmata di wajah anda.Dengan menangis anda akan lebih lega sehingga kekuatan spiritual anda akan terjernihkan kembali. Dan janganlah malu untuk menangis dihadapan Tuhan, karena bila anda menangis dan mengeluh dihadapan manusia anda hanya akan dianggap sebagai orang yang cengeng, tetapi bila anda menangis dihadapan penciptamu yang maha Kasih, maka Dia akan memahamimu dan memelukmu dengan penuh Kasih, akuilah kelemahanmu, maka Dia akan kembali menguatkanmu, akuilah ketidakmmampuanmu maka Dia akan membuatmu mampu.<br /><br />(SEbagian besar tulisan ini Diambil dari naskah saya yang berjudul : Biarkan Tubuh Anda Yang Menyembuhkan )Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-21116744045336726952009-12-16T21:30:00.000-08:002009-12-16T21:42:41.342-08:00KONTEMPLASI DI TANAH PARA NABI, CATATAN HARIANKU DI MAKKAH 1999<span style="font-weight:bold;">Miqot, segalanya berawal dari satu titik</span><br /><br />Ibadah ini kumulai dengan niat atau suatu kesadaran untuk memenuhi panggilanNya, semua itu diawali di-miqot. Saat ini, aku mengganti baju yang biasa kupakai dalam keseharian dengan pakaian ihrom sebuah pakaian putih yang sederhana , tidak berjahit yang mengingatkanku akan kaffan, pakaian yang akan kugunakan saat berpulang. Mengganti pakaian dengan pakaian ihrom ini, artinya kita harus melepaskan dan meninggalkan segala topeng-topeng kepalsuan, busana kemunafikan, dan berbagai kemewahan hidup dan menggantinya dengan busana kejujuran, keimanan dan kerendahan hati.dalam menghadap Ilahi<br /><br />Mengenakan ihrom pada haji sama dengan mengucapkan takbiratul ihram dalam sholat, ia adalah awal dalam ibadah.Segala sesuatu itu ada awalnya, dan awal dari Ibadah haji yang Indah dan Agung ternyata hanya sebuah ritual sederhana, mengganti baju.Lebh aneh lagi, baju yang kupakai pun ternyata sangat sederhana, putih takberpola, bahkan tanpa pernak-pernih.Ini menyadarkan aku bahwa segala hal-hal yang besar berawal dari sesuatu yang kadang kala remeh, sederhana dan seolah tak berarti.<br /><br />Berbagai pengajian besar, selalu berawal dari pengajian kecil dan kadangkala dari sebuah rumah kecil, seperti Rasulullah mengawali penyebaran Islamnya dari rumahnya yang kecil, dari keluarganya , Khadijah dan Ali. Darisana, barulah kemudian cahaya Islam menyebar ke lingkungan kerabat, dan saat ini Islam telah menyebar ke suluruh penjuru dunia dan telah melahirkan budaya yang beraneka ragam dan orang-orang hebat dalam berbagai bidang.Demikian pula dengan Republik ini, Negara besar ini pun pada masa lalu hanya sekedar hayalan dan harapan segelintir orang, pergerakan kemerdekaan dimulai dari obrolan-obrolan di sebuah rumah kecil milik H.Umar Said Cokroaminoto, dan dari rumah itulah lahir tokoh-tokoh yang kelak akan memerdekakan bangsa ini antara lain Sukarno, H.Agus Salim dan para tokoh lainnya.Semua hal besar memang selalu berawal dari hal keci yang sederhana.Ini pun yang akhirnya membuat aku tidak akan malu lagi untuk melakukan hal-hal remeh dan sederhana, karena suatu hari hal-hal kecil yang kulakukan akan menjadi sesuatu yang besar.<br /><br />Kini acara Haji telah dimulai, dengan pakaian ihrommu bersegeralah aku menuju Allah, kuucap,” labbaik Allohumma labbaik, labbaika laa syariikalaka labbaik, Innal Hamda wa ni`mata laka wal mulk, Laa syariikalaka.”<br />Artinya “ Hamba datang memenuhi seruanMu Ya allah, Hamba datang padaMu dengan tidak mempersekututkan apapun disamping Engkau. Hamba datang dengan setiap pujian dan segala nikmat, BagiMu seluruh Kerajaan, Tiada sekutu bagiMu.”<br /><br />Ucapan “Labaik Allahohumma labaik “ berarti pula meluruskan niatku hanya untuk Allah semata , kedatanganku ke sini bukan karena ingin sesuatu selainnya , pangkat, harta, kehormatan, dan hal-hal rendah lainnya, tetapi karena sesuatu yang Agung, Sumber segala sumber yang dariNya aku berasal dan kepadaNya pua aku kembali, yang selalu memberi makan tatkala aku lapar, Dia yang selalu menghibur tatkala aku sedih, Dia yang menjadikan aku lahr di bumi ini, tumbuh, dan berkembang,Dia yang selalu memelihara aku tanpa pernah meninggalkan aku, Dialah Sang Asal , dan saat ini aku sedang menuju ke arahNya , Dialah Asal muasalku, saat ini aku sedang kembali ke “rumah’ asalku<br /><br />“Labaik Allahohumma labaik “, Aku datang mengahadapMu Ilahi dengan membawa dosa dosa yang kian menggunung, Aku datang ke “rumah”Mu tanpa membawa amal-amal yang dapat kubanggakan dihadapanMu , RasulMu, dan orang-orang yang beriman.<br />Aku datang hanya membawa harapan agar Engkau menerimaku.<br /><br />Aku jadi teringat pada riwayat-riwayat tentang berhajinya Ahlul Bait, keluarga Rasulullah, disebutkan bahwa mereka mengalami pergolakan dalam diri , tubuh mereka bergetar , dan wajah mereka pucat, , suara mereka parau serasa tak mampu mengucapkannya!Bahkan dalam beberapa kesempatan, mereka hamper jatuh pingsan.Ketika ditanya mengapa mereka tidak mengucapkan talbiyah dengan suara lantang, meraka menjawab bahwa mereka tAllah akan menjawab Laa labbaika wa laa sa`daika (Tidak, engkau tidak Kuterima, dan engkau tidak Kusambut).<br /><br />Ya Ilahi………… itu adalah mereka, lalu bagaimana dengan aku, bila mereka Keluarga Nabi yang seluruh kaum Muslimin membacakan shawat dalam sholat mereka saja , takut bahwa Engkau tidak menyambut mereka, lalu bagaimana dengan aku saat ini yang membawa setumpuk kesalahan dan pembangkangan , tanpa ada amal yang dapat kubanggakan di hadapanMu.<br /><br />Bila Ahlul bait Nabi yang selalu menghias drinya dengan amal sholeh, jihad, da`wah dan menempuh berbagai cobaan hidup dengan kesabaran saja takut ditolak saat mendekati “rumah”Mu,<br />Lalu bagamana hanya dengan diriku yang selalu mengotori jiwanya dengan maksiat, yang sering lupa mensyukuri ni`mat-ni`matMu, yang sering bermalas-malasan untuk berbuat kebajikan, bagaimana mungkin hamba kau terima Yaa Ilahi……<br />Kini hamba datang menghadapMu hanya membawa se”langit” harapan , agar engkau menerimaku<br />Ya Ilahi wa Rabbi aku datang kepadaMu.<br />Maka terimalah aku, karena aku tahu bahwa besarnya dosa-dosaku yang sebesar gunung sekalipun, tidak berbanding dengan luasnya ampunan dan kasihMu yang tak bertepi<br />Maka ampunilah aku, dan terimalah aku ya Robbii<br />Sambutlah hamba dengan kehangatan cintaMu dan kelembutan kasihMu<br /><br />Aku pun memulai tahapan berikutnya dengan sebuah langkah kecil kakiku yang merupakan perlambang langkahku mennggalkan kekelaman masa lalu, aku sat ini bergerak ke arahMu ,dari kesempitanku pada keluasanMu, dari dendam-dendamku pada makhlukMu dan masa laluku menuju maaf dan cintakasihMu, dari kekerdilan jiwa pada keagungan pesonaMu, aku datang ya rabbi………… aku datang Ya mawlay………. Aku datang Ya Ilahi……….<br /><br />Kini aku bergerak menuju masjidil haram yang di dalamnya terdapat Ka`bah “rumah” Ilahi bagi manusia , ibarat musafir yang kepanasan yang berlari merindukan sebuah rumah yang teduh, teduhi aku ya Ilahi…. Hamba datang ke rumahMu…..<br /><br />Hamba adalah sebuah debu putih diantara jutaan debu-debu putih lainnya yang bergerak menuju Ka`bahMu, Semakin lama semakin dekat, semakin dada ini berdegup kencang, Kebesaran Ilahi semakin aku rasakan di hati, di aliran darah dan di seluruh sel-sel tubuhku, di dalam fikiran, di seluruh indera, disetiap batu-batu dan butiran-butiran pasir tanah haram,<br />Yang aku lihat hanyalah kebesaran Mu ,” labbaik Allohumma labbaik, labbaika laa syariikalaka labbaik, Innal Hamda wa ni`mata laka wal mulk, Laa syariikalaka.” ,“ Hamba datang memenuhi seruanMu Ya allah, Hamba datang padaMu dengan tidak mempersekututkan apapun disamping Engkau. Hamba datang dengan setiap pujian dan segala nikmat, BagiMu seluruh Kerajaan, Tiada sekutu bagiMu.”<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Luluh Sirna dipangkuan Ka`bah</span><br /><br />“Begitu sampai ditanah haram, seruan labbaik pun terhenti, digantikan oleh keheningan yang menandakan bahwa kita telah tiba di sana . Di rumah Ilahi, pusat ajaran cinta dan keteduhanNya……….. maka teduhilah kami Yaa Ilaahiii “ Dr.Ali Syariati<br /><br />Saat ini aku ada di hadapan ka`bah , Ka’bah adalah sebuah bangunan kubus yang kosong tersusun dari batu batu dengan perekat kapur putih yang sangat sederhana. Saat menyaksikannya aku termangu. Betapa tidak, ka’bah ternyata bukanlah seperti yang kita bayangkan, istana megah, yang memiliki keindahan seni dan arsitektur, tetapi hanya sebuah ruang persegi yang kosong,sebuah bangunan yang sederhana, itukah semuanya?<br /><br />Itukah pusat agama, Shalat, Doa, cinta, hidup dan mati kita?...Sebuah bangunan kosong yang sederhana?...Ya, Demikianlah untuk menjadikan hati kita sebagai rumah Tuhan, kita harus mengosongkan hati, dari berbagai nafsu keserakahan , ketamakan, iri, dengki, dan mengosongkan fikiran dari berbagai masalah, dengan manusia lain atau diri kita. Barulah hati ini layak sebagai rumah Tuhan. Kekosongan dalam Ka’bah mengingatkan kita bahwa haji hanya dapat dicapai dengan keikhlasan hati, bukan dengan tujuan-tujuan, pamer, pamrih atau penghargaan dari orang lain, maka kosongkanlah hatimu dari kotoran hati, wahai haji!<br /><br />Warna hitam pada kain Ka`bah dan hajar aswad memberikan makna bagiku bahwa aku harus meleburkan egoku ke dalam Rahman-rahim Tuhan , sebagaimana yang kutahu bahwa hitam adalah warna dasar yang bisa menghilangkan seluruh warna, warna apa pun bia dicampurkan dengan hitam hasilnya akan hitam.<br />SEbagaimana Alqur`an alKarim mengatakan ,” Sibghoh (celupan) Allah, celupan manakah yang lebih baik dari celupan Allah.” Maka celupkanlah aku dalam samudra kasihMu, samudra ma`rifat sehingga lebur dan sirna warna-warna ego dan berbagai sifat burukku , lebur daam Warna Cinta dan kasihMu, ……<br />Warna hitam yang meleburkan berbagai warna mengajarkan pula bahwa segala perbedaan harusah lebur dalam kalimat yang satu<br />Perbedaan faham antara aku dengan saudara-saudara muslimin lainnya haruslah sanggup kuhilangan digantikan dengan cinta dan persaudaraan<br /><br />Disamping itu ka’bah pun mengambarkan keagungan dan ke universal an rumah Tuhan yang sederhana tanpa warna dan pernak-pernik, dan tidak berpola, melambangkan bahwa Tuhan tidak tergambarkan oleh visualisasi pola dan warna. Sebagai mana yang dilambangkan oleh ka’bah yang menghadap kesegala arah begitu pula Tuhan sang Pemilik Ka`bah, utara, selatan, barat, timur, atas dan bawah adalah milikNya.<br /><br />Kesederhanaan arsitektur ka`bah mengajarkan pula pada kita bahwa rumah Tuhan itu sangat sederhana,karena itulah tidak membutuhkan berbagai kemewahan untuk mnghadapNya, datanglah padaNya dengan apa adanya<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Kontemplasi di Hijir Ismail</span><br /><br />Aku lihat disebelah barat kabah ada sebuah tembok rendah setengah lingkaran menghadap ke Ka’bah bangunan ini di sebut Hijir Ismail / Hajar Ismail. Konon, di tempat inilah Ismail menyerahkan lehernya kepada ayahnya untuk dikorbankan. Dan ditempat ini pulalah diriwayatkan bahwa Siti Hajar , Ibu Ismail di kuburkan. Bangunan ka’bah memanjang kearah hijir ismail ini. Dengan kata lain Tuhan menempatkan rumahnya disebelah tempat Ismail akan dikorbankan, sekaligus juga makam Siti hajar, seorang wanita lemah, budak yang berkulit hitam. Hal ini mengajari kita sesuatu, bahwa Tuhan yang Agung memilih seorang yang hina dan lemah diantara makhhlukmakluknya, dia berikan tempat disisinya. Sebuah tempat di samping rumahnya., maka untuk mendekati Allah hingga berada disisi Allah , kita harus rela berkorban sebagaimana Ismail yang merelakan dirinya untuk di sembelih, pengorbanan adalah suatu cara menunjukan cinta.Kesiapan untuk berkorban , mempersembahkan segala yang terbaik dalam hidup kita adalah suatu indicator adanya cinta dalam diri kita.Qurban sebagaimana pengertiannya yang berasal dari kata Quraba yang artinya dekat, adalah suatu cara untuk mendekat kepada Yang Mahakasih.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Berperan sebagaiHajar</span><br /><br />Selanjutnya kita harus pula berperan sebagaimana Hajar, teladanilah Hajar hingga kedekatan kita padaNya seperti kedekatan Hajar pada TuhanNya.Sesungguhnya ritual-ritual haji ini, menapak tilasi jejak-jejak keimanan Hajar , bahkan perkataan hijrah pun berasal dari kata Hajar, Hijrah sendiri adalah perbuatan yang pernah dilakukan oleh Siti Hajar.Maka berlakulah sebagaimana hajar wahai haji, tinggalkankah ego dan kesombonganmu pada kerendahan hati dan penyerah diria pada Ilahi.Tinggalkanlah pembangkanganmu menuju ketaatan pada Ilahi, tinggalkanlah urusan-urusan pribadimu menuju urusan-urusan Tuhan dan kemanusiaan, tinggalkanlah masa lalumu menuju masa depan yang lebih cerah dan gemiang.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Thowaf mengelilingi Ka`bah, menjadi satu dengan Ummat manusia</span><br /><br />Selanjutnya, aku menyaksikan Ka`bah yang dikelilingi jutaan manusia, Ia bagaikan matahari yang merupakan pusat tata surya, dan manusia-manusia yang mengelilinginya ibarat bintang-bintang yang beredar pada orbitnya.Subhanallah, segala yang dilangit dan di bumi taat pada Tuhan dengan cara mereka masing-masing, electron-elektron sebagai sub terkecil taat pada TuhanNya dengan mengelilingi inti atom, planet-planet taat pada Tuhannya dengan mengelilingi matahari.Maka, saat thawaf, aku menyadari bahwa diriku adalah bagian dari semestaNya yang sudah selayaknya selalu taat pada Sang Pencipta tanpa henti.Saat thowaf, semuanya berputar mengelilingi Ka`bah, ini adalah symbol bahwa “aku” harus bersatu menjadi “kita”, urusanku adalah urusan kaum Muslimin dan ummat manusia, urusan kaum muslimin dan ummat manusia adalah urusanku juga, aku adalah bagian tak terpisahkan dari ummat.<br />Saat thawaf aku menceburkan diri ke lautan manusia , hilang ditengah orang-orang ramai , terbenam, menghilang dan terus hanyut dalam gelora lautan manusia yang bergerak mengelilinginya.Mereka semua mengenakan pola dan warna yang sama, tidak ada perbedaan yang ada hanya totalitas universalitas ummat.<br /><br />Selanjutnya terngiang dalam batinku sebuah seruan,”Maka jika perhatianmu masih terttuju pada dirimu sendiri wahai yang menginginkan predikat haji dan yang mengaku dirinya haji , engkau tidak layak dengan predikat hajimu.”<br /><br />Seorang Haji yang telah melakukan thowaf adalah seorang yang telah membuang sifat mementingkan diri , yaitu seorang yang menceburkan diri dalam lautan manusia, menjadi bagian dari urusan kemanusiaan.Dengan kata lain, untuk dapat menjadi haji yang sejati, aku harus meninggalkan egoku , berbuat bagi orang lain.Tunaikanlah haji, ceburilah lautan manusia,berenang-renanglah di lautan cinta, maka tinggalkanlah dirimu menuju eksistensi abadi ummat manusia pada orbit Ilahi, melebur dalam kasih Ilahi<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Berdiri di maqam Ibrahim, menggantikan posisi Ibrahim</span><br /><br />Selanjutnya dari tempat engkau memulainya, disitu pulalah engkau keluar dari lingkaran thawaf, sama halnya dengan kebangkitan kembali, ditempat kau terkubur ditempat itu pulalah kau akan dibangkitkan.<br />Selesai ritual thowaf, aku akan berdiri di depan maqam Ibrahim untuk sholat, di tempat saat Ibrahim as yang telah melalui masa-masa perjuangan dan pengabdian yang berat dalam hidupnya, melawan penindasan namrudz, mengkritik penyembahan berhala yang dilakukan kaumnya, menanggung berbagai siksaan hingga hukuman bakar, hijrah, kesepian, terlunta-lunta , hingga mengorbankan putera Ibrahim, dari stase kenabian hingga imamah akhirnya berdirilah Ibrahim di sini untuk mendirikan rumah Allah bagi ummat manusia.<br /><br />Kembali bathinku berseru,“Di tempat kita sholat inilah, Ibrahim yang telah melampau tahun-tahun perjuangan dan pengabdiannya setelah rambut di kepalanya memutih, beliau berdiri untuk membangun Ka`bah sebuah monument keteduhan cinta Ilahi bagi ummat manusia.Kini kita berdiri di sini , di atas tempat di mana Ibrahim dulu pernah berdiri.Wahai haji, seolah-olah engkau berjabat tangan dengan Ibrahim untuk melanjutkan estafeta perjuangan ibrahim.ya, engkau kini telah menggantikan posisi Ibrahim , berdiri dimana Ibrahim dulu pernah berdiri , membangun rumah cinta bagi ummat manusia.karena itu. Wahai haji, jadilah Ibrahim pada zamanmu, selamatkan bangsamu dari kerusakan sebagaimana yang dilakukan Ibrahim dulu, bukannya malah menjadi bagian dari perusakan itu sendiri, lepasanlah rakyatmu dari kemandegan , bantulah mereka untuk bergerak kea rah yang lebih baik.<br />Sebagai Ibrahim pada zamanmu , engkau tidak boleh lagi takut pada apa pun, takut gagal, takut dirolak saat menyampaikan syiar, atau takut menghadapai berbagai kesulitan dan permasalahan yang kauhadapi, sebagaimana Ibrahim yang tidak takut berhadapan dengan Namrudz.<br />Dan sebagaimana yang dilakukan Ibrahim dulu untuk menyeru manusia ke Baitullah, kini engkau pun harus mengajak manusia untuk berhaji.Karena Allah, ajaklah manusia untuk berhaji.”<br /><br /><br />Sa`i antara Shafa dan Marwah, kembali berperan sebagai Hajar<br /><br />Usai sudah sholat di maqam Ibrahim, kini engkau melakukan ritual Sa`I, berlari kecil antara shofa dan marwah menapak tilasi apa yang pernah Siti Hajar lakukan.Saat ini kita berperan sebagai Siti Hajar, sang guru besar teladan kepasrahan, kesabaran, ketaatan tanpa mengeluh, perjuangan dan cinta suci.Pada masa lalu, Siti Hajar bersama bayinya Ismail yang masih memerah ditinggalkan Ibrahim kepala rumah tangga mereka di tempat ini, saat tempat tersebut masih tandus kerontang, belum ada peradaban hanyya padang gersang tak berpenghuni. Saat Ibrahim sang suami meninggalkannya, bertanyalah Siti Hajar,” Wahai suamiku, mengapa engkau tinggalkan kami.” Ibrahim terdiam , menangis tanpa sanggup berkata apa-apa, kecuali menunduk sambil bergegas meninggalkan isteri dan buah hatinya tersebut.Untuk keduakalinya Hajar bertanya lagi,” Wahai suamiku mengapa engkau tinggalkan kami.” Lagi-lagi Ibrahim tidak menjawab kecuali menunduk haru sambil bergegas pergi.Dengan kesabarannya, Hajar bertanya lantang pada suaminya Ibrahim yang kian jauh dari pandangan,”Wahai suamiku, apakah ini perintah Allah?” .Suaminya mengangguk sambil menjauhdari pandangan, meninggalkan Siti hajar bersama Ismail kecil di tengah padang gersang menyendiri.<br /><br />Sang bayi Ismail pun menangis keras , Hajar berusaha menyusuinya, namun malang air susunya tak keluar setetes pun.Saat tangis sang bayi kian keras, hajar bangkit , tanpa mengeluh ia berusaha bergerak berlarian ke sana kemari mencari seteguk air bagi anaknya.Hal ini mengingatkan kita pada perjuangan ibu kita, dan ayah kita yang telah membesar kita dengan susah payah, karena keringat merekalah kita tumbuh seperti ini.Kita kembali ke kisah tadi, akhirnya sampailah Siti Hajar di bukit Shofa yang dari jauh terlihat seperti ada air ternyata kering tak ada air setetes pun.Di Shafa ini Siti Hajar berdiri dan melihat air di Marwah bukit batu yang satunya, dengan semangat bergegaslah hajar ke Marwah untuk mendapatkan air bagi anaknya, dan lagi-lagi hanya bukit batu keringlah yang ia dapat, tak ada air setetes pun.Di Marwah kembali ia berdiri dan terlihat ada air di bukit Shofa, kembali ia berlari ke bukit Shofa dan lagi-lagi hanya batuan kering yang ia dapatkan, tak ada setetes air pun yang didapat, begitulah hingga tujuh balikan ia berlarian dari shofa kemarwah, dan dari marwah ke shofa yang panas dan tandus.<br /><br />Saat harapan seolah tada lagi, rasa letih dan haus telah sampai pada puncaknya, tiba-tiba saat memohon ampunan dan rahmat dari Tuhannya, Hajar merasakan basah pada telapak kakinya, diangkatlah kedua kakinya dari tempat tersebut yang bergemuruh, Maha besar Tuhan, air memancar dari tempat ia berdiri, serta merta ia membuat kubangan air dengan kedua tangannya sambil berkata “zam………zam… Zam.” Atau “berkumpulah , berkumpulah…” .Ya, itulah awal mula munculnya mata air zam-zam, mata air cinta yang tidak pernah mengering.<br /><br />Wahai Haji, dalam ritual sa`I ini, tidakkah engkau rasakan beratnya perjuangan Hajar yang mencari air bagi puteranya.Lewat sa`I Haajar mengajari kita cinta tanpa pamrih, kesabaran yang pantang menyerah, berjuang tanpa mengeluh untuk memenuhi perintah Ilahi.Wahai haji, sebagaimana Hajar sang wanita lemah itu, bergeraklah engkau mengitari shofa marwahmu, jalanilah ketaatan pada Ilahi ini tanpa mengeluh, hadapilah berbagai shafa marwah hingga tercapai zam-zammu.bangunlah kembali dari kegagalanmu, dan hadapilah berbagai kegagalan lainnya hingga tercapai kesuksesan hidupmu, sebagaimana Hajar yang telah melewati shofa marwahnya dan mencapai zam-zamnya.Hajar, shofa , marwah dan zam-zamnya telah mengajarkan pada kita untuk selalu yakin bahwa pada akhirnya setelah melewati berbagai kesulitan keberhasilan yang merupakan wujud konkret dari janji Tuhan pasti akan hadir tidak pernah terlambat dan bahwa cinta sejati dan harapan selalu membuahkan berbagai keindahan dan keajaiban.Sa`I mengajari kita untuk sabar dan ikhlas dalam menjalani taqdir dan kewajiban Ilahi tanpa mengeluh, bangkit dari kegagalan dan meewati berbagai kegagalan demi kegagalan dengan selalu bepengharapan akan pertolongan Tuhan.<br /><br />Kembali benakku begumam,” Wahai haji, arungilah dan hadapilah shofa marwah ( kegagalan)mu, maka engkau akan mendapatkan zam-zam (keberhasilan)mu.”<br /><br />Kembali saya disadarkan, bahwa Negeri Makkah yang subur ini dulunya adalah tempat tandus gersang tak berpenghuni, kesabaran, ketaatan, cinta, dan keikhlasan Hajar telah merubah tempat tandus ini menjadi tempat yang makmur, maka aku pun harus merubah ketandusan hatiku , kegersangan jiwaku, dengan mujahadah sebagaimana Hajar.<br />Ha ini sebagaimana yang diungkapkan Dr.Ali Syariati dalam bukunya yang berjudul Hajji :<br />“Wahai manusia yang memiliki cinta ………..<br />Hendaklah engkau bepengharapan…..<br />Percayalah bahwa cinta dan harapan akan membuat keajaiban…<br />Dan engkau wahai Haji<br />Yang telah melakukan sa`i……….<br />Dari “padang pasir” perasaanmu yang gersang……..<br />Dan dari lubuk hatimu yang dilupakan…….<br />Dengarkanlah gemuruh air itu……….<br />Dengarkanlah hatimu…….<br />Gemuruh air cinta akan terdengar olehmu.”<br />Dr.Ali Shariati<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Wuquf di Arafah</span><br /><br />Selanjutnya, sampailah aku di padang Arafah ,untuk melakukan wuquf.Wuquf artinya berdiam diri, berasal dari kata waqofa yang berarti berhenti atau berdiam,dalam ritual wuquf di padang arafah ini kita diajarkan akan pentingnya “STOP and THINK” berdiam sejenak untuk merenungi apa yang telah kita lalui.<br /><br />Dalam luasnya langit membentang dan kerumunan bintang-bintang di malam harinya , kembali aku tertegun takjub akan indahnya langit dan semesta, dan doa pun kulantunkan<br />, dengan cara inilah aku berharap kearifan dan ma`rifat sebagaimana kata Arafah itu sendiri yang bermakna kebijaksanaan.<br />Dari bibirku yang penuh dengan noda hitam ini, kulantunkan bait-bait doa Arrafah yang pernah dipanjatkan oleh keluarga rasulullah:<br />Alhamdulillah Segala puji bagi Allah yang tiada seorangpun dapat menolak ketentuan-Nya, mencegah pemberian-Nya, dan tak ada seorangpun dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya.<br />Dengan keindahan ciptaan-Mu, dengan kesempurnaan nikmat-Mu Kau bentuk daku dari mani sebelah kanan Kau tempatkan aku dalam tiga kegelapan diantara daging, darahdan kulit.tak Kau persaksikan padaku penciptaan diriku, belum Kau jadikan sedikitpun urusanku akan hal itu, kemudian Kau keluarkan aku kedunia dalam kesempurnaan ditengah mereka yang Kau tunjuki.<br />Terkenang aku saat beliau AlHusein cucu rasulullah bermunajat ,’<br />Kau jaga daku waktu kecil dalam belaian, Kau anugerahi daku susu berlimpah, Kau lembutkan kalbu para pengasuh kepadaku, kau wajibkan ibu-ibu pengasih membimbingku, Kau lindungi daku dari bisikan Jin, Kau selamatkan daku.<br />Dalam lanjutan doanya, Imam Husain mengisyaratkan keharusannya bersyukur atas nikmat tiada tara ini, dan ia mengakui bahwa dirinya juga belum mampu untuk mengungkapkan rasa syukur ini.<br />“Dengan rububiyah-Mu, kuakui bahwa Engkau adalah tuhanku,kepada-Mu pengembalianku, Engkau ciptakan aku dengan limpahan nikmat-Mu, sedang aku ketika itu belum berupa apapun yang dapat disebut.<br />Doa Arafah Sayidus Syuhada ini penuh akan makna-makna kecintaan dan keirfanan, serta kema'rifatannya kepada dzat suci-Nya. Dalam keasyikannya bercengkerama dengan Tuhannya ia bertutur lirih yang perkataannya kini kulantunkan pula di bibirku:<br />Tuhanku, ijinkanlah aku untuk bersimpuh di hadapan-Mu, aku yang hina-dina, tidak memiliki pembebasan untuk untuk mengelak, dan aku tidak dapat mengatakan bahwa aku tidak berbuat dosa ini dan tidak berbuat kejelekan! Oh! Seandainya pengingkaran—seandainya aku mengingkari wahai Tuanku—dapat beramanfaat bagiku!<br /><br />Akulah wahai Tuhanku yang mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku, akulah yang berbuat kejelekan, akulah yang bersalah, akulah yang menginginkan (maksiat), akulah yang bodoh, akulah yang lalai, akulah yang lupa, akulah yang bersandar (pada-Mu), akulah yang sengaja (berbuat dosa), akulah yang berjanji dan akulah yang mengingkari, akulah yang merusak, akulah yang menetapkan, akulah yang mengakui akan nikmat-Mu atasku, namun aku menghadap-Mu dengan dosa-dosaku. Maka, ampunilah aku. Wahai Dzat yang tidak dirugikan oleh dosa-dosa para hamba-Nya. Ia-lah yang Maha Kaya (dan tidak memerlukan) terhadap ketaatan mereka dan memberikan taufik kepada orang yang beramal salih dari mereka dengan pertolongan dan rahmat-Nya. Maka, bagi-Mu segala puji wahai Tuhanku."<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Mina, medan pertempuran abadi</span><br /><br />Selanjutnya sampailah aku di Mina, yang artinya “kembali”<br />Betapa indahnya nama tersebut<br />Kembali ke diri sendiri, melihat diri sendiri…..<br />Ya, selama ini aku selalu berfokus pada sesuatu diluar diriku, mencari-cari kesalahan orang lain, menghukumi orang lain,<br />astaghfirulah alAdzhiem<br />Disini kembali aku mereview ulang segala yang telah kulalui dalam hidupku dan berusaha memahami pesan-pesan yang terkandung dalam setiap ritual haji<br />Disini aku kembali pada jati diriku yang sebenarnya, menemukan kembali nuraniku yang selama ini telah hilang<br /><br />Tanpa terasa air mata pun bercucuran sambil terucap kata dari lisanku,” Ilahi, dari Mu lah aku berasal, dan hanya padaMulah aku kembali<br />Aku merasakan kesejukan yang luar biasa<br />Suatu rasa kedamaian yang teramat indah untuk digambarkan<br />Rasa Cinta dan kerinduan yang begitu dalam<br />Di alam damai yang penuh cinta ,<br />itulah rumahku yang sejati<br />Ya Ilahi terimalah aku kembali<br /><br />Akhirnya sampailah aku di tempat berperang,<br />Kusiapkan tiga buah batu untuk ritual jumroh uqba,<br />Kulempar tiga buah batu ini dengan penuh semangat, sebagai lambang pernyataan perangku pada para pezalim, pezalim eksternal dan pezalim internal<br />Dengan melempar batu-batu ini ,<br />Kunyatakan penolakanku terhadap segala bentuk jibti wa thogut, penindasan, kesewenang-wenangan, ketidak adilan, kerusakan dan berbagai bentuk prilaku menyimpang yang saat ini menjangkiti masyarakatku,<br />Dan Dengan melempar batu-batu ini<br />kunyatakan pula peperanganku terhadap segala bentuk nafsu yang bersemayam dalam diriku dan segala bentuk berhala baik itu keyakinan atau isme yang bersumber dari egoku atau berbagai prasangka-prasangka burukku, fikiran-fikiran liarku maka bantulah aku menghancurkan ini semua ya Ilahi wa Robbi ,<br /><br />Selesailah sudah jumroh al uqba, kini kulakukan ritual mencukur rambutku, tahalul atau halq wa taqsir<br />Membuang semua sisa-sisa kesombongan dan berbagai penyakit hatiku,<br />Kusadari bahwa setelah ini rambut akan tumbuh kembali ,<br />Demikian pula penyakit-penyakit hatiku , ia akan bermunculan kembali<br />Dan setiap ia muncul seharusnya aku segera menyadari dan membuangnya kembali<br />Aku harus selalu bersih , sadar, dan waspada<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kembali thawaf, kembali ke realitas (alam nyata)</span><br /><br />Dari Mina, aku kembali ke Ka`bah,<br />Thawaf di kerumunan jutaan manusia,<br />Sebagamana Musa dari Thursina kembali ke masyarakatnya, bergerak melakukan syiar<br />Sebagaimana Muhammad saw dari langit ketujuh kembali ke bumi,<br />Aku pun tidak boleh sibuk dalam ke”diri’anku, Islam melarangku untuk menjauh dari masyarakat, aku harus menjadi bagan dari ummat manusia , bergerak bersama ummat manusia lainnya melakukan perubahan kea rah kebaikan,<br />Thawaf berarti pula gerakan tanpa henti,<br />Perjuangan tanpa kenal lelahUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-73689244932858359992009-11-06T00:46:00.000-08:002009-11-06T00:50:26.738-08:00Yang Kau Cari Itu Ada di Dalam Dirimu Sendiri<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDkyWwZ8PHMJVHaWuPKG9SxPZ4OdWUdCDSwiHuo4ovBqPB2Vr48vfAAEzkpQ1kYmXecXxr_pTF5BmJQIcN6CJWmGRO_UO0a9KaAAvX8TaN8ZY3snFi_f4tjWoNRsHfQPk1wZuAl-wW3oNz/s1600-h/hati.jpeg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 117px; height: 146px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDkyWwZ8PHMJVHaWuPKG9SxPZ4OdWUdCDSwiHuo4ovBqPB2Vr48vfAAEzkpQ1kYmXecXxr_pTF5BmJQIcN6CJWmGRO_UO0a9KaAAvX8TaN8ZY3snFi_f4tjWoNRsHfQPk1wZuAl-wW3oNz/s320/hati.jpeg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5400909951177633986" /></a><br />oleh : GMR.Akbar kuspriadi<br /><br />Syahdan , beberapa abad yang lalu seorang Aceh bernama Syeikh hamzah Fansuri mengalami kegelisahan, demi meraih kebahagiaan sejati yang begitu dirindukannya beliau berkelana menuntut ilmu dan berziarah ke berbagai tempat, sebut saja Jawa,Pasai,Mekkah hingga Persia ia kunjungitapi kegelisahan itu tak kunjung reda.Hingga suatu hari saat bermunajat pada Ilahi, kebahagiaan yang ia cari selama bertahun-tahun datang tiba-tiba justeru saat ia berada di dalam kamarnya, di rumahnya sendiri. Selanjutnya pergumulan batinnya tersebut beliau tuangkan dalam sebait syair berikut ini :<br /><br />“Hamzah Fansuri di dalam Mekkah,<br />mencari Tuhan di Bait Al-Ka’bah.<br />Dari Barus ke Qudus terlalu payah,<br />akhirnya dijumpa di dalam Rumah”.<br /><br />Setiap orang, baik disadari maupun tidak, pasti menginginkan ketenangan dan kebahagian. Setiap insan pasti mengejar kebahagian dan ketenangan itu kesana - kemari. Sebagian mengira bahwa kebahagiaan itu ada pada uang, maka mereka berusaha mengumpulkan uang sebanyak -banyaknya. Sebagian mengira bahwa kebahagiaan itu ada pada wanita cantik, maka mereka berusaha mendapat istri cantik. Pada akhirnya setelah mendapatkan semuanya itu, ternyata mereka tetap merasa tidak puas dan tidak bahagia. Kenapa?, karena semua obyek - obyek itu memiliki keterbatasan sedangkan keinginan manusia sifatnya tak terbatas. Bagaimana mungkin sesuatu yang terbatas bisa memenuhi keinginan-keinginan kita yang tak terbatas?<br /><br />Itulah sebabnya barangkali mengapa para ahli sufi- lainnya atau para tokoh spiritual sejak berabad-abad lalu sering berkata pada para muridnya ,” hendak kemana dan apa yang kau cari ?” mereka menemukan bahwa kebahagiaan dan ketengan sejati yang dicari tiu ternyata ada di dalam diri manusia.<br /><br />Menurut para ahli sains, dalam diri manusia ada zat yang bisa menimbulkan ketenangan dan kebahagiaan , para ahli menyebutnya endorphine dan melatonin.Berbagai penelitian membuktikan bahwa zat tersebut biasanya muncul saat manusia melakukan aktifitas meditasi atauaktifitas sejenis yang memberikan efek meditatif.Saat awal memasuki meditasi, hormon endorphin dan melatonin yang diproduksi tubuh akan menurunkan ketegangan otak dan sistem syaraf tubuh yang kemudian gelombang otak akan terkondisikan memasuki alpha state 7–14 cps atau 8 – 13,9 Hz , yaitu suatu kondisi relaks yang mendalam.Memang saat kondisi mental seseorang sedang bersantai seperti : berjalan-jalan di taman atau melihat akuarium misalnya, gelombang otak sudah dapat memasuki kondisi Alpha awal (sekitar 10-14 hertz). Tetapi kondisi alpha yang mendalam 7-9 hertz hanya bisa didapatkan dalam keadaan meditasi atau kondisi pratidur.<br /><br />Selanjutnya setelah Alpha ini , seseorang meditator akan memasuki kondisi relaksasi yang lebih dalam<br />yaitu Theta dan kemudian lebih dalam lagi yaitu yang disebut Delta . Theta adalah suatu trance atau kondisi tidur ayam antara 4- 7 hertz. , yaitu suatu kondisi mental-spiritual yang sangat intuitif, sedangkan Delta adalah kondisi yang lebih dalam lagi dari Tetha , yaitu berkisar antara 0,1-3,9/4 hertz, keadaan tersebut sama seperti tidur, pingsan atau koma.Dalam tradisi tasawuf kondisi Theta atau Delta sering diistilahkan sebagai Fana , lebih dalam lagi dari itu sering disebut dengan istilah Fana ul Fana, dalam Yoga kondisi ketenangan total sejenis ini biasa disebut Ananda. Dalam kondisi yang sekilas hampir sama dengan tidur, pingsan, atau koma tersebut, seorang dipenuhi dengan puncak energi kreatifitas , spiritualitas atau intutifitas, jadi banyak sekali idea , spirit atau inspirasi dari alam bawah sadar, atau dari Sumber Kebijaksanaan Tertinggi yang bisa tercurah dalam kondisi ini.<br /><br />Berbeda dengan keadaan tidur biasa dimana keadaan tersebut tidak terkendali , pada seseorang yang bermeditasi , kondisi batin atau disini diistilahkan dengan gelombang otak tertentu , dapat dipertahankan dengan kendali fikiran atau kemauan.Artinya seseorang tidak langsung menuju ke Delta setelah melewati Alpha dan Theta seperti pada tidur, tetapi dalam meditasi keadaan gelombang otak tertentu yang dituju seperti Alpha atau Theta misalnya , dapat dipertahankan lebih lama.<br />Kajian sains belakangan ini telah membuktikan banyaknya manfaat meditasi pada kesehatan manusia.Pada tahun 1967 misalnya, Prof Dr herbert Benson dari fakultas Kedokteran Universitas Harvard mengadakan peenelitian pada 36 orang yang sedang bermeditasi . Eksperimen tersebut berhasil membuktikan bahwa para praktisi meditasi yang dijadikan objek penelitian tersebut ternyata menggunakan oksigen 17 % lebih rendah daripada manusia biasa, jantung berdenyut lebih lambat dari biasa, sementara gelombang theta dalam otak meningkat dengan jelasnya.Selanjutnya, dalam bukunya yang berjudul The Relaxion Response ilmuwan tersebut menyatakan bahwa meditasi mampu menghilangkan stress dan membuat seseorang menjadi lebih ceria.<br /><br />Secara ilmiah , efek meditasi terhadap organ tubuh pun sudah dibuktikan oleh Dr. Itzhak Bentow .Dengan menggunakan alat perekam ballistocardiograph., peneliti ini membuktikan bahwa meditasi ternyata mampu mengaktifkan gelombang syaraf dalam otak. Peningkatan gelombang saraf tersebut akan meningkatkan pula koordinasi hemisfer kanan dan kiri otak, kemudian dengan adanya koordinasi yang baik, otak kanan dan kiri, maka kontrol sistem saraf otonom pun akan semakin baik pulayang kemudian akan memperbaiki sistem regulasi fungsi jantung, temperatur tubuh, aliran darah, dan oksigenasi sel serta jaringan tubuh .<br /><br />Selain itu, sebagaimana yang dilaporkan majalah The Times edisi 4 Agustus 2003, meditasi ternyata dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh atau mekanisme perlawanan alamiah tubuh terhadap penyakit.Dilaporkan pula dalam majalah tersebut bahwa dalam suatu eksperimen yang dilakukan pada 90 penderita kanker, sel-sel anti kanker meningkat setelah para objek penelitian tersebut melakukan meditasi rutin selama enam minggu berturut-turut.<br /><br />Nah, karena itu masukilah zona nyaman -tenang -bahagia dalam diri anda dengan melakukan meditasi secara rutin, atau lakukanlah ibadah secara khusyuk mendalam hingga memberikan efek meditatif yang memberikan rasa ketenangan dan kenyamanan yang luar biasa dalam diri anda, atau anda dapat menikmati musik-musik meditasi-relaksasi yang tersedia, karena selain hal tersebut dapat memberikan manfaat secara fisik,emosional dan mental, hal tersebut akan pula memberikan manfaat secara spiritual yang tentunya akan mempercepat proses kesembuhan anda.Saya sangat menganjurkan anda untuk mencari guru yang tepat unutk meditasi, selanjutnya masuki ,nikmati dan arungilah zona nyaman dalam diri anda.<br /><br /><br />(Diambil dari naskah saya yg insya Allah sebentar lagi terbit Rahasia Sembuh, Buku panduan menuju sehat untuk orag yg sakit )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-81757251989947517322009-10-18T23:17:00.000-07:002009-10-18T23:23:23.356-07:00DIMANAKAH SUMBER PENYAKITMU ?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigVCEOnmanwVFD-g9NYFQBTKvPLPSNy8YHoIAKomucBpbTGeJp12Q1-zetuoJ5DBEKJowelQgC3a4CPyIJwYqwjbuL5msxhpkNsWbM1yZL3f8l7-CRFQlASSswC45Uu-DY31sA0MdUOsA1/s1600-h/hati.jpeg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 117px; height: 146px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigVCEOnmanwVFD-g9NYFQBTKvPLPSNy8YHoIAKomucBpbTGeJp12Q1-zetuoJ5DBEKJowelQgC3a4CPyIJwYqwjbuL5msxhpkNsWbM1yZL3f8l7-CRFQlASSswC45Uu-DY31sA0MdUOsA1/s320/hati.jpeg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394192446267246738" /></a><br />Oleh : Akbar Kuspriadi GMR<br /><br />Pembicaraan tentang dimanakah sumber penyakit memang tidak ada habis-habisnya, misteri seputar sumber penyebab penyakit masih menjadi perdebatan hingga saat ini.Dari berbagai wacana yang ada setidaknya ada dua mazhab atau aliran besar yang berkembang saat ini, kita sebut saja Kedokteran Barat dan Kedokteran Timur<br /><br />Kedokteran Barat menurut Wikipedia adalah suatu system Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekkan pada masa kini yang berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow) dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Disebut juga sebagai Ilmu kedokteran modern atau kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) , Ilmu Kedokteran ini dibangun berdasarkan bukti (evidence-based medicine) , mereka hanya mempercayai apa yang mereka lihat (seeing of believing )<br /><br />Sementara itu, kedokteran Timur adalah suatu system ilmu penyembuhan yang berkembang bahkan ribuan tahun sebelum masehi,yakni suatu system yang didasarkan atas ilmu kosmologi ketimuran, bahwa segala sesuatu itu saling berkatian satu samalain, dan bahwa apa yang tampak berasal dari sesuatu yang tidak tampak, penyakit yang kasat mata berasal dari fikiran-perasaan atau segala sesuatu yang tidak tampak.<br /><br />Sebagai seorang praktisi kedokteran Barat yang kemudian “berhijrah”ke kedokteran Timur Ric A. Weinman sebagaimana yang ia tuliskan dalam bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Tangan Anda Dapat Menyembuhkan ( Penerbit: Elex Media Komputindo) menceritakan tentang pengalamannya saat masih berpraktek sebagai dokter.Dalam buku tersebut ia menceritakan tentang bagaimana saat itu ia menangani pasiennya , seorang anak kecil yang menderita penyakit infeksi telinga , setelah diberikan anti biotik dosis rendah keluhan pasien pun hilang untuk beberapa lama.Beberapa bulan setelah itu pasien datang lagi mengeluhkan hal yang sama, kali ini pasien tidak lagi mempan dengan dosis sebelumnya, dosis obatpun harus ditambah.<br /><br />Begitulah menurutnya system kedokteran barat dalam menangani penyakit, system kedokteran yang baru berkembang sekitar abad ke 18 ini berasumsi bahwa sumber penyebab penyakit adalah “sesuatu yang kasat mata” , sehingga dengan menghilangkan gejalanya “yang tampak ‘ atau kasat mata tersebut maka penyakit pun hilang.Dalam kasus infeksi telinga tadi system kedokteran barat berasumsi bahwa penyebabnya adalah karena adanya bakteri atau mikroorganisme yang berkembang biak di area pendengaran pasien, maka dengan menghilangkan bakteri atau mikroorganisme tersebut penyakitpun hilang.<br /><br />Hal ini berbeda dengan cara pandang kedokteran Timur termasuk Reiki tentang penyakit, menurut asumsi system kedokteran Timur yang di Indonesia lebih populer dengan sebutan pengobatan alternatif ini, apa yang dipandang oleh kedokteran barat sebagai penyebab penyakit , mereka melihatnya hanya sebagai “gejala”nya saja.Sehingga dengan cara penangan medis ( kedokteran barat) yang hanya menghilangkan gejalanya saja , kesembuhan yang terjadi tidak permanen, penyakit pasien suatu saat akan kambuh lagi, ditangani lagi kemudian sembuh,dan kambuh kembali suatu hari nanti, begitu seterusnya, hingga suatu hari bakteri atau mikroorganisme dalam tubuh pasien yang dianggap sebagai penyebab penyakit tersebut akan resistent, kebal terhadap obat yang diberikan.<br /><br />Kedokteran Timur atau pengobatan alternatif yang berkembang berabad-abad sebelum masehi di belahan bumi bagian Timur ini memandang manusia sebagai sebuah kesatuan yang utuh,jadi apa yang dianggap sebagai penyakit menurut aliran ini terjadi akibat adanya ketidak harmonisan dalam system energy di tubuh manusia yang kemudian muncul sebagai penyakit disekitar area yang bermasalah.Dalam kasus infeksi telinga tadi kedokteran Timur memandang bahwa penyebab sebenarnya adalah karena adanya gangguan atau ketidak harmonisan system energy pasien terutama di area telinga, akibatnya bakteri atau mikroorganisme dapat berkembang biak di sana,maka dengan memperbaiki system energy terutama di sekitar area telinga ,mekanisme alamiah tubuh untuk menghalau penyakit akan kembali aktif sehingga bakteri atau mikroorganisme tidak dapat hidup lagi di sana, maka pasien pun dinyatakan sembuh.<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Semuanya berasal dari dalam diri kita sendiri !<span style="font-style:italic;"></span></span><br /><br />Beberapa tahun belakangan ini sains kembali menguak berbagai penemuan yang membuktikan adanya fenomena keterkaitan antara fikiran dengan pemulihan kesehatan, salah satunya adalah penemuan ilmiah tim riset yang dipimpin oleh Donald Cole. Ahli kesehatan masyarakat dari Institut Kesehatan Kerja, di Toronto, Kanada ini bersama-sama dengan timnya selama satu tahun penuh mewawancarai dan menganalisis proses pemulihan 1.500 responden yang semuanya adalah karyawan yang menjalani rawat inap setelah tertimpa kecelakaan saat bekerja. Sebagaimana yang dilaporkan dalam Canadian Medical Association Journal edisi terbaru, responden yang memiliki sikap optimistis sembuh 25-30 persen lebih cepat dibanding responden lain yang memiliki kecenderungan mental negatif seperti pesimistis, sering menggerutu ,sering mengeluh dan sifat-sifat negatif lainnya. Hasil penelitian ini kembali membuktikan teori tentang pengaruh mentalitas terhadap sistem kekebalan tubuh. Orang yang memiliki kecenderungan sikap mental positif seperti lapang dada, perasaan gembira, optimistis memiliki daya tahan tubuh dan system pemulihan tubuh yang prima . Walhasil, ”Kesembuhan datang lebih cepat,” ujar Cole sebagaimana yang dilansir Web MD Health April 2002.<br /><br />Saat seseorang berfikir negatif, seluruh system energy tubuh orang yang berfikir negatif tersebut akan menyerap energy buruk yang bersifat destruktif atau merusak , dan memancarkannya kembali ke seluruh tubuhnya dan lingkungan sekitarnya.dalam foto Kirlian, orang yang sering berfikir negative, stress, maupun depresi memancarkan aura yang redup, atau keabu-abuan.Sementara orang yang sedang berfikir positif dengan atau tanpa ia sadari sebenarnya ia sedang menyerap dan kemudian memancarkan kembali energy baik yang bersifat konstruktif yang jelas baik untuk kesehatan. <br /><br />Tentang hal tersebut Saya pernah melakukan sebuah eksperimen kecil, dan saya sarankan anda untuk membuktikannya di rumah dengan eksperimen yang sama, yaitu dengan menyiapkan dua buah toples atau piring kecil yang masing-masing toples tersebut telah disediakan kapas basah di atasnya , toples yang pertama ditulisi kata positif atau cukup dengan symbol +, sementara toples yang kedua diberi tulisan negatif atau cukup dengan symbol -. <br /><br />Selanjutnya saya menyiapkan 20 butir kacang hijau yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok, 10 butir kacang hijau yang pertama saya taruh di atas salah toples bertuliskan positif , 10 butir kacang hijau yang kedua ditaruh di atas toples lainnya yang bertuliskan negatif.<br /><br />Setelah itu, saya sentuh toples yang bertuliskan positif selama 10 menit sambil membayangkan hal-hal positif yang pernah dialami , atau hal-hal menyenangkan yang dialami beberapa saat sebelumnya sambil mengekspresikan rasa bahagia tersebut dengan mengucapkan kata-kata positif antara lain ucapan hamdalah sebagai bentuk ungkapan syukur pada Sang Pencipta.Kemudian saya sentuh toples yang kedua selama 10 menit sambil membayangkan hal-hal kurang menyenangkan atau hal-hal yang menjengkelkan yang pernah dialami sambil mengekspresikannya dengan mengucapkan kata-kata negatif berupa umpatan kekesalan , antara lain saya berulang kali mengucapkan kata "sial.".<br />Selanjutnya keduanya saya beri perlakuan yang sama dengan air, udara dan sinar matahari yang cukup ,keesokan harinya saya ulangi lagi seluruh prosedur di atas.Walhasil pada hari ketiga saya menemukan pertumbuhan kecambah kacang hijau pada toples yang bertuliskan positif jauh lebih baik dan lebih pesat dibandingkan toples kedua yang bertuliskan negatif (-) <br /><br />Pembuktian tersebut dapat menjadi hujjah atau bukti argumentatif yang tak terbantahkan bahwa fikiran dan perasaan yang kita pancarkan memberi dampak pada alam sekitar apalagi tentunya diri kita sendiri, fikiran dan perasaan positif menghasilkan gelombang energi konstruktif yang dapat memberikan dampak positif pula bagi yang bersangkutan dan lingkungan sekitarnya ,sebaliknya fikiran negatif memancarkan energi bersifat destruktif yang kurang baik bagi kesehatan, dan berdampak kurang baik bagi diri dan lingkungan.<br /><br />(diambil dari naskah saya yang terbaru,berjudul RAHASIA MENUJU KESEMBUHAN, inspirasi dan motivasi dan pencerahan spiritual bagi orang yang sakit )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-60601953376791022582009-10-10T22:42:00.001-07:002009-10-10T23:56:50.722-07:00MEMAHAMI BENCANA DARI "BINGKAI" YANG LAIN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkxKPZZhNRmL99M1jcVuSTyJb1gTYBJpNP0LLXsfftgTVBKTr6Yk80hSR-WzHe42a4zHNjy98SGtQOa3JPzCbWAlSs9TILda_epUutlXc79APu05UVLKHqpLRQa4eyINvWNjKvNLGNzpiK/s1600-h/2003-06-17t102413z_01_jer01d-_rtridsp_2_mideast.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 210px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkxKPZZhNRmL99M1jcVuSTyJb1gTYBJpNP0LLXsfftgTVBKTr6Yk80hSR-WzHe42a4zHNjy98SGtQOa3JPzCbWAlSs9TILda_epUutlXc79APu05UVLKHqpLRQa4eyINvWNjKvNLGNzpiK/s320/2003-06-17t102413z_01_jer01d-_rtridsp_2_mideast.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5391219396739857122" /></a><br />Oleh : Akbar Kuspriadi Grand Master Reiki<br /><br />Beberapa hari sebelum tulisan ini dibuat, saya menerima beberapa pesan singkat dari beberapa saudara praktisi reiki yang berbunyi," Subhanallah….gempa di Tasik pkl 15:04, gempa di Padang pkl 17:16, gempa susulan pukul 17 :58, gempa di jambi 8:52, coba lihat alqur'an, nomor Surat & ayat sesuai dengan jam-jam tersebut, segeralah bertaubat!"<br /><br /><br />Benar saja, saat saya membuka alqur'an saya agak terkejut melihat pesan Allah yang tersurat melalui Alqur'an berkesuaian dengan pesanNya tersirat melalui bencana-bencana yang terjadi beberapa waktu yang lalu, untuk lebih detailnya sebagai berikut<br /><br /><span style="font-style:italic;">"Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang ditetapkan."</span>( Q.S 15:4) berkesesuaian dengan gempa di Tasik pukul 15:4<br /><br /><span style="font-style:italic;">“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” </span>(QS. Al Israa’ 17: 16) berkesesuaian dengan gempa di Padang pukul 17:16<br /><br /><br /><span style="font-style:italic;">“Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”</span>17.58 (QS. Al Israa’ :58)berkesesuaian dengan gempa susulan di Padang pukul 17:58<br /><br /><br /><span style="font-style:italic;">"(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.” </span>(QS. Al Anfaal: 8:52)berkesesuaian dengan gempa di jambi pukul 8:52<br /><br />Saat mendiskusikannya dengan beberapa teman , sebagian setuju bahwa bencana yang terjadi akhir-akhir ini memang merupakan azab Ilahi, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa bencana tersebut merupakan siklus alam yang tidak ada hubungannya dengan perbuatan manusia, sebagian yang lain malah mempertanyakan mengapa bencana tersebut turun di tempat yang banyak terdapat orang-orang tak berdosa bukan di tempat yang para pemimpin negeri bergelimang dosa seperti senayan, atau bahkan jakarta secara keseluruhan.Seperti biasanya, pendapatku agak berbeda dengan teman-teman yang lain.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Bencana dari sudut pandang hukum SEBAB-AKIBAT</span><br /><br />Dalam wacana metafisik Ibnu Arabi ada konsep Insan kabir dan Insan Shogir,atau dalam bahasa populernya ada istilah makrokosmos dan mikrokosmos, Manusia adalah mikrokosmos sementara alam semesta adalah makrokosmos, dalam kosmologi Sunda-Islam konsep sejenis dikenal dengan sebutan Bumi Ageung dan Bumi Alit..Dalam wacana hukum SEBAB-AKIBAT , keduanya manusia dan semesta saling mempengaruhi, satu menjadi akibat bagi yang lain, dan selanjutnya akibat yang terjadi merupakan sebab bagi yang lainnya, begitu seterusnya.Suatu realitas terjadi saat ini karena adanya penyebab yaitu realitas lainya yang terjadi sebelumnya, dan realitas yang terjadi saat ini akan menjadi penyebab bagi peristiwa lainnya , begitu seterusnya.<br /><br />Kepulan gas buang kendaraan bermotor yang kita lepaskan ke udara, ke alam semesta, pada akhirnya akan menjadi polutan yang meracuni paru-paru kita sendiri.Kita merusak alam, maka alam pun akan kembali merusak kita. Sebaliknya bila kita Kita memperindah dan memperbaiki alam, maka alam pun akan memperindah dan membuat hidup kita menjadi lebih baik.Keduanya, baik mikrokosmos maupun makrokosmos adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan, dalam naungan Law of nature, atau sunatullah, pandangan ini lagi-lagi menyambungkan kita pada faham "Wahdatul Wujud"nya Ibnu Arabi. <br /><br />Hal ini sejalan dengan teori Medan kuantum dalam fisika modern yang menyatakan bahwa masing-masing kita adalah eksitasi energi, suatu pola atau gelombang di kolam hampa .Kita tak dapat menarik batas tegas antara diri kita dan gelombang lain .<br />Ahmad Toha Faz dalam bukunya ”Titik Ba” menuliskan,’ Kita masing-masing adalah bentuk-bentuk tersendiri yang mengandung pusat yang sama, sehingga ketika saya merugikan orang lain orang lain juga merugikan saya.Ketika saya mencemari atmosfer dengan sampah, saya mencemari juga paru-paru saya sendiri.”<br /><br />Seorang teman menulis di blognya bahwa gempaadalah respon alam.Dalam artikel tersebut dia mengambil analogi gema, ketika seorang berteriak keras di atas gunung tinggi terdengar gema yang memantulkan suaranya, saatdia berteriak keras ,” kamu goblok.”maka alam memantulkan kata serupa,” kamu goblok!”.Sebaliknya saat ia meneriakkan “kamu baik” ,maka ia pun akan mendengarkan suara gema dari alam yang seolah-olah mengatakan padanya,” kamu baik.” Gempa yang terjadi baru-baru ini menurutnya adalah merupakan pantulan akumulatif dari seluruh tindakan-tindakan manusia yang kian bejat .<br /><br />Segala perilaku-perkataan,dan bahkan tindakan manusia yang baru tahap niat sekalipun memancarkan gelombang energy, Bila niat , perkataan , atau tindakan yang dilakukan tersebut negative maka energy yang terpancar biasanya bersifat destruktif atau merusak.Seorang teman mencoba menyalurkan energy Reiki sambil mengucapkan kata-kata negatif pada sebuah tanaman di halaman rumahnya, hasilnya dalam waktu tiga hari tanaman itu layu dan kemudian mati.<br /><br />Begitu pun dengan bencana yang bertubi-tubi melanda negeri kita, berbagai tindakan negatif para penguasa yang serakah dan semena-mena, ditambah dengan kemarahan, kekesalan,dan rasa keputus asaan masyarakat Indonesiaterakumulasi dalam bentuk energy destruktif yang kemudian memanifestasikan diri dalam bentuk bencana-demi bencana.<br /><br />Bila ada yang mengatakan bahwa bencana adalah siklus alam, memang begitulah adanya.Akan tetapi berbagai tindakan manusia turut pula “menyusupi” mekanisme alam semesta, sehingga siklus gempa “menjelma” menjadi sebuah bencana.<br /><br />Segala yang terjadi merupakan buah atau akibat dari sesuatu yang lainnya,realitas atau segala perwujudan yang ada saat ini selalu ada penyebabnya, yaitu sesuatu yang terjadi di masa sebelumnya. Bencana banjir yang terjadi akhir-akhir ini misalnya disebabkan karena "tangan-tangan" serakah manusia yang tak henti-hentinya menggunduli hutan, akibatnya saat musim penghujan banjir pun tak terelakkan.<br /><br />Lalu muncul pertanyaan,"Mengapa banjir tersebut malah menimpa orang-orang miskin yang tak ikut menikmati, mereka orang-orang lemah tak berdosa terkena akibat dari perbuatan segelintir orang, sementara para "penjahat sesungguhnya" yaitu para aparat serakah yang tak punya hati nurani dan para cukong kayu yang menikmati gelimang harta dari hasil jarahannya malah bersantai-santai nun jauh di sana, di sebuah tempat yang nyaman ,jauh dari tempat terjadinya bencana?" Mengapa bencana selalu menimpa orang-orang yang lemah dan tak berdosa, sementara para pembuat kesalahan yang sebenarnya malah duduk ongkang-ongkang kaki di kursi empuk mereka?<br /><br /><br />Begitulah hukum SEBAB-AKIBAT, sama seperti seorang suami yang enak-enakan merokok dalam rumahnya sementara istrinya yang sedang hamil tua batuk-batuk akibat asap rokok sang suami.Suaminya menikmati kepulan asap rokoknya, sementara sang istri menderita akibat asap rokok tersebut. Tetapi perlahan tapi pasti, suatu hari nanti sang suami akan membayar akibat dari perbuatannya tersebut, biaya pengobatan anak dan istrinya .<br /><br />Seperti tubuh manusia,begitu pula dengan bencana, Ibarat tubuh yang merupakan satu kesatuan yang utuh, saat mulut menikmati sop jeroan kambing yang lezat , perut terkenyangkan dengan makanan yang masuk tersebut, akibatnya persendian kaki menderita sakit asam urat.,. Begitulah tubuh sebagai satu kesatuan yang utuh dalam wacana Hukum SEBAB-AKIBAT, kaki yang tidak menikmati sedikitpun nikmatnya sop jeroan kambing harus mengalami bengkak dan sakitnya asam urat padahal yang terlibat dalam dosa tersebut adalah mulut-lidah dan perut beserta perangkatnya.<br /><br />Lalu muncul pula pertanyaan lain,” kalau begitu, dlmana keadilan Allah, bila orang tak berdosa mendapat azab sementara para pembuat kebijakan yang zhalim dan serakah duduk ongkang-ongkang kaki seolah tak tersentuh azab Tuhan”<br /><br />Menjawab pertanyaan tersebut,saya katakan terlebih dahulu bahwa sebenarnya dengan diam tatkala melihat kezhaliman merajalela , diam tatkala melihat kesewenang-wenangan atau diam tatkala melihat orang lain dizholimi pun merupakansebuah kesalahan.Dengan menurunkan bencana, Tuhan menghapuslan kesalahan tersebut, sehingga ummat manusia tidak terus menerus bergelimang kesalahan, artinya mereka telah membayar kesalahan yang mereka perbuat sekaligus ,kemudian Tuhan menggantinya dengan menurunkan “Maaf”dan “Kasih Sayang”Nya.<br /><br />Sementara para penguasa zhalim yang serakah pembuat yang terlihat seolah-olah selamat dan tidak tersentuh azab, pada suatu hari mereka kelak akan menerima akumulasi dari segala dosa akibat kehancuran yang terjadi, mereka menerima dosa demi dosa yang berlipat ganda karena pada hakikatnya tangan-tangan serakah merekalah yang menjadi penyebab turunnya bencana demi bencana di negeri ini,yang kesemuanya akan ditimpakan pada mereka sekaligus, bila mereka tidak segera berubah. <br /><span style="font-weight:bold;"><br />Bencana sebagai wujud Kasih Sayang dan Perhatian Tuhan</span><br />Dalam sebuah diskusi, seorang pengikut salah satu tarekat bertanya pada Ustadz Husein Al Kaf tentang Ketidak percayaannya bahwa Allah menurunkan azab pada manusia,menurutnya Allah bersifat Rahman-rahim dan tidak mungkin mengazab hamba-hambaNya.Ustadz Husein alKaf menjawab ,” justeru azab diturunkan Tuhan sebagai bentuk kasih sayangNya pada ummat manusia-dan alam semesta, Azab merupakan salah satu bentuk perhatian Arrahmanurrahim pada Ummat manusia.”<br /><br />Menurut wacana ini,bencana merupakan “tegur sapa” Ilahi Yang Penuh Kasih yang mengajak manusia agar segera kembali dan memperbaiki segala kerusakan yang telah diperbuat mereka.Ibarat seorang ayah yang karena kasih sayangnya memberikan hukuman sebagai pelajaran bagi anaknya yang dikasihi.Begitupun Tuhan Arrahman , dengan bencana ini memberikan pelajaran bagi kita.Saat segelintir orang dengan keserakahannya merusakhutan,Tuhan membuat mekanisme alam yang bernama banjir,dengan bencana banjir inilah Tuhan mengajarkan pada kita untuk berubah ,memperbaiki kesalahan dengan kembali memberikan perhatian dan menyayangi alam semesta yang merupakan amanat Sang Pencipta.<br /><br />Seorang penderita diabetes kadangkala terpaksa harus merelakan kakinya diamputasi oleh tim dokter yang merawatnya untukmenyelamatkan hidupnya ,bukan karena ia sudah tidak mencintai kakinya.Seperti analogi tersebut, begitulah sang Pencipta membuat suatu mekasime alam ,seperti sebuah pohon yang menggugurkan sebagian daunnya untuk mempertahankan kehidupannya secara keseluruhan.Demikian pula Arrahman menurunkan bencana untuk menyelamatkan manusia dari kerusakan yang mungkin akan terjadi lebih parah bila bencana tersebut tidak ditimpakan.<br /><br />Dengan adanya bencana,Tuhan memberikan “ruang kasih” bagi manusia untuk saling memberi,saling berbagi, saling mencintai dan saling tolong menolong satu sama lain.Kasus Tsunami Aceh membuktikan bahwa bencana merupakan “cara” Tuhan merukunkan suku jawa (Indonesia)dan Aceh yang sebelumnya saling bertikai.Sebelum bencana, sebagian orang Aceh seringkali menyebut orang-orang Jawa sebagai Kape ( kafir),setelah Tsunami,di saat para relawan dari seluruh penjuru tanah air termasuk orang-orang Jawa berdatangan,ditambah lagi dengan bantuan pangan dan obat-obatan dari saudaranya di tanah jawa, barulah warga Aceh kembali merasakan bahwa mereka punya banyak saudara .<br /><br />Sejarah banyak mencatat bahwa banyak orang hebat ,menjadi hebat dan kuat setelah ditempa oleh serangkaian kesulitan,kesedihan,ataupun keterpisahan dengan orang-orang terkasih .Sirah nabawiyah membuktikan hal tersebut,Dalam sejarah diceritakan bahwa Muhammad lahir sebagai anak yatim yang kemudian ditinggal pula oleh ibundanya yang menyusul kepergian sang ayah.Muhammad Sang nabi Islam menjadi lebih kuat dan hebat setelah mengalami berbagai ujian hidup,kesulitan demi kesulitan yang menempanya termasuk perpisahannya dengan orang-orang terkasih semakin menjadikan kepribadiannya kian kuat dan perkasa.Melalui madrasah bencana Tuhan menempa mental manusia-manusia menjadi lebih kuat.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Bencana Sebagai sebuah “pesan Ilahi”</span><br /><br />Sebagai bentuk perhatianNya pada manusia, Tuhan menurunkan pesan beruapa ayat-ayat Qouliyah dan ayat-ayat Kauniyah.Ayat-ayat Qouliyah adalah pesan-pesan Ilahi yang turun pada para nabi ,melalui wahyu yang kemudian sampai pada manusia berupa kitab-kitab suci agama samawi.Sementara ayat-ayat kauniyah adalah pesan-pesan Ilahi yang tampak dalam berbagai fenomena alam semesta.Menurut fisikawan Albert Einstein, tujuan penciptaan dapat dimengerti bila kita mampu mengerti tentang alam semesta, menurutnya mekanisme alam semesta membawa sebuah pesan tentang tujuan penciptaan.<br /><br />Bencana alam apa pun bentuknya tidak bisa diprediksi kapan datangnya,ia bisa datang sewaktu-waktu merenggut segala yang kita miliki saat ini, merenggut orang-orang terkasih dari sisi kita.Bencana yang terjadi beberapa waktu yang lalu kembali mengingatkan pada kita bahwa segalanya adalah titipan yang bisa diambil sewaktu-waktu.Dengan bencana tersebut kita kembali tersadarkan bahwakita masih memiliki semuanya,kita masih memiliki orang-orang terkasih yang menghiasi hidup kita, kita masih memiliki harta dan segala sesuatu yang masih belum kita syukuri. Melalui bencana,Tuhan berpesan pada manusia untuk senantiasa menghargai dan mensyukuri hidup ini.Hidup adalah sebuah kesempatan berharga yang Tuhan berikan agar kita dapat memberikan yang terbaikpada orang-orang terkasih, dan berkarya semaksimal mungkin sebagai bentuk rasasyukur kita pada Sang Pemilik Hidup.<br /><br />Dari sudut pandang yang lain, bencana merupakan sebuah “warning “dari Tuhan, sebuah tanda akan datangnya bencana yang lebih besar lagi.Seperti halnya gatal-gatal pada kaki pada penderita diabetes merupakan sebuah warning atau peringatan dini yang bila tidak segera diindahkan dengan menjaga pola makan, akan muncul bahaya yang lebih besar seperti kebutaan,amputasi anggota tubuh dan lain sebagainya.Bagi penderita sroke ringan, serangan stroke pertama merupakan warning bagi penderitanya untuk lebih menjaga kesehatan dengan berolah raga dan menjaga pola makan, bila peringatan tersebut tidak diindahkan akan menimbulkan bahaya yang lebih besar di masa yang akan dating seperti kelumpuhan tubuh dan lain sebagainya.Demikian halnya dengan bencana demi bencana yang terjadi akhir-akhir ini merupakan sebuah “warning” atau peringatan dini dari Sang Pemilik alam yang masih memberikan kesempatan pada bangsa ini untuk segera berubah dan memperbaiki diri, bila kesempatan ini tidak dimanfaatkan sangat dimungkinkan akan muncul bahaya yang lebih besar lagi, bencana alam atau bencana kemanusiaan yang akan mengahancurkan seluruh bangunan negeri ini.Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-76887803158340045512009-10-04T19:27:00.000-07:002009-10-04T19:52:58.502-07:00MENYELAMI SHALAT ,DARI SYARIAT MENUJU HAKEKAT II<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiScdGqtcGWYa7aGPhy3G-pIkM_yX3hNMH1hpA_2VENGbiWw-9NAQ5-I2G1rkeKAVdMxIxZfmOnQZyIMHmvNmuyx915PuaFOokys5ymS19o8XOqg_cXp0kB5979X6fgpGW7Wq5_6m_YckrM/s1600-h/sujud1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiScdGqtcGWYa7aGPhy3G-pIkM_yX3hNMH1hpA_2VENGbiWw-9NAQ5-I2G1rkeKAVdMxIxZfmOnQZyIMHmvNmuyx915PuaFOokys5ymS19o8XOqg_cXp0kB5979X6fgpGW7Wq5_6m_YckrM/s320/sujud1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5388943382525449826" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Aspek meditasi kata-kata dalam shalat</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Takbir</span><br /><br />Saat mengucap takbir <span style="font-weight:bold;">"Allahu Akbar”<span style="font-style:italic;"></span></span> atau Allahu maha Besar ini artinya kita merasakan kebesaranNya, saat membacanya fikiran kita sedang mengecilkan segala permasalahan yang ada di benak kita.. hanya dia yg Maha besar ..sementara seluruh persoalan hidup kita buat kecil di hadapan kita, semakin lama kita semakin kecil…. Kecil…..dan semakin kecil lagi hingga menjadi titik yang tak berarti di hadapan kebesaranNya, kita melarutkan diri dalam kebesaran Ilahi.<br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Saat bertakbir ini , kita menghubungkan kekerdilan dan keterbatasan diri kita dengan Kemahabesaran Ilahi, Kesempurnaan Dia yang melingkupi semesta yang tak terbatas.</span></span>Seorang peshalat sejati yang takbirnya sudah terprogram dalam alam bawah sadarnya , telah tegak dalam dirinya seharusnya memiliki sikap mental yang kuat, ia tidak takut menghadapi berbagai macam permasalahan hidup, segalanya kecil di hadapannya, dia merasakan keagungan Ilahi dalam diriNya.<br /><br /><br />Dalam buku The True Power of Waternya, Dr. Masaru Emoto memperlihatkan berbagai foto-foto air yang struktur molekulernya terpengaruh setelah “mendengar” kata-kata.Air yang dikata-katai positif seperti cinta, terimakasih, dan sejenisnya, struktur molekulnya menjadi heksagonal nan cantik, berbeda dengan air yang dikata-katai negative seperti: perang , struktur molekur airnya tidak membentuk heksagonal dan tampak rusak.<br /><br />Tiap kata memang memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi air bahkan fikiran-dan jiwa manusia , dalam tradisi Usui Reiki Ryoho ada meditasi dengan pembacaan dan penghayatan puisi waka, Tujuannya adalah agar segala ruh atau jiwa yang terkandung dalam syair-syair tersebut terserap dalam jiwa pembacanya, mereka menyebutnya Kotodama, yang secara harfiah berarti Jiwa kata atau kekuatan kata-kata. Salah satu puisi waka yang sering didengungkan dalam meditasi mereka antara lain :<br /><br />LANGIT<br /><br />langit Yang luas<br /><br />Bergerak beraturan bersih dan tenang<br /><br />[yang] sangat Biru di atas sana,<br /><br />Aduh, seandainya jiwa kita bisa berkembang<br /><br />Dan menjadi sangat terbuka!<br /><br />Dari untaian syair tersebut kita menemukan adanya substansi “Keluasan’ dan “keterbukaan” yang dengan pembacaan dan penghayatan puisi tersebut diharapkan agar fikiran dan perasaan pembacanya akan terpengaruh efek dari kata-kata yang terkandung dalam puisi tersebut. Dengan membaca dan menghayatinya berarti menyerap jiwa “keluasan” tersebut ke dalam fikiran dan perasaan pembaca atau penghayatnya.Dalam takbir “Allahu Akbar” kita menemukan substansi kebesaran-keagungan sang pencipta.Bila kita membacanya sambil dihayati terus menerus tentunya hal ini akan menstimulasi dan memformat jiwa pembacanya sehingga memilki kebesaran dan keagungan jiwa.Menurut Ustadz Abu Sangkan ,<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">apabila bacaan dan gerakan sholat dilakukan dengan penghayatan yang benar, dan dengan pengulangan-pengulangan yang continue dalam waktu 30 hari saja akan ada perubahan prilaku yang signifikan </span></span>.Sehingga Qur`an mengatakan,” innashalaata tanha `anil fakhsyaa-I wal munkar” artinya “ sesungguhnya shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.”<br /><br />Tadi sempat kita singgung sedikit tentang penelitian Dr.Masaru Emoto yang menjelaskan pada kita bahwa kata-kata memiliki pengaruh. Bila kata-kata biasa saja mempunyai pengaruh yang sedemikian dahsyat , apalagi kata-kata yang terkandung dalam Alqur`an. Ayat-ayat alQur`an merupakan kalam Ilahi yang memiliki dampak bagi jiwa manusia, hal ini terbukti dalam sebuah penelitian yang dilakukan Dr. Al Qadhi, melalui sebuah penelitian yang dilakukan di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, ilmuwan ini berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.<br /><br />Selanjutnya, Dalam laporan dari sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.<br />Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an.<br /><br />Eksperimen yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an.<br /><br />Alquran pun ternyata terbukti pula memberikan efek positif jika diperdengarkan kepada bayi. sebagaimana diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997,bahwa bayi berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.<br /><br />Hal ini sesuai denganFirman Allah<br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">“Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”</span></span> (Q.S. 7: 204).<br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” </span></span>(QS. Yunus/10: 57)<br /><br />Alfatihah merupakan ayat Qur'an pembuka sebagaimana artinya, dalam surat ini terkandung tujuh ayat yang diulang-ulang , saat shalat, tujuh ayat ini dibaca berulang-ulang ini merupakan symbol bahwa fatihah bermakna pintu gerbang atau penghantar untuk naik ke langit yang tujuh.Dalam tradisi yoga kundalini ada konsep tentang kebangkitan kundalini dari chakra dasar dan seterusnya naik ke atas hingga chakra mahkota yang merupakan chakra mayor ke7 sepanjang jalur shusumna , ini sangat mirip dengan konsep mi`raj nya nabi yang kemudian diikuti oleh kaum Muslimin secara ruhani dalam setiap sholat mereka.sebagaimana sebuah hadist mengatakan : " Assholatu mi'rajul mukmin" kata nabi, artinya shalat itu perjalanan transendennya seorang mukmin.<br /><br />Saat kebangkitannya, kundalini merambat naik dari chakra dasar yang merupakan pusat sifat dasar manusia untuk mempertahankan hidup, lalu naik ke chakra kemaluan yang merupakan pusat energy seksual atau hasrat hewani dalam diri manusia, lalu naik lagi ke chakra pusar yang merupakan pusat ego, chakra-chakra ini merupakan refleksi dari sifat kebinatangan atau basyariah dalam diri manusia,selanjutnya dari chakra-chakra rendah tersebut kundalini mulai menyentuh chakra jantung yang merupakan pusat kasih sayang, untuk seterusnya merambat naik ke chakra tenggorokan yang berhubungan dengan pengungkapan-pengungkapan rasa,atau kemampuan berkomunikasi-empati-saling menghargai, dari sini kundalini naik kembali ke chakra ajna ini menggambarkan bahwa manusia sudah mulai berfikir tentang kebenaran ,keberadaan diri dan hal-hal spiritual lainnya,untuk selanjutnya merambat naik ke chakra mahkota yang digambarkan sebagai pusat iluminasi atau pencerahan keTuhanan dalam diri manusia, kesemuanya menggambarkan transformasi ruhani manusia dari basyar ke insan,atau dari manusia yang masih bersifat kebintangan manjadi manusia yang telah dimanusiakan.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Basmalah</span><br />Setelah takbir, kita memulai perjalanan ruhani dalam shalat ini dengan membaca basmallah ,<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;"></span>Bismillahirahmanirrahiem</span>: dengan nama Allah Yang Pengasih dan Penyayang, Mengucapkan basmalah berarti menyadari keberadaan kita sebagai khalifah, wakil Tuhan di muka bumi.Kita ingat bahwa pada naskah proklamasi 17 Agustus 1945 tertera : Atas nama bangsa Indonesia Sukarno-Hatta , artinya Sukarno-Hatta melakukan suatu tindakan yang mengatas namakan bangsa Indonesia.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Demikian pula halnya dengan kita saat mengucapkan basmalah,hakekatnya kita sedang memproklamasikan keberadaan kita sebagai khalifah fil ardli, wakil Tuhan di muka bumi,maka mulai saat pernyataan transenden-spiritual tersebut seluruh shalat kita termasuk seluruh fikiran-perasaan dan tindakan kita baik dalam shalat maupun diluar shalat di “transenden” kan pada Ilahi, artinya segala yang kita lakukan saat ini sudah bukan lagi tindakan kita pribadi, tapi merupakan tindakan yang "nyambung" pada Rabbul Alamin</span></span>.Ini adalah suatu proklamasi ruhani yang merupakan suatu lompatan spiritual yang maha dahsyat,bagi para penghayatnya.<br /><br />Dalam kalimah basmalah tersirat pula bahwa seorang khalifah atau yang mengatasnamakan Allah dalam menjalani hidupnya haruslah dapat memandang dunia ini dengan kacamata <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">"kasih sayang"</span></span> bukan lagi dengan kebencian dan permusuhan karena keduanya hijab yang dapat menutup hati, sedangkan cinta dan kasih sayang adalah hakekat.Demikian pula paradigma kita tentang Tuhan, yang selama ini kita "mengotori" citra Tuhan dalam fikiran kita sebagai yang bengis dan otoritaer, saat mengucap basmalah kita memandang Tuhan sebagai Yang Penuh Kasih Sayang.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />hamdalah</span><br />Selanjutnya kita membaca hamdallah,” <span style="font-weight:bold;">Alhamdulillahi rabbil`alamien</span>” artinya : “ segala puji bagi Robb (pengayom) seluruh alam semesta” .Hamdalah menurut KH.Agus Miftah adalah pernyataan kesatuan organisme dengan kosmik, antara diri, Allah dan semesta alam. Seorang insan kamil atau organisme spiritual bukanlah seorang pribadi yang terpisah dan menjauh dari lingkungan, tetapi menjadi satu kesatuan dengan alam semesta,dan kemudian melakukan penghambaan pada Ilahi dengan berbaur bersama lingkungannya.Keduanya saling memasuki dengan cara yang kompleks sehingga tidak mungkin dipisahkan. Diri adalah organis dan lingkungan adalah totalitas organis dan an-organis meliputi mikrokosmos dan makro kosmos selanjutnya Meta kosmos yang meliputi segalanya, Rabb Al Alamien, Pemelihara Semesta Alam.<br /><br />Saat membaca hamdalah, kita hendaknya merasakan adanya keteraturan di alam semesta, adanya suatu ENERGI YANG TUNGGAL yang melingkupi, “mengasuh” ,dan mengayomi” alam semesta .Dalam konsep Tao ada disebutkan tai Ji atau Pusat segala kutub semesta, yang membuat semesta dapat eksis. <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Hamdalah mengandung makna menyatukan diri dengan keteraturan Tuhan atau pengayoman Ilahi yang meliputi alam semesta ini. Menghubungkan keterbatasan diri kita dengan keluasan kosmik yang diliputi oleh “sesuatu yang lebih besar” dan "Maha tak terbatas" , yaitu Tuhan.</span><br /></span><br />Mengucapkan hamdalah esensinya adalah berterimakasih, <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">hamdalah adalah ungkapan terimakasih kita pada Ilahi</span></span>. Kata terimakasih adalah kata-kata positif yang memiliki dampak terhadap internal yaitu jiwa pembacannya dan eksternal yaitu alam semesta . Luar biasa indah dunia ini kalau diisi dengan kata-kata yang berenergi positif.sains belakangan ini telah menemukan bahwa tanaman sangat responsive terhadap kata-kata bahkan musik.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Tanaman akan tumbuh dengan indah saat terucap kata terimakasih, maka demikian pula halnya dengan ruhani kita, ia akan tumbuh dengan indah dan sempurna sebagaimana tanaman dan seluruh makhluk di alam semesta ini.</span></span><br /><span style="font-weight:bold;"><br />"Arrahmanirrahiem"</span><br />artinya " Maha Pengasih dan Penyayang, Kasih Sayang, kembali kedua kata tersebut diulang dalam Fatihah untuk menunjukan betapa pentingnya esensi dan substansi yang terkandung dalam keduanya.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Saat mengucapkan dan kemudian menghayatinya jiwa kita dibawa kembali ke alam asal kita, kata Ibnu Arabi bahwa alasan penciptaan semesta adalah Cinta kasih, saat membaca ini kita terhubung kembali dengan cinta kasih Ilahi yang mendasari semua proses penciptaan, awal segala peristiwa, penyebab segala sebab, karena Cinta kasih adalah Hakekat.</span><br /></span><br /><span style="font-weight:bold;">“maliki yaumiddin”</span><br />artinya raja-penguasa di hari pembalasan, saat membaca ini kita diingatkan bahwa segala yang kita perbuat di bumi ini ada konsekwensinya, segala perbuatan kita ada akibatnyakarena kita dilingkupi hukum keadilan Ilahi, ada hukum keadilan Ilahi dimana setiap perbuatan apa pun bentuknya akan berakibat,ini adalah doktrin metafisik semua agama.Seorang spiritual adalah seorang yang berhati-hati dalam bertindak.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Iyyakana'budu wa iyya kanasta`in ,</span><br />Artinya" hanya padaMU kami mengabdi dan hanya padaMU kami memohon pertolongan" walaupun kita shalat sendirian sekalipun kita tetap harus membaca " hanya padaMu kami.." bukan " hanya padaMu saya"maksudnya saat mebaca kalimat tersebut aku atau saya bertransformasi menjadi kami, jiwa kita menjadi satu dengan seluruh makhluk yg bertasbih padaNya.. langit bumi bertasbih padaNya, elektron bertasbih dengan melakukan putaran thawaf mengelilingi inti atomnya, saat membaca nya jiwa kita menjadi satu dengan seluruh alam semesta, mengikuti irama alam semesta.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;"> Ini berarti pula bahwa urusanku adalah urusan ummat manusia, urusan ummat manusia adalah urusanku juga, maka sudah tidak ada lagi ego dalam diriku yang ada hanyalah totalitas pengabdian.</span><br /></span><br />Iyyakana'budu wa iyya kanasta`in ini, berarti pula pernyataan kebergantungan jiwa seorang mushalli pada Yang Mutlak Dia Yang Esa, bukan pada yang fana-yang beranekaragam.Sebuah besi yang kuat sekalipun bila disandarkan pada sebuah rumah yang rapuh misalnya, maka pada saat rumah tersebut roboh, besi itu akan ikut roboh diantara reruntuhan puing-puing rumah tersebut, sebaliknya sebuah kayu yang rapuh bila disandarkan pada tiang besi yang kokoh, ia akan ikut berdiri kokoh.Demikian pula dengan jiwa kita, <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">saat mengucap Iyyakana'budu wa iyya kanasta`in ini, kita sedang menyandarkan jiwa pada Yang maha kokoh.Jiwa kita yang fana disandarkan pada yang Abadi.<br /></span></span><br /><span style="font-weight:bold;">Ihdinashiratal mustaqiem</span><br />artinya tunjukanlah kami jalan yang lurus…Disini peshalat memohon bimbingan Ilahi untuk selalu menuntunnya menjalani hidup dalam jalan yang lurus, sebab sangat banyak jalan yang sesat, berbelok, tidak lurus.Dan kita memohon agar agar tidak tergelincir dari jalanNya, artinya seorang penempuh jalan spiritual harus selalu berhati-hati dari ketergelinciran, kita ingat kisah iblis,diriwayatkan bahwa makhluk Tuhan yang satu ini telah mencapai menghabiskan masa ratusan ribu tahun untuk beribadah pada Ilahi , sehingga ia mencapai maqam spiritual yang tinggi , derajat kemalaikatan, dan dapat langsung ber”komunikasi” dengan Allah, ma`rifat.Hingga pada suatu waktu ketakaburan menguasai jiwanya,suatu penyakit hati yang akut ibarat kanker yang terus menggerogoti hingga kemudian iblis tergelincir dari maqam spiritualnya tersebut karena kesombonganNya.<br /><br />Dalam buku kisah-kisah ajaib , Ayatullah Dastegib mengisahkan pula tentang seorang ulama yg beribadah dengan khusuk, suatu malam ia bermimpi naik ke langit.Keesokan hari saat terbangun dari tidurnya, munculah rasa sombong dalam dirinya bahwa posisinya lebih tinggi dari yang lain, malam setelahnya ia kembali bermimpi , kali ini lain, dalam mimpinya kali ini ia menyaksikan dirinya jatuh dari ketinggian,langsung ia tersadar dari mimpi tersebut dan beristighfar, kesombongan walaupun sedikit dapat merusak tingkat spiritualitas seseorang.<br />Saat mengucap ihdinasshiratal mustaqiem, kita memohon bimbingan atau cahaya Ilahi agar menyinari matahati kita sehingga kita dapat melihat jalan terang Ilahi dalam menjalani setiap ujian dalam hidup kita.Betapa indahnya bila kita hidup dalam bimbingan dan kasih sayang Ilahi.<br /><br />“Shiratalladziena an'amta 'alaihim.Ghairil maghdluubi 'alaihim. Waladllaalliien. “<br />Artinya " yaitu jalan orang-orang yang telah diberi nikmat, bukan jalan orang-orang yang dimurkai, bukan pula jalan orang-orang yang sesat." Disini batin kita secara spesifik diarahkan <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">bahwa jalan Ilahi adalah jalan yang terang yang bila kita menjalaninya hidup akan terasa nikmat, ada kebahagiaan batin, bukan kegelisahan hati.Itulah jalan para nabi, para wali, para pejuang, orang-orang yang berkorban bagi sesama, jalan mereka yang merasakan nikmatnya hidup bersama Allah di setiap susah maupun senang, bukan jalan para Fir'aun, Qarun, Hamman, para penindas,para kapitalis, para koruptor, maupun para penjilat.</span></span><br /><br />Kita sering menyaksikan adanya orang-orang yang melakukan spiritual tetapi masih berkecimpung dengan perusakan dunia, korupsi, menipu, menjilat, dan melakukan tindak kejahatan lainnya, disini saya tegaskan bahwa Indikator keberhasilan suatu riyadhah atau suatu latihan spiritual bukanlah terlihat dari keanehan-keanehan atau keajaiban yang dialami penempuhnya, tetapi dapat dirasakan dari ketenangan batin dalam menjalani hidup, meraih kenikmatan hati sehingga ia dapat menjalani hidup seberat apa pun dengan hati yang tetap damai dan lapang.Seorang makhluq spiritual bukanlah seorang yang banyak karomah tetapi hidup menjauh dari orang-orang miskin, dikelilingi para pejabat, hidup kotor dengan bergelimang kejahatan pada Negara dan masyarakatnya dengan melakukan korupsi atau menolong para koruptor agar selamat dari tuntutan.Seorang makhluk spiritual adalah seorang yang berjiwa lurus dan suci, mustahil melakukan hal-hal kotor yang akan mengotori kesucian jiwanya.Seorang penempuh jalan spiritual sejati digambarkan dalam rangkaian ayat tersebut sebagai seorang terang yang menerangi jalan ummat manusia,yang menikmati hidup dan berbagi kenikmatan hidup pada sesama, seorang yang berjalan lurus kedepan, pribadi agung yang tegar bukan jalan orang-orang yang ragu atau mudah tergoda untuk menjadi perusak, penindas, dan pembuat kegelapan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />tasbih</span><br />Selanjutnya saat ruku atau sujud kita membaca " Subhana robbiyal 'ala…." Saat itu kita mensucikan fikiran dan batin kita, bukan mensucikan Tuhan seperti yang sering kaum kejawen kritik, “bukankah Tuhan sudah Maha suci?” kata mereka.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;"> Bertasbih hakekatnya adalah mensucikan fikiran dari segala penggambaran atau segala asumsi atau persepsi yang kita buat tentang Tuhan</span></span>.Ibnu Arabi pernah menyinggung tentang adanya orang-orang yang sesat dalam beragama, mereka merasa beragama, merasa paling benar dalam menyembah tuhan tetapi pada kenyataannya mereka menyembah Tuhan yang ada dalam fikirannya, menyembah gambaran yang mereka ciptakan di benak mereka tentang Tuhan,menyembah persangkaannya sendiri tentang Tuhan, hakekatnya mereka katnya belum menyembah tuhan sama sekali.<br /><br />Selama ini kita seringkali mensu'udzoni Tuhan, berprasangka buruk padaNya, saat bertasbih kita memperbaiki hubungan kita denganNya dengan menyebut Tuhan tanpa penggambaran atau pencitraan apa pun tentangNya, kita menyebut Tuhan dengan tidak berfikir, tanpa menyamakan apapun denganNya.Dalam dunia meditasi dikenal istilah No Mind meditation, atau meditasi tanpa berfikir bila meminjam istilahnya Anand krisna, saat bertasbih pun kita melakukan no mind meditation ini, yaitu mengosongkan fikiran kita tentang Tuhan, kita menyebut atau memanggilNya tanpa berfikir apa-apa tentangNYA, kita hanya merasakan keberadaanNya , murni apa adaNya.Sebagaimana artinya, tasbih berasal dari kata sabaha yang berarti mengalir atau berputar-putar, seorang yang bertasbih adalah seorang yang membiarkan dirinya mengalir bersama air, membiarkan diri berputar-putar pada kutub Ilahi.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />bacaan duduk antara dua sujud</span><br />Selanjutnya saat kita duduk antara dua sujud kita mengucapkan beberapa doa yang salah satunya adalah “robighfirli” artinya “Tuhan Maafkan aku”, saudara-saudara kita mazhab ahlul bait membaca “ astaghfirullaha rabbi wa atubu ilaih” artinya “ aku mohon ampun pada Allah dan kepadaNya diriku kembali”.prinsipnya sama saja yaitu permohonan maaf.Beristighfar bukanlah menyalahkan diri sendiri seperti sebagian anggapan kaum spiritualis barat selama ini, <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">beristighfar memiliki makna memperbaiki diri, kembali ke kemurnian diri , fitrah</span></span>.Ketika mengungkapkan kata “Maafkan saya”, ketika itu pula ada rasa melepaskan energi negatif dan beban yang ada di pikiran dengan sebuah pengakuan.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Syahadat</span><br />Lalu kita bersyahadat, menyatakan kesaksian bahwa Tiada Ilah kecuali allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah,Saat mengucapkannya , kita menyatakan bahwa kita telah menyaksikan.Suatu hari, Seorang pernah bertanya pada saya,” kapan engkau menyaksikanNya?”, saat itu saya hanya diam kebingungan, tidak mampu menjawabnya.Seorang musholli atau peshalat sejati yang telah menegakkan shalat dalam dirinya tentunya akan menjawab bahwa setiap saat kita menyaksikan keberadaanNya. Alam semesta menunjukkan keberadaanNya, materi yang wujud di alam semesta ini pada dasarnya hanyalah penampakan dari cahaya( pengetahuan)Nya. Imam Ali bin Abi Thalib saat ditanya tentang hal yang sama menjawab secara retorik,<span style="font-style:italic;">' Mungkinkah aku menyembah Tuhan yang tidak pernah aku saksikan?"</span>( Nahjul balaghah).kita menyaksikan Tuhan dengan mata hati kita, bukan dengan mata fisik kita, mata fisik kita adalah fana, mana mungkin yang fana dapat menyaksikan yang Abadi? Menyaksikan keberadaan tuhan dengan mata hati ini disebut Syuhud dalam istilahnya kaum sufi, secara tekstual muhadisin menyebutnya dengan Ihsan .<br /><br />Dalam sebuah atom yang merupakan pusat dari materi atau kebendaan, ada sebuah inti atom yang dikelilingi elektron.Elektron adalah sesuatu yang bukan materi, tidak ada seorangpun yang dapat menyentuh electron, artinya bahwa atom yang merupakan partikel dari suatu benda materi ternyata tersusun dari sesuatu yang non materi.Perputaran elekton pada inti atom tersebut terjadi karena adanya gaya tarik dan gaya tolak yang seimbang, disini kembali kita terkagum-kagum akan adanya DAYA RUBBUBIYAH ( Ketuhanan) yang menjadikan kedua gaya tersebut tetap seimbang hingga electron dapat terus berputar seperti putaran thawaf mengelilingi ka`bah. Demikian pula dengan inti atom, dikatakan bahwa inti atom tersusun dari serangkaian proton dan neutron yang tersusun seimbang, kita menyaksikan kembali adanya suatu daya yang menggenggam proton-proton dan neutron-neutron ini menjadi inti atom.Bila "genggaman" tersebut "lepas" proton-proton dan neutron-neutron tersebut akan terurai, lepas, inti atom akan musnah, dalam bahasa tekstual ada istilah genggaman Allah, dalam konsep taoisme mereka menggunakan istilah Maha Kutub yang tunggal atau Dai Ji..Bila genggaman Allah “ dilepaskan”, atau Sang Kutub ini berhenti dari kehendakNya sebagai kutub , maka semua elektron yang ada di alam semesta akan lepas, tidak lagi memutari inti atomnya, inti atom pun akan terurai, tercerai berai, atom akan musnah, artinya alam semesta akan hilang lenyap, musnah tanpa bekas.<br /><br />Saat mengucapkan syahadat atau penyaksian, kita menyatakan bahwa Tidak ada yang kita saksikan selama ini kecuali ‘genggaman” Allah, tidak ada yang kita saksikan kecuali kebesaran Allah, semesta adalah manifestasi keberadaan diriNYA.Bahkan desir darah dan desah nafas dalam diri manusia adalah merupakan pekerjaan Tuhan atau mekanisme Ilahiah yang tidak pernah berhenti walau sekejap pun. Saat kita tertidur nafas kita tetap teratu padahal kita tidak sedang mengaturnya,ini pun menunjukan bahwa desah nafas dan desiran darah hakekatnya adalah af`alullah atau pekerjaan Tuhan yang tak pernah berhenti dalam diri kita, <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">saat syahadat kita kembali menyatakan apa yang telah kita saksikan sepanjang hidup kita dengan jujur, bahwa tidak ada yang kusaksikan kecuali kebesaran Ilahi, Semua yang kusaksikan adalah Sistem pengayoman –pengasuhan Ilahi.</span><br /></span><br />Kata Laa dalam syahadat berarti nafi` dan bara` atau menolak dan berlepas diri.laa ilaha iallah berarti pula menolak atau berlepas diri dari segala bentuk Ilah dan menetapkan bahwa Allah sebagai satu-satunya ilah. Dalam aqidah Islam, ada istilah alihatun mindunillah atau Ilah-ilah selain Allah ini bukan hanya berhala berupa patung atau benda-benda meteril saja , tetapi hal-hal hawa nafsu, prasangka,ilmu pengetahuan dan segala hal lain yang bersifat abstrak pun bisa menjadi Tuhan lain yang kita puja disamping Allah. <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Dalam konteks ini, syahadat bermakna negasi atau penolakan jiwa dari berbagai belenggu spiritual, dari segala Tuhan-tuhan yang kita ciptakan dalam fikiran kita berupa kecenderungan, gagasan, dan menghancurkan berbagai berhala-berhala hati yang merintangi perjalanan spiritual</span></span>.Dalam konsep atau pelajaran sufisme, perintang perjalan spiritual ini disebut sebagai hijab, syahadat adalah proklamasi jiwa yang merdeka dari segala hijab spiritual , membebaskan diri dari berhala-berhala yang diciptakan fikiran,merdeka dari penjajahan hawa nafsu duniawi dan menetapkan (isbat) bahwa Allah saja yang dijadikan sebagai satu-satunya objek spiritual atau tujuan perjalanan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Shalawat,</span><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Allahumma solli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, Ya Allah kesejahteraan atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad</span></span>, disini kita dibimbing dan diajarkan untuk tahu <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">berterimakasih dengan memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada para maha guru spiritual yang telah mengajarkan pada kita tentang makna spiritualisme yang sejati, Cinta dan pengorbanan</span></span>.Tentang rasa terimakasih ini, Ahmad Toha Faz dalam bukunya Titik Ba mengutip pernyataan Einstein saat ditanya tentang kejeniusannya,"Setiap malam aku selalu meluangkan waktu untuk berterimaksih ( secara batin) kepada para guruku walaupun mereka telah tiada."<br /><br />Dalam metafisikanya Ibnu Arabi atau Teosofinya Mulla sadra ada pembahasan tentang <span style="font-weight:bold;">Logos Universal</span>, yaitu suatu prototype manusia sempurna yang dengan landasan "ide" itulah Tuhan menciptakan alam semesta , menurunkan hujan, menahan azab, dan seterusnya.Sebuah analogi sederhana bahwa setiap pelukis memiliki suatu atau beberapa lukisan yang dijadikan deretan lukisan terbaik, ia ingin lukisan-lukisan lainnya menyamai lukisan terbaiknya itu, bila ada yang memuji lukisan kebanggaanya tersebut ia akan senang, sebaliknya ia akan kecewa bila seandainya ada orang yang menghina lukisan tersebut.Begitu pula dengan Tuhan yang laista kamistlihi syai'un, pujian atas "karya " terbaiknya sang Logos Universal hakekatnya adalah pujian padaNya,<span style="font-style:italic;"> <span style="font-weight:bold;">maka itulah salah satu dari makna shalawat, memberikan pernyataan Salut kepada Tuhan atas Muhammad dan keluarganya , menyanjung karya-karya terbaik sang Pencipta.Secara bahasa Muhammad berarti yang terpuji, dialah sang Logos Universal yang layak menyandang pujian, Salut pada Ilahi atas penciptaanNya yang terbaik Muhammad wa 'ala alihi.</span><br /></span><br />Dalam pembahasan yang lain, kita mengenal konsep poros semesta, Sebuah ka'bah "diletakanNya" untuk dijadikan pusat thawaf, seperti Tuhan "menyimpan sebuah inti atom agar electron-elektron dapat "menari" atau bertasbih dengan berputar-putar mengelilinginya, dalam sebuah tatasurya Tuhan menyimpan sebuah matahari agar planet-planet dapat bertasbih mengelilinya, dan seterusnya.Maka pada ummat manusia, Tuhan " menyimpan" seorang manusia spiritual terbaiknya agar jiwa-jiwa dapat bertasbih mengelilinginya, merekalah para nabi, para Imam, dalam konsep metafisika tasawwuf konsep ini diistilahkan sebagai Wali Quthub, poros spiritual manusia. Beberapa aliran Yoga spiritual mengharuskan adanya seorang guru yang akan memandu perjalanan spiritual seorang anak manusia.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Seorang yang melakukan perjalanan spiritual tanpa poros ibarat electron-elektron yang melayang-layang tanpa orbit tak tentu arah, dengan mengikuti poros , perjalanan ruhani kita akan berjalan dengan "menari" indah, saat bershalawat, jiwa kita berputar 'mengelilingi" Muhammad sang poros semesta teladan abadi sepanjang masa</span></span> ini yang Shidarta Gautama mengatakan pada Sang Mahamatan ," wahai guru dari segala guru , aku datang kepadamu.<br /><br />Saat mengucapkan shalawat pada Muhammad sekeluarga, kita terhubung dengan energi spiritual beliau sekeluarga.Dalam fisika ada hukum yang menyatakan bahwa energi itu kekal, walaupun secara jasad Muhammad sekeluarga telah wafat, tetapi secara ruhani masih eksis dan tidak musnah, ruhani suci yang memiliki vibrasi spiritual yang tinggi.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Dengan sering bershalawat, jiwa kita akan merasa dekat dengan Muhammad wa 'ala alihi maka lambat laun jiwa kita akan ikut bergetar, atau "terinduksi"bila meminjam istilah fisika, seperti garpu tala yang ikut bergetar bila didekatkan dengan garpu tala lain yang telah lebih dulu bergetar.</span><br /></span><br />Dulu, banyak sekali teman-teman saya menganut tarekat-tarekat atau aliran kebatinan tertentu datang dan bertanya pada saya ,"" untuk apa mendoakan keselamatan Muhammad, bukankah beliau sudah selamat?" Mudah-mudahan pembahasan tentang shalawat ini dapat menjawab apa yang mereka peetanyakan seputar makna dan hakekat shalawat.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Salam</span><br />Selanjutnya dalam sholat kita membaca <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">assalamualaika ayyuhannabi ,salam sejahtera atasMu wahai nabi….. kita mengucapkan salam langsung pada sang Nabi yg terpisah jarak dan waktu …. Saat ini kita sedang menyadari bahwa keberadaan jiwa kita tidak terkekang ruang dan waktu.Kita adalah ruhani yang bebas merdeka.</span></span><br /><br />Assalaamu 'alaina wa 'ala 'ibadilahi ssolihien , keselamatan atas kami semua dan atas hamba-hambaNya yaitu para shalihien, Kita pun mengucapkan salam damai pada org2 sholeh walau secara syariatnya dihadapan kita tidak ada apa pun kecuali hanya hamparan sajadah, tetapi hakekatnya di alam spiritual tdk ada ruang dan waktu, jiwa kita tidak terikat ruang dan waktu, keterpisahan kita dengan rasul dan orang-orang salih hakekatnya hanya illusi, saat mengucapkan ini kita menyadari bahwa essensi kita adalah jiwa yang merdeka, kita hakekatnya adalah makhluk ruhani.<br /><br />Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh kita mengucapkan atau menyebarkan salam keselamatan dari Ilahi pada semesta.Dalam meditasi Reiki kita mengenal Gasho atau hatsurei Ho atau dalam prananya Choa kok Sui ada meditasi jantung,yang satu meditasi dari Tiongkok yang satu dari Filipina, prinsipnya sama saja, kita menyerap cahaya langit melalui chakra mahkota kemudian dipusatkan di chakra jantung sebagai pusat rasa cinta damai, kemudian menuyebarluaskan energi kedamaian tersebut ke luar diri kita hingga ke seluruh semesta.Berbagi kedamaian, dalam sholat , ini dijadikan sebagai penutup seluruh rangkaiannya , kita mengucapkan dan merasakan salam kedamaian selanjutnya kita menyebarluaskan energi kedamaian ini ke seluruh semesta…..<br /><br />Dalam bukunya ‘Zero Limits, Metoda Rahasia Hawaii untuk Memperoleh Kekayaan, Kesehatan, Kedamaian dan Banyak lagi’ Joe Vitale penulisnya menceritakan pertemuannya dengan seorang spiritual healer bernama Hewlen , diceritakan bahwa Hewlen menyembuhkan sebangsal penuh narapidana yang sakit jiwa tanpa pernah melihat seorang pun dari mereka secara profesional. Ternyata Hew Len menggunakan metoda penyembuhan dengan sebuah cara “pembersihan diri” secara terus menerus kepada diri sendiri. Lebih jelasnya pembersihan diri tersebut adalah dengan ungkapan “Saya mengasihi Anda”, “Maafkanlah Saya”, “Terimakasih”, dan terakhir adalah “Salam kedamaian”,<br /><br />Dalam setiap shalat, para peshalat sejati senantiasa mengucapkan dan menghayati kata-kata yang prinsipnya senada dengan kata-kata tersebut di atas: arrahmanirrahiem ( ungkapan kasih sayang ), robbigfirli (ungkapan permohonan maaf), alhamdulilahi rabbil 'alamien ( ungkapan Terimakasih) dan assalaa mu'alaikum (Salam kedamaian).Kata-kata berdaya spiritual tinggi yang dapat merubah semesta.<br /><br />( diambil dari naskah saya yang berjudul: MENYIBAK TABIR SYARIAT MENYELAMI SAMUDRA HAKEKAT, berbagai jawaban atas pertanyaan seputar manfaat sholat,puasa, zakat dan haji )Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-63353376337720891282009-10-04T19:13:00.000-07:002009-10-04T19:24:54.576-07:00MENYELAMI SHALAT ,DARI SYARIAT MENUJU HAKEKAT I<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ8bdiqACZgkuhYP4tOpeFH6CfTG0muHWq6ViKOqLig_1acGwbyPpZz5weep5FovlNKQdMgP3LiLlUXoDXm6r0HDQWbLqtLDgHHl48OEJaolR8lUh1rb8G1MkA3elnurOq52UTKRDrvGdn/s1600-h/sholat6.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 241px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ8bdiqACZgkuhYP4tOpeFH6CfTG0muHWq6ViKOqLig_1acGwbyPpZz5weep5FovlNKQdMgP3LiLlUXoDXm6r0HDQWbLqtLDgHHl48OEJaolR8lUh1rb8G1MkA3elnurOq52UTKRDrvGdn/s320/sholat6.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5388935502736629922" /></a><br /><br />oleh :Akbar Kuspriadi founder Reiki neosufi<br /><br />Praktisi Yoga,Atiqurrahman dari New Delhi India dalam bukunya Shalat, An Islamic Yoga and Meditation menyatakan bahwa shalat merupakan gabungan dari beragam bentuk meditasi agama-agama samawi yang telah mengalami penyempurnaan .Dalam sholat tercakup semua bentuk meditasi dalam beragam aspeknya mulai dari meditasi postur dan gerak, nafas, bacaan ( mantera),perenungan ( kontemplasi ) , fokus ( melihat titik)dan pengosongan diri ( rasa).<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />Aspek meditasi gerak dalam sholat</span><br /><br />Gerakan shalat sangat dinamis, mulai dari berdiri, rukuk, sujud, dan kemudian duduk selanjutnya kembali berdiri,berbeda dengan meditasi-meditasi lain pada umumnya yang hanya duduk dan diam,Gerakan sholat yg dinamis ini memberikan efek , membakar kalori, mengurangi zat gula, yang oleh para ahli dianggap sebagai penyebab stress atau kecemasan.Menurut penelitian di Barat sebagaimana pernah dilansir oleh Discovery Channel , zat gula yang berlebihan mengganggu terbentuknya zat Melatonin dan Endhorphine , yaitu zat pemicu ketenangan dan kedamaian yang biasa aktif saat meditasi. Itulah sebabnya barangkali mengapa Sensei Mikao Usui sang founder Reiki sangat menganjurkan murid-muridnynya untuk melakukan senam ringan atau olah raga kecil sebelum memulai meditasi.<br /><br />Rangkaian gerakan shalat pada setiap raka`atnya jika diakumulasikan akan membentuk pola Circle 360 derajat, gerakan rukuk membentuk sudut 90 derajat, dua kali sujud masing-masing membentuk 135 derajat.Pola melingkar ini mengikuti pola gerakan alam semesta yang bergerak berputar tanpa henti, <span style="font-style:italic;">gerak trans substansial</span> kata para filosof atau <span style="font-style:italic;">tarian-tarian kosmis </span>meminjam istilahnya Sufi Pir Inayat Khan , seluruh alam semesta berputar-putar seperti ini, planet2 mengelilingi matahari, bahkan putaran tersebut terjadi pada sebuah atom yang terlihat seperti diam, hakekatnya semuanya bergerak tanpa henti, seluruhnya bergerak melingkar seperti putaran thawaf.Gerakan-gerakan melingkar ini kemudian diadopsi oleh berbagai tradisi esoteris, ataupun senam-senam pernafasan tenaga prana seperti Satria nusantara, sinar Putih, Nampon , Tai Chi dan lain sebagainya , gerak melingkar ini bertujuan untuk menyerap energi semesta. Dalam satu hari, seorang mushalli ( peshalat) mengulang putarannya setidaknya sebanyak 17 kali (bila dihitung shalat wajibnya saja), maka dalam setahun seorang mushalli akan mengulang-ulang putaran tadi sebanyak 6205 kali, dan ini artinya dalam setahun seorang peshalat menyimpan energi potensial yang luar biasa.Dalam fisika , putaran yang terus menerus bisa menghasilkan energi potensial, putaran konstan saat mengayuh sepeda bisa "diubah" oleh dinamo untuk menyalakan lampu sepeda.Putaran kicir air bisa menyalakan instalasi listrik pada sebuah desa..<br /><br />Tentang gerakan shalat ini, Agus Mustofa dalam bukunya Pusaran Energi ka'bah serial diskusi tasawwuf modern menyatakan,<span style="font-style:italic;">"Jangan apriori dengan gerakan yang periodik, karena justeru dengan gerakan yang periodik itulah akan muncul energi yang makin lama makin besar.Banyak gerakan di alam semesta ini adalah gerakan periodik, mulai dari gerakan electron di dalam atom, sampai pada pergerakan bumi mengelilingi matahari, atau pergerakan matahari mengelilingi galaksi, ataupun gerakan galaksi mengelilingi pusat superskuler.Semua itu adalah gerakan periodik yang justeru menghasilkan kekuatan kehidupan."</span><br /><br />Tidak hanya itu, Rangkaian gerakan sholat pun ternyata memiliki empat postur yang menyiratkan empat elemen pembentuk semesta , api, angin, air , dan tanah, yang dalam sains dikenal sebagai kode-kode DNA; G,T,C ,A. Dari empat kombinasi inilah kehidupan terbentuk, dalam metafisika kaum sufi ada konsep 4 cahaya: merah, kuning, putih,dan hitamatau mereka kadang mengistilat hkannya dengan Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail empat malaikat yang melingkupi empat arah mata angin .Dalam konteks ini, Shalat artinya mengikuti semesta, bertasbih bersama semesta, menari mengikuti semesta.<br /><br />Takbir dalam shalat adalah gerakan membuka kedua tangan ke atas mengangkat tangan sedikit ke atas ,ada yang sejajar bahu,ada pula yang sejajar telinga, dan ada lagi yang lebih tinggi lagi dari telinga,ini mirip dengan salah satu postur dari perangkat ketiga FALLUN GONG dinamkan Guantong Liangji Fa , gerakan mengangkat tangan ke atas ini pun terdapat pula dalam aliran olah nafas seperti nampon, Satria Nusantara , dan sejenisnya, biasanya gerakan tersebut adalah jurus urutan ke sepuluh dalam hamper semua aliran olah nafas .Gerakan membuka tangan ke atas seperti sujud ini biasanya bertujuan untuk membuka jalur meridian tubuh terutama chakra mahkota sebagai pintu masuk energy tinggi dan terhubung dengan energi tinggi atau menghubungkan mikro kosmos dengan makro kosmos .Pada Reiki tradisional, gerakan mengangkat dan membuka tangan yang mirip dengan takbir ini termasuk ke dalam meditasi hatsurei-ho ( latihan peningkatan kuasa ) , tujuannya untuk membuka jalur hara sebagai pintu masuk energi, dan terhubung dengan energi tinggi alam semesta.<br /><br />Secara fisiologi Paru-paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang cembung. Susunan ini didukung pula oleh dua jenis otot yaitu abductor yang gerakannya secara mekanis menjauhkan lengan dari dada dan adductor yang secara mekanis mendekatkan lengan dari dada . Saat Takbir , seorang mushalli mengangkat lengan dan sekaligus merenggangkannya, hingga rongga dada mengembang termasuk paru-paru, selanjutnya aliran darah yang membawa oksigen pun menjadi lancar.<br /><br />Sikap berdiri dalam shalat, dikenal pula dalam tradisi Hatta Yoga sebagai sikap dasar TaDasana, dalam pelajaran chikung maupun fallun gong , gerakan berdiri memancang dengan membuka sedikit kedua kaki seperti ini bertujuan untuk menghubungkan kutub langit dan kutub bumi. Posisi berdiri tegak ini secara fisiologis akan meluruskan tulang belakang.Kaki yang berdiri rileks tidak tegang seperti kuda-kuda silat ini dapat memperlancar system output atau pembuangan energy negative keluar tubuh.Posisi seperti ini memiki signifikasi metafisik yang paling dalam bagi ketegaran jiwa manusia, karena Islam menuntut ummatnya untuk bersikap tegak lurus dalam menjalani kehidupan, pribadi yang kokoh tak tergoyahkan.<br /><br />Gerakan ruku dalam sholat prinsipnya sama dengan Uttasana dalam Hatta Yoga, gerakan dengan prinsip membungkuk seperti ini pun ada dalam salah satu gerakan fallun gong , dalam rangkaian gerak perangkat keempat Falun Zhoutian Fa .Gerakan membungkuk mirip rukuk terdapat pula dalam senam pernafasan jawa seperti Satria Nusantara dan nampon ,pada nampon gerakan membungkuk ada pada jurus ke empat,bedol. Dalam pelajaran esoteris Timur, kaum monoteisme prakristen pun diyakini telah melakukan praktek ritual sejenis ruku' ini, dalam Al Qur'an surat Maryam ada disebutkan bahwa Allah berfirman pada Maryam kemudian juga pada Isa " war ka'u ma'a raki'in: artiunya " rukuklah kamu bersama orang2 yang rukuk, artinya sejak zaman pra kristen pun sudah ada praktek ritual yang mirip rukuk ini, Kristen aliran Koptik ortodok masih mempertahankan ritus ini hingga sekarang.<br /><br />Gerakan rukuk sangat mempengaruhi tulang belakang.Dalam tradisi Yoga ,Tulang belakang ini memiliki arti penting, dianggap sebagai pusat kekuatan spiritual manusia.Kaum Yogis menyebutkan bahwa kundalini yang diasumsikan sebagai pusat kekuatan spiritual manusia akan bangkit melalui jalur shusumna, sepanjang tulang punggung belakang.Bila tulang belakang baik, didukung pula oleh posisi nadi ida dan pinggala yang benar dan seimbang, kundalini yang terbangkitkan akan merambat naik ke atas menuju chakra mahkota tanpa hambatan atau halangan.Sebelum mencapai chakra mahkota,arus energy kundalini akan meyentuh kelenjar pineal yang terletak dibagian dalam kepala, akibatnya kelenjar pineal yang terstimulasi oleh energy kundalini ini akan mengeluarkan semacam biomorfin, munculah effek fly , atau semacam ekstase yang dikatakan dalam bukunya Irmansyah Effendi dengan istilah orgasme spiritual.Secara pribadi saya beranggapan bahwa fenomena tersebut belumlah merupakan spiritual eksperiense, tetapi masih merupakan reaksi kimiawi yang terjadi di dalam otak manusia yang kemudian memberikan effek orgasme atau semacam puncak kenikmatan dalam diri seseorang yang mengalaminya .<br /><br />Secara medis , sejajarnya letak bahu dengan leher dalam posisi rukuk dapat memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher. . Getah bening (limfe) ini fungsi utamanya adalah menyaring dan menumpas kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah.Ruku’ juga mengempiskan pernapasan. Pelurusan tulang belakang pada saat ruku’ dapat mencegah terjadinya pengapuran. Selain itu, ruku’ adalah latihan kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostat. Pelurusan tulang belakang ini pun akan mengempiskan ginjal, menstimulasi organ penting ini.<br /><br /><br />Selanjutnya dalam Yoga asanas dikenal posisi sarvangasana yang prinsipnya hampir mirip dengan gerakan sujud dalam shalat.Menurut Atiqurrahman, gerakan Sujud ini mengambil bentuk yang paling sederhana dan paling mencakup yang merupakan inti dari gerakan-gerakan sarvangasana tersebut , meletakan kepala di bawah chakra jantung. Gerakan sujud ini secara fisiologis akan membantu mengalirkan oksigen ke otak, bahkan dilaporkan oleh para ahli sebagaimana yang dikutip Abu sangkan dalam acara Indahnya Sholat , Ramadhan 2009 masehi, ada beberapa bagian otak yang tidak teraliri oksigen kecuali dengan gerakan ini.Itulah sebabnya Qur'an mengulang kata sujud ini 90 kali, untuk menunjukan bahwa sujud merupakan bagian terpenting dalam sholat.<br />Dalam sebuah buku Papyrus "Yedimesish Ontologia" yang sudah disalin dalam bahasa Gri Kuno, disebutkan bahwa bila system otot bahu digerakkan akan mengeluarkan tenaga aneh sehingga dapat merobohkan orang yang sedang marah (diktat Ameta, Krachtologi 23).<br /><br />Dari pelajaran esoteris mesir pra Islam, yang kemudian berkembang di Persia dengan nama Dahtuz yang "konon " kemudian diadaptasikan di Indonesia menjadi ilmu Nampon atau Chrachtologi, yaitu ilmu pernafasan yang pada tiap jurusnya menggunakan gerakan system belikat-bahu.Mereka percaya bahwa bila kita menggerakan bahu-belikat, system tulang dan otot sekitar belikat akan menstimulasi kekuatan yang disebut khrach atau dacht tersebut.Berbeda dengan ilmu pernafasan pada umumnya, kekuatan ilmu pernafasan yang diolah melalui pelajaran nampon atau khrachtologi ini sebagaimana yang pernah saya pelajari, akan mempengaruhi "rasa" atau pusat perasaan manusia sehingga bila seorang nampon menggunakan kekuatan chrachnya pada penyerang, perasaaan penyerang akan tersentuh, bila seorang nampon melakukan gerakan seperti misalnya (maaf) meremas biji kemaluan lawan dari kejauhan, maka lawan yang menyerang akan merasakan seolah-olah biji kemaluannya seperti diremas, ini sangat berbeda dengan permainan ilmu tenaga dalam system tanpa disentuh lawan jatuh lainnya yang pernah saya pelajari, penyerang hanya terpental biasa bila menyerang praksisinya.<br /><br />Gerakan sujud yang benar pun ternyata akan menggerakan seluruh system otot bahu-belikat seorang mushalli secara sempurna, sehingga dalam sehari semalam seorang mushalli akan menggerakan bahu-belikatnya melalui gerakan sujud ini sebanyak 34 kali bila yang dihitung hanya shalat wajibnya saja, artinya dalam setahun seorang mushalli akan mengulang-ulang gerakan belikatnya sebanyak 12.410 kali, apalagi bila peshalat tersebut rajin melakukan berbagai shalat sunnah, jumlah pengulangan gerakan ini pun akan semakin banyak, artinya system energi khracht atau dacht para peshalat akan meningkat dari hari kehari dengan atau tanpa mereka sadari<br />Gerakan sujud ini sudah ada semenjak manusia pertama diciptakan, diriwayatkan bahwa Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Dalam Usui Reiki Ryoho posisi yang mirip dengan sujud termasuk ke dalam meditasi hatsu rei-ho, ini bertujuan untuk grounding, terhubung dengan bumi dan membuang semua negatifitas ke bumi.<br /><br />Makna lain Sujud yaitu merendahkan diri kita di hadapan Sang Pencipta, seorang yang telah menegakan sujud dalam jiwanya haruslah rendah hati terhadap sesamanya.Dalam menuntut ilmu sikap hati merendah dapat mengalirkan kebijaksanaan atau aliran ilmu pengetahuan pada diri orang yang merendah tersebut dari orang lain yang lebih tinggi ilmunya, ibarat sebuah cangkir yang hanya bisa mendapat curahan air dari sebuah poci bila posisi cangkir lebih rendah dari poci tersebut.Demikian pula halnya dengan seorang murid hanya dapat menerima curahan kebijakan atau cahaya ilmu dari sang guru bila ia merendah.<br /><br />Gerakan selanjutnya adalah duduk , Swami Shivananda mengatakan dalam Bukunya Yoga Asanas tentang Diamond Pose ( posisi intan ) dalam tradisi yoga kuno"Posisi ini sangat mirip dengan posisi Ummat Islam duduk dalam shalatnya."Gerakan duduk ini pun dikenal pula dalam meditasi Zazen di Jepang yang kemudian diadopsi oleh sensei Mikao Usui ke dalam pelajaran Reikinya,dalam Zen Budha gerakan seperti ini dikenal dengan Seiza.<br /><br />Dalam keadaan duduk shalat ini,pembuluh darah balik di atas pangkal kaki jadi tertekan sehingga aliran darah akan memenuhi seluruh telapak kaki dari mulai dari mata kaki hingga pembuluh darah di pangkal kaki seluruhnya mengembang. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita.<br /><br />Selanjutnya dari posisi duduk atau sujud ini, seorang mushalli melanjutkan rakaat shalatnya dengan kembali berdiri. Posisi kembali berdiri seperti ini mengajarkan sebuah hikmah yang paling dalam bagi ketegaran jiwa sang peshalat sejati dalam menjalani kehidupan , khususnya dalam menghadapi kegagalan.Kita diajarkan bangkit dari keterpurukan dan kembali berdiri.kita diajarkan untuk berdiri di tempat dimana kita pernah tersungkur.Orang-orang yang sukses adalah orang yang pernah gagal, pernah bangkit dari kegagalannya.Seorang teman praktisi spiritual yang kebetulan tidak pernah shalat setelah jatuh dari bisnisnya dengan menderita kerugian sebanhyak 60 juta rupiah mengatakan bahwa ia kapok dan tidak akan pernah lagi menjalani bisnis yang pernah digelutinya tersebut.Dalam keadaan terseok-seok ia mencoba lagi jenis usaha lain, setelah hampir setahun ia kembali jatuh terpuruk, bangkrut.Lagi-lagi ia mengaku kapok dan tidak akan menjalani bisnis barunya tersebut, dan seterusnya dan seterusnya hingga tanpa sadar ia telah mengulang-ulang siklus kegagalanannya selama lebih dari 5 tahun.Berbeda dengan para pebisnis sukses, Bapak Haji Abu Bakar owner Abuba steak misalnya, diceritakan sebelum akhirnya mencapai kesuksesannya ia pernah mengalami jatuh bangun beberapa kali, antara lain gerobak steaknya sempat di gusur kamtib, kemudian saat sedang laris-larisnya, ia diusir pemilik tempat dimana beliau mangkal.Bangkit dari sujud dalam sholat mengajarkan kita untuk selalu bangkit dari keterpurukan, bangkit di tempat dimana kita pernah terpuruk.<br /><br />( diambil dari naskah saya berjudul : MENYIBAK TABIR SYARIAT , MENYELAMI SAMUDRA SAMUDRA,berbagai argumen tentang mengapa harus shalat,puasa, zakat, dan haji )Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-61780079233293259052009-09-30T21:40:00.000-07:002009-09-30T21:57:11.824-07:00Indahnya Kegagalan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5feCiKzOwptxbJfcQZtAeH9eTpZHDNPvCt2aZxDHQu4F-lOlBirAGbt7Rvfnlfo4HgdzGmYJYevvsws5Go5L9i9gj0_-2bJ4IMZ510r5ILQkXyQW3zoe9XFRvWxckLjcRXU-8XpLCUXQ4/s1600-h/gambar+1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 260px; height: 181px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5feCiKzOwptxbJfcQZtAeH9eTpZHDNPvCt2aZxDHQu4F-lOlBirAGbt7Rvfnlfo4HgdzGmYJYevvsws5Go5L9i9gj0_-2bJ4IMZ510r5ILQkXyQW3zoe9XFRvWxckLjcRXU-8XpLCUXQ4/s320/gambar+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5387491062796383938" /></a><br />Oleh : Akbar Kuspriadi Grand Master Reiki<br /><br /><span style="font-weight:bold;">"Arungilah Shafa Marwah(kegagalan)mu, maka disana engkau akan temukan zamp-zam ( mata air keberhasilan)mu "<span style="font-style:italic;"></span></span>Ali syariati dalam bukunya HAJI<br /><br />Suatu hari saat kuliah dulu, saya dan teman-teman hiking ke salah satu gunung tertinggi di Jawa barat. Karena kondisi jalan yang licin akibat baru terguyur hujan, beberapa kali saya terpeleset, terjatuh hingga badan berlumuran Lumpur. Cuaca yang dingin berkabut, ditambah lagi kambuhnya rasa nyeri di kaki akibat terjatuh dari motor setahun sebelumnya, membuat perjalanan tersebut kian berat kurasakan. Belum lagi rasa letih dan pegal akibat membawa ransel yang membebani punggungku, semuanya semuanya semakin menambah berat perjalananku.<br /><br />Tanpa terasa, puncak gunung terlihat sudah di depan mata, kami pun berteriak kegirangan, dan dengan penuh semangat kami percepat langkah kami .Tapi ternyata, sudah lebih dari lima belas menit lebih kami berjalan, kami masih belum mencapainya, ternyata puncak tidak sedekat yang kami kira.Dengan langkah gontai penuh kecewa, saya paksakan kaki ini untuk melangkah, kami saling menguatkan hati satu sama lain, dan terus berjalan merangkak meniji puncak.<br /><br />Akhirnya, sampailah kami pada puncak gunung itu dalam keadaan bahagia dan luar biasa puas.Luar biasa Puas karena keindahan gunung itu lebih dari apa yang kami bayangkan sebelumnya , dan kepuasan yang lain adalah karena kami telah berhasil melewati berbagai rintangan dan hambatan.andaikata satu kedipan mata sudah ada di puncak gunung tersebut , barangkali nilai kepuasannya tidak sedahsyat ini, begitu fikirku saat itu.<br /><br />Pengalaman tersebut mengajarkanku bahwa untuk mencapai puncak harapan, akan selalu ada berbagai rintangan , keterplesetan, kesulitan atau disini kita menyebutnya dengan satu istilah saja ; kegagalan. Untuk itulah , agama seringkali mengajarkan kita untuk sabar dalam menghadapi segala hambatan di hidup ini, atau sabar dalam menerima dan kemudian melewati kegagalan demi kegagalan. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kegagalan merupakan anak tangga menuju sukses</span><br /><br />Di balik manisnya kesuksesan selalu ada setumpuk kegagalan, atau serangkaian kesulitan yang harus dilalui. Seorang bayi, ketika belajar berbicara, harus melewati kegagalan demi kegagalan dalam mengucapkan huruf, kata, dan kalimat. Sebelum seorang anak bisa berjalan, bahkan berlari, pasti mengalami jatuh berkali-kali. <br /><br />Kegagalan juga dialami oleh para ilmuwan, Sebelum mereka berhasil mempersembahkan karya ilmiah yang gemilang, mereka banyak mengalami kegagalan (puluhan, bahkan ratusan kegagalan) dalam percobaan dan riset yang mereka lakukan. Sebelum Thomas Alva Edison menemukan bola lampu yang berhasil merevolusi kehidupan manusia, ia melakukan banyak kesalahan dan mengalami ratusan percobaan yang gagal. Bahkan dari ratusan percobaan tersebut, hanya satu yang berhasil membawa sukses: penemuan bola lampu. Demikian juga dengan olahragawan, sebelum mereka berhasil membukukan sukses, mereka juga harus melewati jalan yang sama: kegagalan. Lance Armstrong, pebalap sepeda dunia yang telah berhasil memenangkan berbagai kejuaran dunia balap sepeda, dia juga mengalami banyak kegagalan. Ia harus mengalami jatuh bangun dalam ratusan kali latihan yang ia jalani dalam mempersiapkan diri sebelum ikut suatu pertandingan. <br /><br />Hal yang sama juga dialami oleh para pebisnis sukses. Mereka bahkan memasukkan kegagalan dalam rencana sukses mereka. Kegagalan atau kesulitan mereka antisipasi dalam perjalanan meraih sukses, sehingga mereka pun bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk melewati jalan yang penuh kesulitan.Ketika jalan itu berhasil mereka lalui, mereka mengambil pelajarannya dan terus melaju meraih yang mereka cita-citakan.<br /><br />Penulis buku best seller Chicken Soup for Soul pernah mengalami penolakan sebanyak 36 kali dari berbagai penerbit sebelum bukunya pada akhirnya diterbutkan, laku keras, dan sukses.Dibelakang kesuksesan Mbah Surip almarhum yang lagu “ Tak gendongnya” mengeruk milyaran rupiah,ada setumpuk kesulitan yang harus dilalui sang musisi fenomenal tersebut sebelum sukses menghampiri di akhir hayatnya yang juga fenomenal.Dibelakang senuah kesuksesan, mestilah ada serangkaian kesulitan,kegagalan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />Belajar memaknai kegagalan dari Siti Hajar </span><br /><br />Barangkali kita ingat sejarah Siti Hajar as, sang guru besar teladan kepasrahan, kesabaran, ketaatan tanpa mengeluh, perjuangan dan cinta suci.Pada masa lalu, Siti Hajar bersama bayinya Ismail yang masih merah ditinggalkan Ibrahim as kepala rumah tangga mereka di tempat ini, saat tempat tersebut masih tandus kerontang, belum ada peradaban hanyya padang gersang tak berpenghuni. Saat Ibrahim sang suami meninggalkannya, bertanyalah Siti Hajar,” Wahai suamiku, mengapa engkau tinggalkan kami.” Ibrahim terdiam , menangis tanpa sanggup berkata apa-apa, kecuali menunduk sambil bergegas meninggalkan isteri dan buah hatinya tersebut.Untuk keduakalinya Hajar bertanya lagi,” Wahai suamiku mengapa engkau tinggalkan kami.” Lagi-lagi Ibrahim tidak menjawab kecuali menunduk haru sambil bergegas pergi.Dengan kesabarannya, Hajar bertanya lantang pada suaminya Ibrahim yang kian jauh dari pandangan,”Wahai suamiku, apakah ini perintah Allah?” .Suaminya mengangguk sambil menjauh dari pandangan, meninggalkan Siti hajar bersama Ismail kecil di tengah padang gersang menyendiri.<br /><br />Sang bayi Ismail pun menangis keras , Hajar berusaha menyusuinya, namun malang air susunya tak keluar setetes pun.Saat tangis sang bayi kian keras, hajar bangkit , tanpa mengeluh ia berusaha bergerak berlarian ke sana kemari mencari seteguk air bagi anaknya.Hal ini mengingatkan kita pada perjuangan ibu kita, dan ayah kita yang telah membesar kita dengan susah payah, karena keringat merekalah kita tumbuh seperti ini.Kita kembali ke kisah tadi, akhirnya sampailah Siti Hajar di bukit Shofa yang dari jauh terlihat seperti ada air ternyata kering tak ada air setetes pun.Di Shafa ini Siti Hajar berdiri dan melihat air di Marwah bukit batu yang satunya, dengan semangat bergegaslah hajar ke Marwah untuk mendapatkan air bagi anaknya, dan lagi-lagi hanya bukit batu keringlah yang ia dapat, tak ada air setetes pun.Di Marwah kembali ia berdiri dan terlihat ada air di bukit Shofa, kembali ia berlari ke bukit Shofa dan lagi-lagi hanya batuan kering yang ia dapatkan, tak ada setetes air pun yang didapat, begitulah hingga tujuh balikan ia berlarian dari shofa kemarwah, dan dari marwah ke shofa yang panas dan tandus.Saat harapan seolah tada lagi, rasa letih dan haus telah sampai pada puncaknya, tiba-tiba saat memohon ampunan dan rahmat dari Tuhannya, Hajar merasakan basah pada telapak kakinya, diangkatlah kedua kakinya dari tempat tersebut yang bergemuruh, Maha besar Tuhan, air memancar dari tempat ia berdiri, serta merta ia membuat kubangan air dengan kedua tangannya sambil berkata “zam………zam… Zam.” Atau “berkumpulah , berkumpulah…” .Ya, itulah awal mula munculnya mata air zam-zam, mata air cinta yang tidak pernah mengering.<br /><br />Peristiwa tersebut mengajarkan kepada kita bahwa sebelum Hajar memperoleh “Zam-zamnya” yang tidak pernah mengering, ia harus melintasi perjalanan bulak-balik shofa marwah dalam rangka mencarikan air baginya dan anaknya yang ternyata tidak ditemukannya di kedua bukit tersebut.Sebagaimana sabarnya Hajar melintasi “shofa marwah” kegagalannya, kita pun harus pula sabar melintasi “shafa marwah” kegagalan kita sendiri sebelum akhirnya pertolongan Tuhan hadir ditengah-tengah kita.Andaikata Siti hajar saat itu menyerah sebelum tengah jalan misalnya baru enam kali putaran shofa marwah lalu ia berhenti dan pulang mengejar Ibrahim, barangkali tidak akan pernah ada zam-zam, suatu simbolkesuksesan atau mata air keberhasilan yang hanya dapat ia raih setelah menempuh tujuh kali putaran sofa-marwah kegagalannya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-77626303996584678962009-09-13T01:15:00.000-07:002009-10-04T20:02:03.830-07:00RAMADHAN, AJANG KULTIVASI DIRI MENJADI INSAN KAMIL<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin16Iz2wA_19Tb3hGxXtwQSXu1PtpqEgiBBi3zirgwni_PxICUOqAoRzAy7rA9ISmgzqbDnbeTNDVAZx2IkrybNdVHdEhi7qJpH6xHa-xfIDaxM56AnFEIGGMNKcr84ZpJMVJM_bQtN8Ts/s1600-h/kupukupu.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 269px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin16Iz2wA_19Tb3hGxXtwQSXu1PtpqEgiBBi3zirgwni_PxICUOqAoRzAy7rA9ISmgzqbDnbeTNDVAZx2IkrybNdVHdEhi7qJpH6xHa-xfIDaxM56AnFEIGGMNKcr84ZpJMVJM_bQtN8Ts/s320/kupukupu.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5388944898074477282" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6VSTIfTElYpuxF0FZfu7pHjR1suqVxAg7iSd7NgjIsYtmLEELDypJGlFDkbQ6e73-gkJ7RoYpdLmuIYr6HJNA5yxWV1xTA8YPRqJ4YqPSKjKC0TfBdPq8gPLqczlZlbTF__xV3lnOgxMO/s1600-h/2522225040.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 99px; height: 135px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6VSTIfTElYpuxF0FZfu7pHjR1suqVxAg7iSd7NgjIsYtmLEELDypJGlFDkbQ6e73-gkJ7RoYpdLmuIYr6HJNA5yxWV1xTA8YPRqJ4YqPSKjKC0TfBdPq8gPLqczlZlbTF__xV3lnOgxMO/s320/2522225040.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5381154036187288114" /></a><br />Oleh : Akbar Kuspriadi Grand Master Reiki<br /><br />Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Tabib pribadi Raja Harun al-Rasyid berkata dengan nada mengejek kepada AlImam Ali bin Husein yang lebih dikenal dengan sebutan Ali Zainal Abiddin bahwa kitab suci al-qur’an tidak sempurna, Qur`an tidak membahas ilmu kesehatan, padahal menurutnyanya ilmu itu ada dua macam: ilmu agama dan ilmu tubuh(kesehatan). Imam AliZainal Abiddin menjawab “Sesungguhnya Allah swt. mengumpulkan ilmu kesehatan hanya pada setengah ayat dalam kitab suci kami”. “Apa itu ?” tanyanya. Imam membacakan potongan ayat 31 dari surah al-‘araf “Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan”. Karena merasa belum puas Dokter kristen tadi mengejar Imami dengan pertanyaan lain “Tapi bukankah Nabimu tidak pernah mengajarkan ilmu kesehatan ?”. Imam menjawab “Nabi kami membahas lengkap kesehatan hanya dalam satu hadistsnya, yaitu: manusia tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari pada perut (lambung). Cukuplah baginya beberapa suap makanan sekadar bisa menegakkan tulang punggungnya. Jika menuntut harus dipenuhi, maka sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk pernapasan”. Dokter tadi terkagum-kagum dan berkata “ternyata Hipokrates tidak ada apa-apanya dibanding kitab suci dan Nabimu”.<br /><br />Dalam dialog diatas tergambar bahwa islam adalah agama integralistik, utuh sempurna yang tidak dikotomis, yaitu membahas semua lini hidup dan kehidupan manusia,dari hal terkecil sampai yang terbesar, dari mulai buang air kecil,sampai mengatur negara. Dalam artikel ini,saya akan sedikit membahas bahwa aspek ritual ramadhan ternyata tidak hanya berdampak terhadap manusia secara emosional, mental dan spiritual saja, tetapi juga memiliki dampak terhadap kesehatan fisik.Dengan shaum dan ritual-ritual lainnya di bulkan ramadhan, seorang dilatih menjadi pribadi yang kuat jasmani-rohani atau dalam bahasa lain diistilahkan sebagai “insan kamil” yakni seorang yang layak menyandang predikat wakil Tuhan di muka bumi ( khalifah fil ardli ).<br /><br />Shaum sebagaimana ibadah-ibadah yang lain,bertujuan mendekat pada Allah sang Pencipta langit dan bumi.Dalam kajian Ibnu Arabi,mendekat bisa berarti mendekati sifat-sifat Tuhan,dalam diri kita tersimpan sifat-sifat Ilahiayah, dalam teks agama disebutkan bahwa Tuhan meniupkan ruhNya pada kita setelah proses penciptaan kita sempurna. Seperti halnya saat seorang menuntut ilmu ,hakekatnya ia sedang mendekat pada Al Alim,Yang Maha tahu. Demikian pula dengan seorang manusia yang sedang mencari rizki ,pada hakekatnya ia sedang mendekat pada Arrozaq ,Yang Maha memberi Rezeki.<br /><br />Ahlul bait (keluarga) nabi saat melafalkan niat dalam shaum di bulan ramadhan selalu menggunakan kata “qurbatan ilallah “ artinya mendekat kepada Allah.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Dalam shaum seorang berusaha lebih mendekat lagi pada Dia yang Maha dekat dengan cara meneladani sifat-sifatnya, tidak makan ,tidak minum dan shabar adalah sebagian dari sifat-sifatnya.</span></span><br /><br />Begitupun dalam amalan Bulan Ramadhan yang lain seperti anjuran menghidupkan malam-malam alqadar,<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">kita dilatih pula untuk tidak tidur dan berbuat amal kebajikan seperti berbagi pada sesama (sidqoh) .Tidak tidur adalah sifatNya, demikian pula penyantun atau senantiasa memberi adalah sifatNya . </span><br /></span><br /><span style="font-weight:bold;">TAKHOLLI ATAU PENGOSONGAN DIRI</span><br /><br />Dalam kajian tasawwuf kita mendengar istilah Takholli-Tahallidan tajalli. <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Takholli artinya mengosongkan diri dari hal-hal buruk, dalam terminologi tasawuf takholli berarti membersihkan diri dari berbagai dosa yang mengotori jiwa, baik dari dosa lahir maupun dari dosa batin, atau berbagai penyakit hati. Saat shaum atau berpuasa secara fisik kita mengosongkan perut kita dari hal-hal duniawi, ini adalah aspek takholli dalam shaum .</span></span><br />Secara medis,saat seseorang berpuasa ,cadangan lemak dalam tubuhnya termasuk di dalamnya toksin-toksin (racun-racun) yang telah lama tersimpan, terurai dan kemudian keluar dari tubuhnya. Menurut McFadon, seorang ahli kesehatan Amerika, ‘Setiap orang perlu puasa, karena kalau tidak maka ia akan sakit. Karena racun makanan berkumpul dalam tubuh dan membuatnya seperti orang sakit, memberatkan tubuhnya, dan mengurangi vitalitasnya. Apabila ia berpuasa, maka berat badannya menurun, dan racun-racun ini terurai daritubuhnya dan keluar, sehingga tubuhnya menjadi bersih secara sempurna, lalu bobot tubuhnya akan kembali naik, dan sel-selnya kembali baru dalam waktu tidak lebih dari 20 hari setelah berhenti puasa. Pada saat itu ia merasakan vitalitas dan kekuatan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya.’<br /><br />Saat berpuasa atau saum ini,segala racun-racun jasmani akan terurai dan kemudian keluar dari tubuh manusia.Sebagaimana yang kita tahu bahwa tubuh kita seringkali menerima asupan makanan yang tidak berkah, dalam bahasa Reiki barangkali kita menyebutnya sebagai makanan yang mengandung atau menyimpan energi negatif.Nah,makanan-makanan haram, atau tidak berkah ini tersimpan lama dalam tubuh kita dan memberikan dampak yang tidak hanya pada tubuh fisik kita tetapi juga berdampak buruk bagi tubuh energi dan ruhani kita.Shaum dalam hal ini dapat kita jadikan sarana untuk mengosongkan tubuh kita tidak hanya dari toksin atau racun-racun jasmani saja, tetapi juga dari racun-racun ruhani, karena sel-sel yang menyimpan getaran energi negatif yang dapat mengotori ruhani kita, kembali terurai dan keluar dari tubuh kita dengan shaum, inilah aspek takholli dalam shaum.Selanjutnya dikatakan bahwa setelah 20 hari berhenti puasa , sel-sel tubuh kita akan kembali baru, ini berhubungan dengan aspek tahalli yang akan kita bahas berikut ini .<br /><br /><span style="font-weight:bold;">TAHALLI ,MENYERAP ENERGI ILAHIYAH</span><br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Tahalli secara bahasa berarti menempatkan atau mengisi. Dalam dunia tasawuf berarti mengisi atau menghiasi diri dengan berbagai amal saleh, baik amalan lahir maupun amalan batin. Tahalli berarti pula menghiasi diri dengan sifat-sifat yang terpuji dengan “meniru” akhlak atau sifat-sifat Allah.</span> </span>Dalam kaitan ini misalnya ada hadits yang sudah cukup populer karena sering dikutip para ustadz dalam berbagai ceramah keagamaan , "takhallaqu bi akhlaqillah" artinya Berakhlaklah kalian dengan akhlak Allah.<br /><br />Setelah kotoran-kotoran ruhani yang selama ini membebani jiwa kita ter’detoksifikasikan”,selanjutnya kita mengisinya dengan energy spiritual yang positif.Saat kita tadarus atau membaca Alqur`an atau membaca doa-doa ataupun berdzikir menyebut nama-namaNya, segala getaran energy positif yang terkandung dalam kata-kata yang kita baca akan terserap dan mempengaruhi fisik-emosional-mental hingga kemudian spiritual kita.<br /><br />Kita ingat penemuan Dr.masaru Emoto bahwa tiap kata mengandung hado yaitu sesuatu “getaran energi’ yang memuat informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kata tersebut. Dan dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa hado yang tersimpan dalam kata-kata tersebut dapat mempengaruhi air .Tubuh manusia yang 2/3nya adalah air tentunya sangat responsive dengan kata-kata yang sering kita ucapkan.Saat shaum,kita dilatih untukmengurangi bahkan menghentikan mengucapkan kata-kata negative, seperti kata-kata jorok, umpatan, atau perkataan-perkataan yang tidak berguna, selanjutnya kita mengisi diri kita dengan kata-kata berhado positif dari qur`an dan nama-nama Ilahi dalam berbagai doa maupun amalan -amalan lain yang kita panjatkan.<br /><br />Ayat-ayat alQur`an merupakan kalam Ilahi yang memiliki dampakbagi jiwa manusia, hal ini terbukti dalam sebuah penelitian yang dilakukan Dr. Al Qadhi, melalui sebuah penelitian yang dilakukan di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, ilmuwan ini berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.<br /><br />Selanjutnya, Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.<br />Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an.<br /><br />Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an.<br /><br />Alquran pun ternyata terbukti pula memberikan efek positif jika diperdengarkan kepada bayi. sebagaimana diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997,bahwa bayi berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.<br />Hal ini sesuai denganFirman Allah <br /><span style="font-style:italic;">“Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”</span> (Q.S. 7: 204).<br /><span style="font-style:italic;">“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”</span> (QS. Yunus/10: 57)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">TAJALLI</span><br /><br />Tahap Selanjutnya adalah tajalli yang merupakan hasil atau buah dari dua langkah sebelumnya, dimana seorang insan diformat ulang melalui takhalli dan tahalli.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Tajalli artinya menampakan, dalam kajian tasawwuf Ibnu Arabi seorang yang mencapai keadaan tajalli telah berhasil menampakan sifat-sifat atau cahaya ke-tuhanan dalam dirinya.</span></span>Artinya setelah diri dikosongkan dari kotoran-kotoran atau racun-racun ruhani , kemudian diisi kembali dengan cahaya atau getaran energy positif , maka selanjutnya pengaruh atau dampak dari getaran energy positif tersebut akan memancar keluar, tampak melalui pancaran wajahnya , terlihat melalui perilakunya.<br /><br />Dalam QS. Al-Ahzab 33: 45-46 disebutkan bahwa Nabi merupakan tajalli dari sifat-sifat (yang bersumber dari) Tuhan :<br /><span style="font-style:italic;">“Wahai Nabi sesungguhnya Kami telah mengutusmu sebagai seorang Saksi, Seorang Pembawa kabar gembira, dan seorang Pemberi Peringatan, dan sebagai Seorang Penyeru (Da’i) kepada Allah dengan izin-Nya, dan sebagai suatu Lampu yang menebarkan Cahaya</span>“.<br /><br />Sifat Rouf dan rahim yang berasal dari Ilahi telah terserap dan terpancar dalam kepribadiannya.Dalam sebuah riwayat bahwa di saat malam IdulFitriSangnabi Suci menemukan seorang anak yatim yang sedang manangis.Dengan lembut Sang Nabi bertanya pada si anak, “ kenapa engkau menangis ?”si anak menuturkan bahwa kedua orangtuanya telah tiada, anak itu tinggal sebatang kara tanpa ayah dan ibu.Dengan penuh kasih, Sang Nabi Islam memeluk anak tersebut dengan hangat dan mengatakan<” maukah engkau bila Muhammad menjadi ayahmu, Ali menjadi pamanmu,hasan dan Husein menjadi saudaramu.” Anak itu mengangguk haru,dengan penuh kasih nabi membawanya pulang.Dalam kisah tersebut kita melihat tajalli atau penampakan “kasih Tuhan “ dan ‘keLembutkan Tuhan” dalam akhlak Nabi.<br /><br />Di saat lain saat orang-orang Thaif melemparinya dengan batu dan sesuatu yang kotor,nabi memaafkan dan mendoakan mereka .Qur`an menggambarkan pancaran “Sifat-sifat” (yang bersumber) dari Tuhan yang wujud dalam kepribadian Nabi sebagai berikut: <br /><span style="font-style:italic;">“Telah datang kepada kalian seorang Rasul dari bangsa kalian (manusia), sangat berat memikirkan hal yang menimpa kalian, <span style="font-weight:bold;">( hafidzun ) sangat memelihara kalian</span> dan <span style="font-weight:bold;">(raufurrahim )sangat berkasih sayang kepada orang – orang yang beriman</span>”</span> QS. At-Taubah : 128. <br /><br />Dalam sebuah diskusi dengan teman-teman yang mengaku telah bersatu dengan Allah, saya mengatakan ,”Bohong kalau ada orang yang merasa bersatu dengan Allah sementara dalam hatinya masih menyimpan kebencian,kemarahan,keluh kesah dan berbagai penyakit hati.seorang yang telah mencapai taraf tajalli adalah seorang yang dalam kepribadiannya terpancar akhlak yang agung yang bersumber dari Yang Maha Agung”<br /><br />Sejarah pun telah pula membuktikan pada kita bahwa ritual-ritual Ibadah termasuk shaum yang dilakukan dengan benar dan penuh kesungguhan akan memunculkan pribadi-pribadi Insan Kamil yang tampak dalam kepribadiannya Cahaya Spiritual (yang bersumber dari) Tuhan.Diriwayatkan bahwa pada malam ke 19 Ramadhan Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah dibunuh sedang menjalankan saat sholat subuh oleh ibnu Muljam dengan pedangnya yang beracun. Dalam keadaan terluka parah, Al Imam Ali berseru “ Aku menang wahai Pemilik ka`bah”.Saat Ibnu Muljam sang pembunuh di hadapkan ke hadapannya, al Imam malah mengatakan,” longgarkan ikatannya (karena ikatan itu menyakitinya).” Dalam riwayat lain dikatakan bahwa bahwa Al Imam membagi jatah susu dan roti saat makan sahur dan berbuka puasanya untuk sang pembunuh.Sebuah kisah indah tantang tajalli , penampakan Kekuatan Spiritual Pemaaf-Pengasih-Penyayang- dan Shabar yang bersumberkan dari Sang Pemilik Lagit dan Bumi dalam diri manusia.<br /><br />MANUSIA-MANUSIA KUAT HASIL BINAAN MADRASAH PUASA<br /><br />Puasa dalam menjadikan seorang manusia kuat secara psikologis, , dalam sebuah penelitian yang dilakukan Alan Cott terhadap pasien gangguan jiwa di rumah sakit Grace Square, New York ditemukan bahwa Pasien sakit jiwa ternyata bisa sembuh dengan terapi puasa.Ditinjau dari segi penyembuhan kecemasan, dilaporkan oleh Alan Cott, bahwa penyakit seperti susah tidur, merasa rendah diri, juga dapat disembuhkan dengan puasa.<br /> <br />Hal ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian yang dilakukan para pakar psikiatri. Nicolayev, seorang guru besar yang bekerja pada lembaga psikiatri Mosow (the Moskow Psychiatric Institute), mencoba menyembuhkan gangguan kejiwaan dengan berpuasa. Nicolayev mengadakan penelitian eksperimen dengan membagi subjek menjadi dua kelompok sama besar, baik usia maupun berat ringannya penyakit yang diderita. Kelompok pertama diberi pengobatan dengan ramuan obat-obatan. Sedangkan kelompok kedua diperintahkan untuk berpuasa selama 30 hari. Dua kelompok tadi dipantau perkembangan fisik dan mentalnya dengan tes-tes psikologis. Dari eksperimen tersebut diperoleh hasil yang sangat luar biasa, yaitu banyak pasien yang tidak bisa disembuhkan dengan terapi medis, ternyata bisa disembuhkan dengan puasa. Selain itu kemungkinan pasien tidak kambuh lagi selama 6 tahun kemudian ternyata tinggi. Sebagioan besar pasien tetap sehat.<br /><br /><br /><br />Tentang kekuatan jiwa hasil binaan madrasah ramadhan ini ,Sayyid Ali Khamenei pernah menyatakan tatkala muncul ancaman Amerika-Israel untuk menghentikan program nuklirnya,<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">” kami kaum Muslimin Iran tidak pernah takut pada Amerika dan kekuatan manapun, kami tidak takut akan boikot ataupun ancaman peperangan karena kami sudah terbiasa berpuasa di bulan ramadhan.”</span></span><br /><br />Secara fisik ,puasa pun ternyata memberikan pula dampak yang signifikan bagi ketahanan tubuh terhadap penyakit. Menurut hasil penelitian oleh para ahli kesehatan di Universitas Osaka, Jepang pada tahun 1930 Bentuk perisai yang tumbuh dari aktivitas puasa, ialah bertambahnya sel darah putih dan diblokirnya suplai makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker yang bersarang pada tubuh. Hal ini menjadikan orang-orang yang berpuasa memiliki daya tahan dan kekebalan tubuh yang kuat. Karena itu mereka kelihatan lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit. <br /><br />Melihat berbagai dampak dari puasa ini, Tidaklah mengherankan jika pahlawan ternama perancis, Napoleon Bonaparte mengatakan “ perisaiku adalah puasa”.<br /><br />(disarikan dari khutbah Lailatulqadar Ustadz Fuad Hadi dan ustadz Jalaluddin Rahmat dan berbagai sumber lainnya )Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-80668025809201999142009-09-01T03:15:00.000-07:002009-09-01T03:20:26.192-07:00Sembuh dari Penyakit Jantung Koroner Berkat Syariat ReikiPada April 2003 saya merasakan sakitnya sesak ditenggorokan begitu dahsyatnya yang diawali sakit di dada, dan itu terjadi selama 2 hari berturut-turut, pada saat itu yang ada di pikiran dan perasaan saya tidak lain ” inikah sakaratul maut?” Pada hari kedua karena sakitnya, pagi hari saya langsung ke dokter di tempat kerja saya dan selanjutnya saya disarankan ke RS. Boromeus.Begitu masuk ruang dokter sesak terasa lagi dan akhirnya di oksigen dan langsung dirawat. Berdasar hasil pemeriksaan lab dan rontgen maka dokter memvonis saya terkena penyakit Penyempitan jantung. menyedihkan, tiap hari saya disuntik diperut 1 hari 2 kali selama 5 hari berturut-turut, yang konon harga perampulnya kurang lebih Rp.400.000,- , belum biaya rawat, dokternya dan lain-lain.Untung semua biaya ditanggung perusahaan. <br /><br />Tidak terasa 10 hari dirawat akhirnya diperbolehkan pulang dengan catatan seminggu sekali harus kontrol.waktu demi waktu dilalui selama satu tahun , kontrol ke dokter saya lakukan dengan disiplin dari 1minggu sekali sampai 2 minggu sekali tetapi masih belum merasakan kemajuan yang diharapkan.Tahun kedua pasca perawatan (2005) saya beralih ke dokter ahli jantung, ikut saran teman-teman sesama penyakit jantung.Tiap pagi saya disarankan jalan-jalan sepanjang 6 km perjam . Karena ingin sembuh saya turuti , setelah sholat subuh saya lakukan jalan pagi, yang dapat saya capa hanya 4-5 km perjam, sebab cepat sedikit masih terasa sesak di dada. Tiap tiga bulan sekali saya cek dengan tridmilTiap hari tdak lepas dari obat-obatan yang cukup mahal.Sedih dan merasa tak berdaya , sudah berbagai upaya medis masih belum terasa kemajuan.hanya kepada Allahlah saya terus memohon agar sembuh seperti biasa, karena tidak mau bangga dengan penyakit dan mengharap dipikarunya batur, singkat cerita kira-kra bulan April 2007 adik saya mengajak berobat alternatif berdasarkan informasdi di Majalah mangle .Karena adik saya tahu kalau saya orangnya tidak sembarangan memilih pengobatan alternatif apalagi yang berbau syirik.Setelah saya langsung membaca majalahnya, entah apa yang mendorong saya, tiba-tiba saya menyatakan Oke! <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Berkenalan Dengan Reiki<br /></span><br />Akhirnya saya bersama-sama Ibu kandung yang juga sama-sama sakit (Asma dan benjolan di dada ) , Ibu mertua dan adik berkunjung ke alamat yang tertera di majalah Majalah Mangle yaitu Jl.Golf barat IV no 15 Arcamanik Endah Bandung.Pertama kali saya berkenalan dengan master vice Avicena yang langsung menjelaskan secara singkat apa yang disebut reiki, tidak lama kemudian datanglah sosok orang yang dinanti-nantikan yaitu GMR.Akbar Kuspriadi.Akhirnya pengobatn ditangani langsung oleh beliau.Saat itu saya tidak merasakan efek apa-apa, malah dihati saya merasa kecewa dan merasa kecele ujung-ujungnya, saat itu jujur saja saya Moyok (ngejek) dalam hati ’ ngapain Cuma ngangkat-ngangkat tangan ga ada pengaruh apa-apa.” Selesailah sudah pengobatan pertama dan kami pamit setelah sebelumnya diberi minuman yang katanya berenergi.Mobil adik saya meluncur pulang , baru saja keluar dari jl.Golf Barat IV tiba-tiba tubuh merasakan panas luar biasa padahal AC mobil dinyalakan, disusul keringat mengalir dari kepala punggung , bahkan hingga kekaki .Tiba di rumah keringat masih keluar walaupun tidak sebanyak waktu di dalam mobil, saat itu pula ingat pesan dari master bahwa jangan kaget kalau ada batuk-batuk, panas dingin atau keluar keringat, usahakan tidak minum obat.Selanjutnya setelah bangun tidur seperti biasa saya jalan pagi saya lakukan , sepanjang jalan dengan penuh perasaan langkah demi langkah saya percepat hingga 6 km perjam dapat saya capai dengan tidak merasa lelah maupun sesak.Penasaran, besok paginya saya coba jalan lagi dengan langkah lebih dipercepat LUAAAAR BIAASAAA 7 km perjam bisa saya capai sambil teriak YEEESSSSS ......!<br /><br />Minggu berikutnya saya dengan keluarga datang lagi ke sekretariat Krita untuk berobat yang kedua kali.Pengobatan berjalan seperti biasa , sampai hari keempat tidak ada reaksi apa-apa.masik hari kelima (Jum`at) saya sakit demam tinggi sampai minggu siang, karena pesan Master bahwa kalau terjadi apa-apa jangan minum obat, maka saya turuti pesannya.Dan benar saja minggu malam demamnya hilang, badan terasa melayang dan enteng.hari-hari berikutnya badan terasa semakin segar, hari jum`at waktu senam pagi saya mengikuti full gerakan instruktur termasuk Lompat, hasilnya LUAR BIASA dan BISA.....!<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Jadi Praktisi</span><br /><br />Darisitulah saya mulai yakin dengan metode Reiki Neo tasawwuf ini, maka pada akhir bulan April 2007 saya dan adik berikrar Tholabul ilmi Reiki neo Tasawwuf.Jadiah saya praktisi Reiki Level ! dengan taat saya saya patuhi semua aturan-aturan dan etika dalam Reiki.Yang saya rasakan pertama kali adaah jiwa dan hati merasa tenang dan sejuk. Sampai menginjak hari ke 21, saya ditawari untuk meningkatkan Vibrasi naik ke level 2 , maka bulan Mei 2007 jadilah saya praktisi Reiki Level II, dan yang saya rasakan kali ini adalah meningkatnya kepercayaan dan kesehatan saya seperti orang yang belum pernah terserang sakit jantung.pada Level ini, saya mencoba mengamalkan ilmu ini, yang pertama kali jadi pasien saya sudah barang tentu Ibunda tercinta, seanjutnya anak-anak dan isteri .Dengan bekal ilmu ini, kebetualan di tempat kerja satu ruangan teman saya sering sakit kepala , jika kambuh sering pingsan dan ada juga ibu-ibu yang mengeluh sering sakit diperut sampai tidak bisa jalan.Dengan laa hawlaa wala quwwata illa biLLAH saya coba mengobati , dan mereka merasakan pengaruhnya dan akhirnya ingin belajar, kemudian saya bawa ke Alifa Muslim Shopping Centre untuk ikut kegiatan pengobatan masal gratis , akhirnya jadilah mereka praktisi .<br /><br />Dengan ilmu yang saya dapatkan setingkat Level II dan berdasarkan karena pernah kena penyakit dan rasa kemanusiaan ingin menolong , akhirnya berbekal ilmu hikmah / Agama yang sedikit saya berkolaborasi dengan Reiki neo tasawwuf dan Alhamdulilah dapat ridho Allah , banyak yang berhasil sembuh.<br /><br />Pada bulan Juni 2007 saya diberi kepercayaan untuk ditingkatkan ke Level 3 terasa semakin lembut dan sejuk getarannya di tangan, mulai saat itulah Reiki berkibar di tempat kerja saya PT.KIMIA FARMA PLANT BANDUNG tersebar dari mulut-ke mulut dari pasien yang pernah saya obati.Setiap sesuatu yang baik tidak mulus semuanya , ada juga yang tidak percaya. Berikutnya dua orang lagi pasien saya menjadi praktisi Level 1, kebetulan salah seorang adalah Manager san Assisten Manager di tempat kerja.Pada level ini yang sangat berkesan adalah sewaktu mencoba mengusir Lebah dari sarangnya di dalam rumah dengan penuhkedamaian tanpa peperangan.Inilah bukti bahwa ilmu Reiki bisa bersahabatdengan makhluk apa pun selama niatnya baik dan ingin bersahabat.<br /><br />Pada bulan Agustus 2007 saya mendapat undangan Gemblengan Kesaadaran Semesta dan master Pengajar Reiki , dengan suasana di alam terbuka di daerah Maribaya Lembang, dan Alhamdulilah sekarang saya sudah mendapat gemblengan Peningkatan Kesadaran dan gelar Reiki Master.<br />Sapai tulisan ini dibuat pengalaman-pengalaman mengobati makin bermacam-macam dari yang lupa ingatan /tidak kenal siapa-siapa ( amnesia ), gangguan metafisik , alhamdulillah atas izin Alloh semuanya dapat normal kembali, Syareatnya Reiki hakekatnya Allah SWT.<br /><br />Demikianlah Nyoreang Lawang Katukang yang dapat penulis haturkan , lain waktu dan cerita akan ada lanjutannya.Terimakasih kepada semua Guru/ Master di Yayasan Kriya Semesta.<br /><br />Billahi taufiq wal Hidayah <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Rd.Yana Supriyana SE</span> <br />PT.Kimia FarmaUnknownnoreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-3219913292191750252009-09-01T03:05:00.000-07:002009-10-04T21:20:43.872-07:00MENSYUKURI SETIAP KESULITAN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyuOt_wVuAk5RftsBC77tABpF-7C_5nf31G8xaSo9CbZKg_bjatnX7gNvGO38S_CotrG7CYM5lTIGnxRry7wwnN8ivzNHwsWMYA5_Sn1jmWCMOg3T5UmWuCqJY8r-GLYqJ4v6hBqe2WvSa/s1600-h/crying-mother2.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 257px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyuOt_wVuAk5RftsBC77tABpF-7C_5nf31G8xaSo9CbZKg_bjatnX7gNvGO38S_CotrG7CYM5lTIGnxRry7wwnN8ivzNHwsWMYA5_Sn1jmWCMOg3T5UmWuCqJY8r-GLYqJ4v6hBqe2WvSa/s320/crying-mother2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376439872187457378" /></a><br />Oleh : Akbar Kuspriadi Grand Master Reiki<br /><br />Alkisah, seorang pemuda dari Afganistan merasa frustrasi, ia merasa doanya sudah tidak didengar lagi oleh Tuhan. Dalam keadaan kesal karena keajaiban atau ” tangan-tangan” Tuhan yang ia tunggu belum muncul jua, pemuda itu akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan cara yang unik, meminta seorang ulama untuk membunuh dirinya kemudian menguburkan jenazahnya dengan layak.Dari kota demi kota yang ia kunjungi di Afganistan, tidak ada satu pun ulama yang bersedia, bahkan hampir dari semua ulama yang ia datangi mengusirnya sambil mengatakan," pergi kau dari sini wahai fasiq!"<br /><br /> Gunung demi gunung ia lalui, namun tak ada satu pun ulama yang bersedia untuk membunuh kemudian menguburkannya, akhirnya pada suatu hari sampailah ia di kota Baghdad untuk meminta agar ulama di kota itu bersedia mengabulkan keinginannya.Dengan menundukan kepala seraya memohon, pemuda itu meminta agar sang ulama mengabulkan keinginannya, namun lagi-lagi sang ulama menolaknya sambil berteriak keras," kamu ingin bunuh diri, berarti kamu sudah tidak punya iman,pergilah engkau dari sini wahai kafir."<br /><br />Lagi-lagi pemuda Afgan itu pun pergi dengan kecewa, tanpa terasa sampailah ia di kota Syiraz negeri Fars, dihadapan seorang ulama besar di kota itu ia mengutarakan keinginannya untuk dibunuh dan dikuburkan sebagaimana layaknya seorang muslim oleh sang Ulama.Dengan senyumannya yang ikhlas, sang ulama mempersilakan pemuda itu duduk setelah sebelumnya mengatakan kesediaannya mengabulkan keinginan sang pemuda dengan satu syarat, menemani sang ulama tersebut untuk menikmati hidangan sambil berbincang-bincang barang sejenak. Sambil menuangkan minuman buah delima yang segar, sang ulama bertanya pada sang pemuda,"Anda datang darimana dan mengapa anda berkeras untuk bunuh diri?."Sambil menangis sang pemuda mengeluhkan penderitaan dan kesulitan yang dialaminya, berbagai upaya telah dilakukan termasuk berdoa berulang-ulangkali namun tuturnya keajaiban dari Tuhan belum jua muncul menghilangkan kesedihannya, akhirnya ia merasa letih hidup dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya,"Saya berkeliling menyusuri kota demi kota di Afganistan, bahkan saya sudah sampai di Irak, tapi tak ada seorang ulama pun yang bersedia mengakhiri hidup saya hingga akhirnya taqdir membawa saya kesini," ujar sang pemuda.Sambil menikmati minuman buah delimanya, sang Ulama berkata sambil tersenyum ," Anda katakan bahwa anda sudah berdoa tapi keajaiban dariNYa belum muncul juga? Apakah anda lupa bahwa anda berjalan sedemikian jauh hingga kemari lalu sekarang anda duduk disini sambil menikmati minuman delima , bukankah semua yang telah terjadi hingga sekarang anda menikmati segarnya sari buah delima ini merupakan sebuah keajaiban dan karunia dari yang Maha kasih? "Sang pemuda pun menangis menyadari kekeliruannya.<br /><br />Kisah di atas mengingatkan kita bahwa kita seringkali lupa akan berbagai nikmat yang ada di sekitar kita, kita seringkali mengeluh saat menghadapi berbagai persoalan demi persoalan hidup yang melanda dan meminta campur tangan Tuhan dalam setiap kesulitan yang kita alami.Kita selalu meminta-meminta dan mengeluh dan begitu seterusnya tanpa kita sadari bahwa sebenarnya disekeliling kita masih banyak hal yang selalu dapat kita syukuri.Saat seorang menaiki motor disiang hari yang terik, ia mengeluh dan berharap untuk punya sebuah mobil walaupun mobil butut sekalipun.Kemudian saat ia telah mempunyai mobil butut, lagi-lagi orang itu mengeluh sambil berharap agar punya mobil yang lebih baik, begitu seterusnya.Sementara ia lupa bahwa sejelek apapun motor ataupun mobil yang kita naiki adalah sebuah anugerah yang patut kita syukuri, karena disekeliling kita ternyata banyak yang belum punya kendaraan sama sekali. Saat makan makanan yang tidak enak kita seringkali mengeluh, kita lupa bahwa orang-orang disekitar kita bahkan ada yang makan nasi aking ( dari nasi bekas yang dikeringkan untuk makanan hewan), sementara kita masih bisa makan kenyang. Saat seorang sakit jantung misalnya, ia masih bisa mensyukuri paru-paru dan organ tubuh yang lainnya yang masih sehat.Saat seorang kakinya lumpuh misalnya, ia masih bisa mensyukuri tangan dan bagian tubuh lainnya yang masih bisa digerakkan.<br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Sesulit apapun suatu keadaan , selalu ada saja banyak hal yang masih bisa kita syukuri</span></span>.Kita seringkali fokus pada kesulitan,salah seorang pasien saya datang dan mengeluhkan sakit paru-parunya yang sudah akut.Ibu-ibu paruh baya itu mengeluh akan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh, Ia lupa bahwa ternyata hanya nafasnya saja yang sesak, sementara organ tubuh yang lainnya masih sehat dan berfungsi dengan baik. Ia fokus pada sakit paru-parunya hingga merasa sakit sekujur tubuhnya, ia tidak merasa bahwa seluruh tubuhnya kecuali paru-paru masih sehat dan berfungsi dengan baik, dan pasien tersebut lupa bahwa semua itu ia belum syukuri sama sekali. Saat pasien tersebut saya suruh menggerakan tangan dan kakinya dan kami bimbing untuk mensyukurinya, pasien itu akhirnnya tersadar bahwa hanya satu organ tubuhnya saja yang sakit ,sementara sebagian besar, bahkan seluruh bagian tubuhnya yang lain, sehat walafiat, dan sama sekali ia belum syukuri. <br /><br />Abah Sudrajat Handawinata guru besar nampon seringkali mengatakan pada murid-muridnya yang sedang mengalami kesulitan atau ujian dalam kehiduoannya ," mumpung lagi prihatin banyak-banyaklah berdoa karena saat ini adalah posisi terdekat kita dengan Allah." kesulitan adalah keadaaan dimana tidak adahijab antara kita dengan Allah,sebagaimana sebuah hadist secara tekstualmengatakan ," Allah hadir dalam hati orang-orang yang remuk."<br /><br />Bila kita menyusuri sirah Nabawiyah atau perjuangan rasulullah,ayat-ayat tentang kemenangan atau janji-janji Allah berupa kemenangan turun pada saat nabi mengalami berbagai kesulitan yang luar biasa,para sejarawan menyebutnya sebagai tahun kesedihan, tahun dimana rasul kehilangan orang-orang terkasihnya,tahun dimana kaum muslimin ditindasdan diboikot secara ekonomi,tahun dimana Rasuldan kaum muslimin diusir dari kota Thaif.Disaat-saat penuh kesulitan iniAllah menghibur Nabi dengan menurunkan ayat-ayat ," Pertolongan dan kemenanganNya telah dekat.", "Sesungguhnya Kami akan menganugerahkan padamu kemenangan yang gemilang."artinya segala kesulitan haruslah kita syukuri karena ia merupakan pertanda atau genderang tibanya rangkaian kesuksesan yang gemilang.<br /><br />Tentang syukur dalam menghadapi kesulitan ini, seorang teman menuturkan. Karena kartu kreditnya dipinjam dan disalah gunakan temannya, akhirnya ia harus menanggung hutang yang sangat besar menurut ukurannya.Untuk menghindari debt collector yang menagih dengan cara-cara yang membuat rumah tangganya tidak nyaman,akhirnya ia sekeluarga berpindah dari satu kontrakan ke kontrakan lainnya."Bukannya tidak mau membayar ,"ujarnya,"tetapi penghasilan yang saya dapat perbulannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kami sehari-hari , tidak lebih." Ia menuturkan pengalaman hidupnya.Doa-demi doa menurutnya sudah ia panjatkan hingga dua tahun pun berlalu , namun keajaiban yang ia harapkan tidak kunjung datang . Tanpa terasa sampailah ia di hari ulang tahunnya yang ke 31 , tengah malam ia menangis marah pada takdirnya, dengan kesal ia menghujat Tuhannya.I a memprotes takdir yang dialaminya pada Tuhannya, sejadi-jadinya.<br /><br />Setelah airmata mengering, emosi pun mereda, tanpa sadar ia menengok anak dan istrinya yang sedang tertidur pulas.tiba-tiba sebuah kekuatan muncul dari lubuk hatinya yang paling dalam, sebuah rasa bahagia muncul tiba-tiba. Air mata menetes tidak terbendung lagi, emosi pun kembali menggelegak, perlahan sebuah ungkapan manis keluar dari bibirnya," terimaksih Tuhan ternyata selama ini keajaiban yang aku harapkan selalu hadir dihadapanku, engkau membawaku menghadapi berbagai kesulitan demi kesulitan selama dua tahun ini, namun aku masih bertahan dengan pertolonganMu, dan mereka anak dan istriku masih menemaniku hingga saat ini dengan sehat wal afiat, dan itu semua merupakan keajaiban dariMu. Hamba lupa ya Ilahi, bahwa Keberadaan mereka, anak dan istriku yang menemaniku dalam kesulitan demi kesulitan selama ini adalah juga keajaiban dan anugerah terindah dalam hidup yang luput aku syukuri selama ini.terimaksih Tuhan atas semua keajaiban ini"<br /><br />Saat menulis kisah tadi , tanpa terasa airmata berderai, betapa banyak karunia Allah yang luput aku syukuri.Bahkan kesehatan, dan tawa ceria anakku yang masih balita dan "lagi lucu-lucunya" itu pun merupakan anugerah terindah dalam hidupku yang hari ini masih belum aku syukuri.Teringat kembali dalam benakku sebuah doa yang pernah dipanjatkan oleh al imam Ali zaenal Abidin, salah seorang Ahlul bait Nabi yang selamat dari pembantaian di Karbala, dalam kesedihan dan kegetiran hidupnya ditinggal orang-orang terkasih, dalam penderitaan dan kesulitan hidupnya ia bermunajat<br /><br />" Ilahi…. Inilah aku hambaMu yang membalas kebaikan dariMu dengan segala pengkhianatanku."<br /><br />disaat lain beliau mengungkapkan<br /><br />"Ilahi berbagai kenikmatan dariMu malah membuat diri kami lupa padaMu,Limpahan kebaikan dariMu semakin membuat lidah kami kelu untuk menghitungnya….Bagaimana mungkin kami dapat bersyukur padaMu sementara syukur kami padaMu membutuhkan syukur lagi….."Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-79199623064268247242009-08-19T02:20:00.000-07:002009-08-19T02:33:32.473-07:00MUNAJAT SYA`BANIYAH<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK8lsBZ-m_V3yMRJMorbnvWiAYQXMFc6P79_sFyf8r1fxK6MVnEXhkZHpWYQOKm3xgSSltRqVKJ9vIFpV9pBuwRuDOMaejpH9_u1jmQE9sKKnw6TsD5HHXkzc_fKv_2JLA6y80Sd0d0tAG/s1600-h/billy-di-kawah-putih-11.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK8lsBZ-m_V3yMRJMorbnvWiAYQXMFc6P79_sFyf8r1fxK6MVnEXhkZHpWYQOKm3xgSSltRqVKJ9vIFpV9pBuwRuDOMaejpH9_u1jmQE9sKKnw6TsD5HHXkzc_fKv_2JLA6y80Sd0d0tAG/s320/billy-di-kawah-putih-11.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5371605088778197010" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Munajat ini adalah munajat Imam Ali bin Abi Thalib (sa) di bulan Sya’ban. Sangat dianjurkan untuk dibaca selama di bulan Sya’ban.</span><br /><br />Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang<br />Ya Allah sampaikan salawat kepada Muhammad dan Keluarga Muhammad<br /><br />Dengarlah doaku, ketika aku berdoa pada-Mu<br />Dengarlah seruanku, ketika aku menyeru-Mu<br />Hampiri daku, ketika aku memanggil-Mu<br />Aku telah lari menuju-Mu<br />berhenti di hadapan-Mu<br />bersimpuh pada-Mu, berserah diri pada-Mu<br />mengharapkan pahalaku dari hadirat-Mu<br />Engkau ketahui apa yang ada dalam diriku<br />Engkau kenali segala keperluanku<br /><br />Engkau arif akan apa yang tergetar dalam hatiku<br />Tak tersembunyi bagi-Mu urusan kepulangan dan kembaliku<br />dan apa yang ingin aku ungkapkan semuanya dari mulutku<br />dan aku ucapkan dengan keinginanku dan mengharapkannya untuk hari akhirku.<br />Sudah berlaku ketentuan-Mu padaku, duhai Junjunganku,<br />apa yang terjadi padaku sampai akhir umurku,<br />baik yang tersembunyi maupun yang tampak padaku;<br />pada tangan-Mu bukan pada tangan selain-Mu<br />kelebihanku dan kekuranganku, manfaatku dan madaratku.<br />Tuhanku, jika sekiranya Engkau menahan rezekiku, maka siapa lagi yang akan memberikan rizki padaku. Jika Engkau mengabaikan aku maka siapa lagi yang akan membelaku.<br /><br />Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari marah-Mu dan terlepasnya murka-Mu<br />Tuhanku, jika aku tidak layak memperoleh kasih-Mu, Engkau sangat layak untuk memberikan anugrah kepadaku dengan keluasan karunia-Mu.<br />Tuhanku, seakan diriku telah tersungkur di hadapan-Mu, dan sebaik-baiknya<br />kepasrahaku padaMu telah menaungi aku, lalu Engkau berkata apa yang layak Engkau katakan dan Kau liputi aku dengan ampunan-Mu.<br /><br />Tuhanku, jika Engkau ampuni aku siapa lagi yang lebih pantas melakukannya salain-Mu. Jika sekiranya ajalku sudah dekat, tetapi amalku tidak mendekatkanku kepadaMu, telah aku jadikan pengakuan dosa ini sebagai wasilahku kepada-Mu.<br /><br />Tuhanku, aku telah berbuat zalim dalam memandang diriku.<br />Celaka sudah diriku, jika saja Engkau tidak mengampuninya.<br />Tuhanku, tidak henti-hentinya kebaikan-Mu mengalir padaku hari-hari hidupku, maka jangan putuskan kebaikan-Mu padaku pada hari kematianku.<br />Tuhanku, bagaimana mungkin aku berputus asa pada pandangan baikku kepada-Mu<br />setelah kematianku, padahal Engkau tidak memberikan kepadaku selain yang indah saja dalam hidupku.<br /><br />Tuhanku, perlakukanlah aku apa yang Engkau layak melakukannya. Kembalilah<br />kepadaku dengan karunia-Mu yang Kauberikan kepada pendosa yang sudah dipenuhi kebodohannya.<br /><br />Tuhanku, telah Kaututupi dosa-dosaku di dunia, padahal aku sangat memerlukan penutupan pada hari akhirat nanti, karena Engkau tidak menampakkannya di hadapan orang-orang yang saleh, maka jangan mempermalukan aku pada hari kiamat dihadapan para saksi.<br /><br />Tuhanku, anugrah-Mu meluaskan harapku; Maaf-Mu lebih utama dari amalku.<br />Tuhanku, bahagianya aku ketika berjumpa dengan-Mu pada hari kautetapkan keputusan di antara hamba-hamba-Mu.<br /><br />Tuhanku, permohonan maafku kepada-Mu adalah permohonan seseorang yang sangat memerlukan penerimaan permohonannya. Terimalah permohonan maafku. Wahai yang paling pemurah untuk dimohonkan oleh para pendosa.<br /><br />Tuhanku, janganlah kautolakkan keperluanku, jangan Kausia-siakan kedambaanku,jangan kau putuskan dari-Mu harapanku dan cita-citaku.<br />Tuhanku, sekiranya Engkau ingin menjatuhkan aku, tentulah Engkau tidak memberikan petunjuk kepadaku; sekiranya Engkau ingin mempermalukanku, tentulah Engkau tidak menyelamatkan daku.<br />Tuhanku, tak pernah aku mengira Engkau akan menolak keperluan yang untuk memperolehnya dari sisi-Mu telah kuhabiskan seluruh umurku.<br /><br />Tuhanku, bagi-Mu segala sanjung dan puja, selama-lamanya, sanjugan yang kekal abadi, berlansung terus, tak pernah habis, sanjung-puja seperti yang Engkau cintai dan Engkau ridhai.<br />Tuhanku, jika Engkau menuntutku karena kesalahanku, aku akan menuntut-Mu dengan maaf-Mu; jika Engkau menuntutku dengan dosaku, aku akan menuntut-Mu dengan ampunan-Mu;<br /><br />Tuhanku, jika Engkau memasukkan aku ke dalam neraka, aku akan memberitahukan kepada para penghuninya bahwa aku mencintai-Mu.<br />Tuhanku, jika amalku kecil disamping ketaatanku padamu, kedambaanku besar di samping harapanku kepada-Mu.<br /><br />Tuhanku, bagaimana mungkin aku kembali dari hadirat-Mu dengan tangan hampa yang Kautolakkan, padahal sangka baikku akan anugrah-Mu pastilah mengembalikanku dengan keselamatan dan rahmat-Mu yang Kaucurahkan.<br />Tuhanku, sudah aku habiskan umurku tengelam dalam kelalaian kepada-Mu; telah aku hancurkan kemudaanku dalam kemabukan keterasingan dari-Mu.<br />Tuhanku, maka aku tidak bangun dari hari-hari ketertipuanku dan keterperosokanku pada jalan kemurkaan-Mu.<br /><br />Tuhanku, inilah aku hamba-Mu anak hamba-Mu menghadap-Mu bertawasul kepada-Mu dengan kemurahan-Mu.<br />Tuhanku, akulah seorang hamba yang meninggalkan segala keadaan duka ketika menghadap-Mu dengan sedikitnya rasa maluku akan pandangan-Mu; aku mencari ampunan dari-Mu, karena ampunan adalah sifat kemurahan-Mu.<br />Tuhanku, aku tidak punya kekuatan untuk meninggalkan maksiatku kepada-Mu kecuali pada waktu Engkau bangunkan aku untuk mencintai-Mu. Dan sebagaimana Engkau inginkan aku untuk menjadi aku seperti sekarang ini, maka aku bersyukur kepada-Mu.karena Engkau telah memasukkan aku dalam anugrah-Mu dan karena Engkau telah membersihkan hatiku dari noda kelalaian pada-Mu.<br /><br /><br />Tuhanku, sungguh orang yang mengenal-Mu tidak akan diabaikan, yang berlindung kepada-Mu tidak akan dilalaikan dan orang yang Kau hampiri tidak akan dibiarkan.<br />Tuhanku, sesungguhnya orang yang mengambil jalan-Mu akan mendapat pencerahan, orang yang berpegang kepada-Mu akan memperoleh perlindungan. Sungguh aku telah berlindung kepada-Mu.<br />Duhai Tuhanku, janganlah Kau sia-siakan sangkaku akan kasih sayang-Mu, jangan Kau halangi aku dari santunan-Mu.<br /><br />Tuhanku, tempatkan daku di antara para kekasih-Mu, pada tempat orang yang mengharapkan tambahan kecintaan-Mu.<br />Tuhanku, ilhamkan kepadaku kerinduan untuk berzikir kepada-Mu setelah berzikir kepada-Mu. Ilhamkan kepadaku keinginan untuk berada pada suka cita kebahagiaan asma-Mu dan tempat kesucian-Mu.<br />Tuhanku, karena-Mu dan hanya dengan ketentuan-Mu Engkau masukkan aku pada tempat orang yang mentaati-Mu dan tempat yang baik dari keridhaan-Mu; karena aku tidak mampu melindungi diriku dan tidak sanggup memberikan manfaat padanya.<br /><br />Tuhanku, akulah hamba-Mu yang lemah penuh dosa dan milik-Mu yang penuh noda; janganlah Engkau jadikan daku termasuk orang yang Engkau palingkan wajah-Mu daripadanya dan yang kelalaiannya telah menghalangi dari maaf-Mu.<br /><br />Tuhanku, anugrahkan kepadaku kesempurnaan kebergantungan kepada-Mu, terangilah pandangan hati kami dengan cahaya penghilatan kepada-Mu, sehingga mata hati kami menyobekkan tirai-tirai cahaya dan mengantarkan kami pada mahligai kebeseran-Mu dan arwah kami bergantung pada keagungan kesucian-Mu.<br /><br />Tuhanku, jadikan aku orang yang Kau panggil dia dan dia menjawab panggilan-Mu; yang Kau perhatikan dia, sehingga ia bergetar karena kebesaran-Mu, Engkau sambut dia secara rahasia dan ia beramal karena-Mu secara terbuka.<br />Tuhanku, aku tidak biarkan keputusasaan mengalahkan sangka baikku kepada-Mu dan tidak berputus harapanku akan keindahan kemurahan-Mu.<br /><br />Tuhanku, jika kesalahan telah menjatuhkan aku dari sisi-Mu, maka maafkanlah daku dengan seluruh kepasrahanku kepada-Mu.<br />Tuhanku, jika dosa-dosa melemparkan aku dari kemuliaan anugrah-Mu, keyakinan telah mengangkatku kepada kemurahan kasih-Mu.<br />Tuhanku, jika kelalaian telah menidurkan daku dari persiapan untuk menemui-Mu, telah mambangunkan aku pengtahuan akan kemurahan anugrah-Mu.<br />Tuhanku, jika besarnya hukuman-Mu telah memanggilku ke neraka, limpahan karunia-Mu telah memanggilku ke surga.<br /><br />Tuhanku, kepada-Mu aku bermohon, kepada-Mu aku berpasrah dan berserah diri. Aku bermohon kepada-Mu agar Kau sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Aku bermohon kepadamu agar Kau jadikan aku termasuk orang yang selalu berzikir kepada-Mu, tidak melanggar perjanjian-Mu, tidak lalai dari bersyukur pada-Mu, tidak menganggap enteng perintah-Mu.<br /><br />Tuhanku, gabungkan aku dengan cahaya keagungan-Mu yang cemerlang, sehingga aku menjadi orang yang mengenal-Mu dan berpaling dari selain-Mu, serta takut dan selalu merasa diawasi-Mu, wahai Pemilik keagumgan dan kebaikan. Semoga Allah menyampaikan shalawat kepada Muhammad rasul-Nya dan keluarganya yang suci dan semoga Allah melimpahkan salam kepadanya sebanyak-banyaknya.<br />(Mafâtihul Jinân, bab2, bulan Sya’ban)<br /><br />SELAMAT TINGGAL SYA`BAN SELAMAT DATANG WAHAI RAMADHAN YANG KAMI RINDUUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-25798413237662277362009-08-12T00:43:00.000-07:002009-08-12T00:55:14.608-07:00MENGAPA SAYA BERGABUNG DENGAN REIKI<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnXCw6o3Qoi0kkAQDY0swIQDewyR1woxaO16WD132NW2xLlQ3Thn8E54LI0t1i0HgThuB1ZdXz9Bcv9EH9jkAQRw7yRXTyGlqyJTxqeC6355pLnwL2PerdP1yqhJrfVVxixvv018oQjf8G/s1600-h/3379455269_6df2a20769_t.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 100px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnXCw6o3Qoi0kkAQDY0swIQDewyR1woxaO16WD132NW2xLlQ3Thn8E54LI0t1i0HgThuB1ZdXz9Bcv9EH9jkAQRw7yRXTyGlqyJTxqeC6355pLnwL2PerdP1yqhJrfVVxixvv018oQjf8G/s320/3379455269_6df2a20769_t.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5368982613875337330" /></a><br />Oleh : Ustadz Toto Yati Iskandar<br />Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikam Lembang, <br />Ketua Majelis Ulama Indonesia Cisarua Lembang<br /><br /><br />Alam semesta beserta seluruh misteri di dalamnya adalah simbol kemaha adaan Allah Sang Khaliq Yang Maha Ada, Maha Pencipta yaitu Tuhan kita Allah SWT, semakin direnung dan difikirkan maka akan semakin terasa kebesaran Allah serta menjadi pelajaran yang sangat berharga, Allah berfirman dalam surat Albaqoroh: 164<br />“Sesungguhnya tentang kejadian langit dan bumi, peredaran malam dan siang, kapal yang berlayar dilautan membawa barang-barang yang berfaedah bagi manusia, hujan yang diturunkan Allah dari langit yang dengannya (dengan air hujan tersebut) dihidupkanNya dengannya bumi yang telah mati dan berkeliaran atasnya tiap-tiap yang melata , angin yang bertiup dan awan yang terbentang antara langit dan bumi, Sesungguhnya semua itu merupakan ayat-ayat / simbol-simbol/ tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.”<br /> <br />Manusia adalah sebuah alam dari seluruh alam ciptaanNya.hanya kepada manusialah Allah menyerahkan seluruh alam semesta ciptaanNya untuk diolah, dimanfaatkan karena manusia adalah makhluk yang termulia di muka bumi ini.<br /> <br />Sebagai makhluk termulia dan sebagai pengemban amanat Ilahi di atas alam ini, banyak pekerjaan yang harus dikerjakan manusia beserta seluruh persoalannya,.Dari kemuliaannya menghadapi persoalan yang harus diselesaikan, banyak sekali nilai hidup yang suit diucapkan dengan (simbol berupa) kata-kata,banyak aktifitas hidup dan kehidupan yang sulit dinyatakan dengan indera kita, tetapi mudah dilukiskan dalam bentuk simbol.<br /><br />“Manusia adalah makhluk yang bersimbol, makhluk yang pandai menggunaaakan simbol untuk menyatakan perasaannya.” ( Depag : Hkmah Ibadah Haji : Halaman 6)<br />Sebagai contoh : negara-negara di dunia ini mempunyai bendara, lambang negara dst, bila ada yang mengatakan bahwa simbol-simbol termasuk bendera adalah musyrik, maka izinkan saya bertanya, adakah benda yang musyrik? Syirik adalah sifat yang melekat pada seseorang, musyrik adalah subjeknya, dan yang bisa musyrik itu manusianya, bukan benda, bahkan Ka`bah bagi umat Islam merupakan simbol persatuan dan kesatuan , Huruf hijaiyah merupakan hasil budi daya manusia (ciptaan manusia) dan bila dituliskan Alif lam Lam Ha menjadi nama yang sangat berarti bagi kaum muslimin di seluruh dunia , semuanya merupakan simbol, apakah ini musyrik ?<br /> <br />Selain itu, dalam ajaran tasawwuf ada tatacara tawajjuh dengan wuquf qolbi, kesemuanya merupakan riyaddloh atau ajang pelatihan hati menuju kejernihan hati, dan kesemuanya menggunakan meditasi, simbol, dan visualisasi, untuk lebih jelasnya kami akan kutip buku Ilmu Ketuhanan karya KH.Haderamie HN, hal 89-94 :<br />“ Siapa yang menghadapkan (tawajjuh) ( fokus/konsentrasi) pada dirinya sendiri niscaya akan terbuka baginya apa yang ada pada Hidrat keTuhanan dari segala rahasia.Maka ia akan sampai kepada ma`rifat Tuhannya dengan ma`rifat Syuhudi (penyaksian akan keagungan Ilahi / seperti saat Musa pingsan melihat “cahaya “Alah) karena pada hekekatnya ruh – kemanusiaan adalah cermin bagi Hidrat keTuhanan itu yang padanya terdapat quwwatul aqliyyah (kekuatan fikiran murni) yang merupakan Jauhar Ilahi……..dst<br /><br />Cara melaksanakan Wukuf Qolbi : Seorang Salik harus kosongkan dahulu semua pemikiran-pemikiran kemudian melemaskan seluruh kekuatannya dan pengindraannya dari semua alat pengindraan .Lalu melepaskan nafsunya untuk menggerakan organ tubuh.Setelah itu pandangan mata hatinya berhadap kepada hakekat hati menurut ajaran istighroq (tenggelam) istihlak (sirna) secara terus menerus, maka kita tawajjuhnya meningkat kepada hakekat hati itu, bertambah pulalah ma`rifat kepada Tuhan Yang Maha Suci.<br /> Cara yang lain tentang wukuf Qolbu: seorang salik bertawajjuh (mengarahkan pandangan mata hatinya ) pada daerah hati (menyadari keberadaan hati.pen),setelah ia mengosongkan segala macam kesibukan, keruwetan, lalu memeandang/ mengamati tubuhnya, dari daerah hati, bayangkan cahaya seperti bola, dan selanjutnya dia khaaayalkan ruhnya menembus lapisan-lapisan langit dan bumi……………..dst<br />…………..Seseorang salik berhadap kepada hatinya sendiri kemudian tergambar ruhnya pada hatinya berupa cahaya putih, bersih cemerlang tiada terhingga , tergambar pula pada hakekat ruhnya berupa cahaya (sampai)kepada rupa alam seperti burung diudara, ………..”<br /> Dari kutipan di atas difahami bahwa seorang sufi untuk musyahadah (penyaksian) diawal dengan kaifiyah(tata cara) latihan musyahadah yaitu : pertama mengosongkan keinginan/fikiran/ pengindraan, kemudian konsentrasi, berikutnya membuat gambaran (visualisasi) sebuah atau beberapa simbol (cahaya, bola putih, burung, dst), kemudian dia pasrah/ membiarkan dari akibat kaifiyah tersebut.<br /> Pengertian REIKI menurut buku panduan Reiki Kriya Semesta adalah terdiri dari dua kata : Rei yang artinya alam semesta, dan Ki yang artinya Energi, Jadi Reiki adalah sebuah ilmu untuk mengakses energi alam semesta menjadi sebuah alat yang terkontrol dan terkoordinir melalui beberapa tanda /simbol sebagai penghubung dengan beberapa karakter tenaga alam semesta untuk mencapai tujuan yang bermaslahat bagi ummat manusia .<br /> <br /> Reiki ditemukan bukan oleh seorang muslim, tetapi <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">karena Reiki merupakan ilmu ( lahir dari teori kemudian eksperimen-eksperiense, pelatihan,dst) , maka kedudukan Reiki bersifat Netral, tergantung siapa yang menggunakan.</span></span><br /> <br />Dalam hal ini sebuah Hadis menyatakan ,” Diriwayatkan dari Auf bin Malik Al Anshory ra.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;"> “Kami biasa menggunakan mantera (ruqyah) pada masa jahiliyah, kemudian kami bertanya kepada Rasulullah, “ Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu tentang mantera?” beliau menjawab,” Peragakan kepadaku manteramu itu!”kemudian beliau menjawab,” Mantera tidak ada salahnya selagi tidak mengandung syirik!” </span></span>(H.R.Muslim hadist nomor 2063)<br /> <br />Kemudian hadist lainnya, dari Jabir r.a. katanya ,” <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Ya Rasulullah, keluarga kami mempunyai mantera untuk gigitan kalajengking tetapi (kami mendengar) anda melarang mantera, bagaimana itu ?” Lalu mereka memperagakan mantera mereka dihadapan Rasulullah.Sabda beliau,” Tidak ada jeleknya, siapa yang sanggup diantara kalian memanfaatkan mantera untuk menolong saudaranya, hendaklah dimanfaatkan.</span>”</span> “ (H.R. Muslim, hadist nomor 2062)<br /> <br /> Hadist senada Diriwatakan oleh Jabir bin Abdulah r.a. katanya,” <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Rasululah membolehkan keluarga Hazm memanterai bekas gigitan ular.” Dan beliau bertanya kepada Asma` binti Umais,” kelihatannya tubuh anak saudaraku ini kurus kering.Apakah mereka kurang makan?” Jawab Asma`,” Tidak ! mereka terkena penyakit pengaruh pandangan mata” Sabda nabi padaku,” Manterailah mereka!” Lalu kuminta agar nabilah yang memanterai mereka, tetapi beliau mengatakan,” manterailah mereka oleh kalian!” </span></span>(H.R.Muslim, Hadist nomor 2060)<br /> <br />Hadist lainnya, dari Aisyah r.a. katanya,” <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Apabila seseorang mengadukan suatu penyakit yang dideritanya kepada Rasulullah s.a.w seperti bisul, kudis atau luka maka nabi berucap sambil menggerakan anak jarinya seperti ini- sufyan meletakan telunjuknya ke tanah, kemudian mengangkatnya- sambil membaca ,’ Dengan nama <br />Allah tanah bumi kami, dengan sebagian air ludah kami, semoga sembuhlah penyakit kami dengan izin Allah.</span>” </span>( H.R.Muslim , Hadist nomor ; 2056)<br /> <br />Hadist senada diriwayatkan dari Aisyah bahwa <span style="font-style:italic;">N<span style="font-weight:bold;">abi pernah memantrai orang sakit dengan debu, tanah, dan air ludah </span></span>( H.R Bukhari Hadist nomr 1922, )<br /> <br />Jadi, alam semesta merupakan anugrah dari Sang Maha Pencipta, Allah SWT, semuanya untuk kemasahatan umat manusia bagi Ulul Albab/ Ahlil Fikri, dan bukankah manusia itu sendiri bagian kecil dari alam semesta, yang kesemuanya itu merupakan ayat-ayat Allah (simbol-simbol) yang hanya dapat di”baca” dan dimengerti oeh kaum yang berfkir, lalu mengapa tidak kita sebagai kholifah fil ardli (penguasa alam semesta) mengadakan kontak/ hubungan dengan alam semesta dalam rangka ibadah kepada Allah?Bukankah Allah memerintahkan kita untuk tadabur pada alam kemudian akhirnya tasyakur ?<br /> <br />Perhatikan firman Allah dalam Alqur`an Surat al anfal ayat 17:<br />“ <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar tetapi sesungguhnya Allahlah yang melempar………………………………</span></span>”<br /> <br />Dari ayat tersebut nampaklah bahwa perbuatan manusia hanyalah mazzhar (objek perbuatan) Allah, yang pada hakekatnya mazzhar itu hanyalah bayangan semata-mata.<br /> Berkenaan dengan ayat tersebutTafsir Ibnu Kasir dan dapat pula dilihat dalam kitab Asbabun Nuzul Imam Suyuthi ,” Ibnu Abbas berkata bahwa ketika perang badar, Rasulullah berdoa ,” Ya Tuhan, jika Engkau binasakan rombongan ini, maka tidak akan disembah lagi Engkau di muka bumi ini untuk selama-lamanya, “ Kemudian Jibril berkata ,” Ambilah segenggam tanah dan lemparkanlah pada mereka!” Maka Nabi mengambil segenggam tanah dan melemparkannnya,”<br /> <br />Itulah hadist yang menjadi Asbabunnuzul turunnya Surat Al Anfal ayat 17, sehingga menjadi pedoman bagi kita bahwa semua yang ada di alam semesta bisa dijadikan media untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dan sudah tentu semua itu bagi orang yang bertauhid tidak menjadi syirik.<br /> <span style="font-weight:bold;">Ditulis di Cisarua Lembang,2007 atas permintaan pengelola blog ini Akbar Kuspriadi sebagai pengantar modul Reiki tingkat II<br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-11136495912386939962009-08-05T01:59:00.000-07:002009-08-05T02:44:49.685-07:00MENGAPA HARUS BERTA`AWUDZ, MENJAWAB PERTANYAAN PENGIKUT TAREKAT YANG MENYIMPANG<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS2xtil5DtCGKu1R2Z-6u9D6CHOPPSodv419pcfKYbiqmof5fgJkbSVNP9nUttrRKCWmDlhyphenhyphen5VKMQZkmUctNLnN_ec7O1N2eQS7rUmT9lmidwYttnoXj_buR9HdAFoM5YYQLuGNcoww9EW/s1600-h/front_6_colors1.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 210px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS2xtil5DtCGKu1R2Z-6u9D6CHOPPSodv419pcfKYbiqmof5fgJkbSVNP9nUttrRKCWmDlhyphenhyphen5VKMQZkmUctNLnN_ec7O1N2eQS7rUmT9lmidwYttnoXj_buR9HdAFoM5YYQLuGNcoww9EW/s320/front_6_colors1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366412563824456898" /></a>
<br />
<br />Oleh : Akbar Kuspriadi, Garnd Master of Reiki
<br />
<br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Dan jika engkau membaca al-Qur'an,
<br />hendaklah engkau berlindung kepada Allah dari setan-setan ar-rajim
<br />An-Nahl (16 : 98)
<br />Aku memohon perlindungan untuknya serta anak- anak keturunannya
<br />kepada (pemeliharaan dan pendidikan) Engkau dari setan-setan ar-rajim
<br />Ali Imran (3 : 36)</span></span>
<br />
<br />Sebuah pesan singkat ( SMS) saya baca melalui HP saya, dari seorang teman, isinya kurang lebih tentang kebingungannya menjawab sebuah pertanyaan dari seseorang yang katanya mendalami sebuah tarekat, sebuah pertanyaan sederhana namun cukup sulit dijawab, tentang mengapa harus ta'awudz (mohon perlindungan pada Allah dari godaan Syetan)bila kita sudah bersama Allah.
<br />
<br />Membaca SMS tersebut, saya jadi teringat kembali pernyataan salah seorang rekan yang juga katanya mendalami sebuah tarekat tertentu,Dalam sebuah diskusi di rumahnya daerah Buah batu Bandung, mahasiswa asal kalimantan itu berujar" Bukankah Innallaha ma'ana (Allah bersama kita), kalau sudah bersama Allah , masa sih setan berani mendekat, dan bukankah kita harus yakin bahwa Allah melindungi kita selama kita bersamaNya, artinya selama kita bersama Allah mengapa kita masih harus ragu akan perlindungan Allah dari segala bentuk godaan.Jadi untuk apa lagi kita ta'awudz bila kita sudah bersama Allah Dan kita harus yakin akan penjagaan Allah."
<br />
<br />Dalam hati saya berkata , Itulah sebabnya barangkali mengapa Imam Ali Khamenei mengharamkan mengikuti Tharekat, karena selain mayoritas tarekat yang berkembang sudah melenceng dari tujuan sebenarnya, banyaknya kesimpangsiuran pemikiran yang berkembang, sebagian menjurus ke kesesatan dan kebingungan.barangkali itupula sebabnya mengapa Nahdhatul Ulama membatasi diri dengan hanya membolehkan pengikutnya untuk mempelajari tarekat-tarekat yang mu'tabarah saja.
<br />
<br />Ta'awudz adalah sebuah lafadz doa yang biasa dibacakan terutama sebelum membaca Qur'an ,lafadz tersebut berbunyi " A'udzubillahi minassyaithonirrojim" artinya kurang lebih "Aku melindungkan diriku pada Allah dari (segala bentuk pengaruh atau gangguan )syetan yang terkutuk.Ta'awudz Asal katanya `aa'uudzu – ya'uwdzu – `uwdzan – `iyaadzan – ma'aadzan Arti nya Berlindung, minta terpelihara artinya berlindung atau bernaung, seperti seorang yang bernaung atau berlindung pada rimbunnya pohon dari sengatan matahari, seorang yang berta'awudz harus menyadari bahwa dirinya sedang berlindung pada sesuatu dari sesuatu yang ia hindari. Ta`awudz artinya berlindung dari syetan yaitu segala kekuatan atau pengaruh yang menjauhkan kita dari kebenaran ,asal kata syetan-syaithon = Syathana – yasythunu – syathnan = menyalahinya / menjauhi dari kebenaran atau orang / sesuatu yang jahatDalam konteks batin ( emosional-mental-spiritual), <span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">seorang yang berta'awudz melindungkan keterbatasan atau kekurangan dirinya pada kesempurnaan atau kecukupan dari Yang maha Sumber, dengan jalan mengucapkan nama-nama Ilahi</span> </span>.Saat berta'awudz misalnya seseorang yang sedang gelisah melindungkan dirinya pada ketentraman Ilahi, dengan ataupun tanpa ia sadari Getaran Spiritual dari nama Allah yang ia sebutkan akan menghilangkan gelombang-gelombang energi kegelisahannya, hati pun menjadi tentram.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Saat seorang sedang pesimis, berkecil hati, kemudian berta'awudz , getaran spiritual dari lafadz Allah yang ia ucapkan akan memancarkan gelombang energi positif yang akan menghilangkan getaran-getaran negatif dalam diri pembacanya hingga hati pun terasa lapang.
<br /></span></span>
<br />Dalam True Power of Waternya Dr.Masaru Emoto, ada disebutkan bahwa fikiran-fikiran atau perasaan buruk memancarkan gelombang energi buruk .Bila kita sering memancarkan gelombang energi negatif hasil bentukan fikiran dan perasaan negatif, lambat laun kita akan diliputi oleh gelombang energi negatif yang akan merusak sistem energi kita, dan menurut ilmuwan Jepang yang satu ini,organ-organ tubuh manusia pun akan terganggu karena endapan-endapan energi negatif tersebut.
<br />
<br />Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, bahwa kata-kata positif itu memiliki Hado yang memancarkan gelombang energi positif. menurut Dr.Masaru Emoto, Orang yang sering marah harus sering mengucapkan kata-kata yang berlawanan dengan marah yaitu Sabar.Menurutnya , sabar memancarkan getaran energi yang panjang gelombangnya sesuai untuk menetralisir gelombang energi buruk dari kemarahan.Demikian pula dengan gelisah atau takut, dapat dinetralisir dengan banyak-banyak mengucapkan kata Tentram atau tenang atau aman.pun demikian dengan Dendam misalnya, saat seseorang menyimpan atau dikuasai oleh dendam , dengan banyak-banyak menyebut kata Maaf ( memafkan) atau pengampunan , gelombang energi negatif dari dendam yang menguasai dan merusak tubuh, fikiran singkatnya sistem energi pendendam tersebut akan ternetralisir dengan kata Maaf.
<br />
<br />Dalam tradisi Islam ada dikenal dengan istilah Asma ulhusna, Asmaul husna merupakan nama-nama Tuhan yang bermakna positif.Kata-kata positif saperti Maaf, sabar , keluasan hati, dst , ada di dalam Asma ulHusna.Al Afuwu dalam Asma ulHusna bermakna yang maha memaafkan, Al Ghafur dalam asma ulhusna bermakna yang maha mengampuni , Asshobur dalam Asma-ul Husna bermakna Yang maha sabar, Allathief dalam asma ul husna bermakna kelembutan, dan seterusnya.Dengan kata lain, Memaafkan, Kesabaran, Kelapangan hati, dan sifat-sifat positif lainnya adalah bersumber dari Dia yang Esa, sang Penyebab segala sebab.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Dengan menyebut salah satu dari namaNya atau dengan menyebut namaNya, , ALLAH<yang mencakup ke seluruh nama-namaNya, pada dasarnya kita meminta agar Sang maha Sumber berkenan mencurahkan sifat-sifat positifnya YANG TINGGI untuk diturunkan ketingkatan KEMANUSIAAN, dengan kata lain saat kita menyebut namaNYA , kita sebenarnya sedang mengakses getaran energi positif yang akan menyabarkan kita bila kita marah, menenangkan kita bila kita takut,dan seterusnya, singkatnya menerangi jiwa kita yang gelap.</span>
<br /></span>
<br />Ada lagi rekan-rekan disebagian tarekat yang menyatakan bahwa kita sudah tidak perlu berdoa atau meminta karena segala sudah Tuhan berikan di dalam diri kita , dengan mengambil ayat berikut," dan ketika kami telah sempurnakan bentuk kejadiannya, kemudian Aku tiupkan ruhKu. (Q.S 15: 29) " Menurut mereka bahwa ruh Tuhan sudah ada dalam diri kita, rezeki sudah diberikan, semuanya sudah lengkap, atas dasar itu , untuk apa kita meminta.Menurut Selanjutnya untuk apa kita mohon perlindungan pada Allah, bukankah Allah sudah melindungi kita.
<br />
<br />Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya akan mengambil analogi komputer,manusia ibarat sebuah komputer super canggih yang super lengkap, di dalamnya sudah dipersiapkan segala sesuatunya oleh penciptanya,termasuk untuk menangkal dan memprotek dirinya dari serangan virus sudah disiapkan perangkat antivirus .Tetapi sehebat apa pun anti virus yang ada dalam komputer tersebut, kita harus sering-sering mengupdatenya , dan saat virus menyerang kita, kita harus mengaktifkannya, menscan lalu menghancurkan virusnya, tanpa itu semua apa gunanya anti virus.
<br />
<br />Demikian pula dengan diri manusia, Sang Pencipta melengkapi kita dengan peralatan super canggih, kita memiliki perangkat detektor yang bernama hati, kita diliputi oleh aura yang akan melindungi kita dari gelombang-gelombang negatif eksternal.Saat kita menyebut namaNya, berta'awudz, sebenarnya kita sedang mengaktifkan sistem antivirus yang Tuhan simpan dalam diri kita agar aktif bekerja.Dengan alat EEG bisa dibuktikan bahwa gelombang otak manusia yang tadinya kacau tidak beraturan dapat kembali tenang ( 4-8 Hertz )beberapa saat setelah seseorang berdzikir, artinya antivirus tersebut memang benar-benar bekerja saat kita menyebut namaNya.
<br />
<br />Dalam menghadapi samudera kehidupan, tidak jarang virus-virus atau getaran-getaran energi negatif (syaithoni) menyerang dan merusak sistem pertahanan kita.Pada saat virus-virus atau getaran-getaran kasar syetan tersebut masuk, hati sebagai radarnya akan dapat menangkap keberadaan virus tersebut, biasanya muncul rasa tidak nyaman dalam hati kita.<span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Dan saat kita berta'awudz , gelombang energi positif yang halus akan muncul dari lubuk hati kita, semakin lama semakin kuat, gelombang-gelombang energi negatif diahalau keluar dan getaran-getaran halus dari "sifat-sifat" Ilahi akan menormalisir kembali getaran-getaran halus hati kita sehingga jernih murni lagi seperti sediakala.</span></span>
<br />
<br />Saya punya sebuah cerita lain yang barangkali akan menguatkan kembali argumen tentang mengapa harus berta'awudz, sebuah kisah tentang seorang anak yang berjalan dengan ayahnya yang Arif.dalam perjalanan mereka ke suatu tempat, anak itu melihat sebuah batu yang tergeletak di jalan yang dilewatinya." Aku ingin menyingkirkan batu itu karena bisa membuat orang yang sedang lewat tersandung, terjatuh atau bahkan terluka." Kata anak tersebut pada sang ayah."Silakan nak, bila kau sanggup."jawab ayahnya.
<br />
<br />Anak kecil itu kemudian berusaha mengangkat batu itu, ia berjuang keras, berkeringat mengeluarkan seluruh tenaganya. Akhirnya ia gagal mengangkat batu itu.Denga kesal ia berkata pada ayahnya," Aku telah berusaha melakukan yang terbaik dan yang kulakukan ini pun adalah hal yang baik, tapi mengapa aku gagal."
<br />
<br />Sang ayahnya yang bijaksana ini menjawab,"tapi dimana usaha terbaikmu? Bukankah ayah berdiri disampingmu, ayah ada didekatmu, yang kau butuhkan adalah berbalik dan meminta campurtangan ayah untukmembantumu mengangkat batu itu, maka kekuatan ayah menjadi kekuatanmu, usaha ayah menjadi usahamu, dan kamu akan mengangkat batu tersebut dengan mudah bersama ayah."
<br />
<br />Ya, Dia memang selalu bersama kita sepanjang waktu ,tanpa meminta perlindungan padaNya dari segala godaan keberadaanNya disisi kita barangkali tidak berarti apa-apa, kita hanya tinggal berbalik dan meminta padaNya kekuatanNya akan menjadi kekuatan kita, bersama kekuatanNya segala batu yang mengganggu dan merintangi akan dienyahkan dari hidup kita.
<br />
<br />Selanjutnya, ta'awudz ( berlindung pada Allah) Dalam perspektif sosial, bisa berarti melindungkan diri pada keteraturan Ilahi, melindungkan diri dari perselisihan pada cinta kasih antar sesama manusia, dari perpecahan pada persatuan Ummat , dari kekacauan pada Wilayah atau kepemimpinan , dari kerusakan moral pada akhlaqul karimah, singkatnya dari hal-hal negatif pada hal-hal positif.
<br />
<br /> ( dari naskah saya yang berjudul : Menggali Potensi Tak Terbatas dalam Diri Manusia dengn KEKUATAN KATA )
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-23218700516442810482009-07-04T22:58:00.000-07:002009-07-04T23:08:06.630-07:00KEMBALI KE TUNTUNAN AGAMA, RESEP AMPUH ANTI SIHIR<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGliNC7l3z2xNoVC0NKN_dcPNlZrzJ_pOZ8QadOuX3DU8_tbZ8Q9HsifKZCYvjuFfZSTcbJWLxHPd3HIpFBIVhsdYWx7sIU794UaOtj_1HdeDwX2eSQyPE_8V37xTDi135NC0ijkjy_Rsq/s1600-h/images.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 103px; height: 118px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGliNC7l3z2xNoVC0NKN_dcPNlZrzJ_pOZ8QadOuX3DU8_tbZ8Q9HsifKZCYvjuFfZSTcbJWLxHPd3HIpFBIVhsdYWx7sIU794UaOtj_1HdeDwX2eSQyPE_8V37xTDi135NC0ijkjy_Rsq/s320/images.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5354853813747760322" /></a><br />Ada-ada saja memang tingkah para politisi negeri ini, dalam pilpres 2009 putaran pertama ini misalnya, para kandidat calon presiden saling menjatuhkan, saling mengkritik satu sama lain. Yang tidak kalah menghebohkan adalah pernyataan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Capres incumbent, yang entah karena untuk meraih simpati dari masa pendukungnya atau karena hasutan pihak-pihak tertentu ,dalam sebuah kesempatan dihadapan sebuah jamaah majekis dzikir sebagaimana yang dilansir oleh berbagai media beliau menyatakan bahwa dirinya dan keluarganya selama mencalonkan diri mendapat berbagai gangguan yang diyakininya sebagai sihir. “Ini musim pemilu, pilpres dan pilwapres banyak yang gunakan ilmu sihir. Betul saya merasakan dengan keluarga. Luar biasa, macam-macam yang digunakan,” kata SBY saat berbicara di hadapan 3.000 jamaah zikir dan pengajian di kediamannya Puri Cikeas Bogor Jumat malam.<br /><br /> Sebagai seorang praktisi spiritual yang seringkali bersinggungan dan menangani kasus-kasus sihir dan sejenisnya dari para pasien yang saya tangani sejak tahun 2001 s.d 2009, atau kalau boleh saya mempromosikan diri saya sebagai seorang yang punya sedikit pengalaman dalam menangani kasus gangguan sihir, pernyataan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono tentang gangguan sihir akan sedikit saya tanggapi. <br /><br />Memang benar, bahwa sihir dapat dilawan dengan dzikir atau kalau boleh saya menyempurnakan pernyataan Pak SBY tersebut bahwa sihir dapat dilawan dengan tuntunan agama. Agama sebagai The way of life dapat memberikan jalan keluar dari berbagai kebekuan, kebuntuan, kegelapan, dan berbagai permasalahan hidup manusia, termasuk dalam hal ini sihir tentunya. Seorang yang menjalankan keyakinannya dengan benar dan dipraktikan sepenuh hati dalam kehidupan kesehariannya tidak akan mungkin terkena sihir, dan kalau pun sihir itu menyerangnya biasanya hanya sekedar “numpang lewat”, ibarat makanan yang masuk langsung keluar begitu saja melalui saluran pembuangan tanpa diserap tubuh sedikit pun juga.<br /><br />Dalam beberapa kasus yang kami tangani, memang tidak dipungkiri bahwa orang-orang yang mempraktekan sebagian dari agama memang bisa saja terkena sihir. Tetapi dari pengalaman kami, kaum agamawan yang dimungkinkan terkena sihir biasanya adalah orang-orang menjalankan agamanya tidak utuh, hanya sebagian kecil dari praktek-praktek keagamaan , dan itupun hanya dari sisi lahirnya saja <br /><br />Agama Islam yang saya yakini memang tidak menafikan adanya sihir, tetapi Islam melarang mempelajari apalagi mempraktekannya, sehingga mengobati sihir dengan sihir adalah haram<br /><br />Tidak sedikit ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang sihir, salah satunya yaitu dalam QS. al-Baqarah(2): 102, yang mana di dalamnya menceritakan tentang sihir pada zaman Nabi Sulaiman, dan juga tentang kisah Harut dan Marut dimana disebutkan bahwa orang-orang kafir mengatakan bahwa mereka diutus untuk mengajarkan dan mengamalkan ilmu sihir pada manusia. Selain itu pun terdapat banyak pengertian mengenai sihir diantaranya yaitu menurut pendapatnya al-Azhari mengatakan bahwa sihir adalah suatu pekerjaan untuk mendekati setan dan meminta pertolongan kepadanya. Sedangkan menurut al-Ragib al-Asfahani bahwa “sahara” adalah Pertama, tipuan, imajinasi atau gambaran yang tidak nyata, seperti hal nya yang dilakukan pesulap yang dapat memalingkan pandangan dengan kecepatan tangannya, juga seperti yang dilakukan oleh pengadu domba, memfitnah dengan ucapan-ucapan yang manis yang dapat mempengaruhi pandangan orang lain. Kedua, meminta pertolongan setan dengan melakukan sebuah ritual mendekatkan diri kepada setan. Ketiga, perbuatan yang dapat membuat orang sedih, yang dengannya dapat merubah bentuk dan karakter seseorang menjadi penurut seperti gendam, pelet,dll .<br /><br />Sebagaimana kegelapan yang bisa dihilangkan dengan cahaya, sihir sudah pasti dapat ditangani dengan pendalaman atau praktek keagamaan yang utuh, lahir dan batin,dengan kata lain kuasa gelap sihir dapat diatasi dengan sinar terangnya agama.Sebagaiama firman Alah dalam Alqur`an : .<br />“Allah adalah wali ( yang dipercayakan urtusan sepenuh hati) bagi orang-orang yang beriman, yang mengeluarkan mereka dari kegelapan pada terang benderang.”<br />( Q.S .2 : 157 ) <br /><br /><br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight:bold;">Membentengi kekuatan Sihir dengan Dzikir dan Pola-pola Spiritual Lainnya</span></span><br /><br /><br /><span style="font-style:italic;">Pengaruh sihir hanya pada jiwa-jiwa yang lemah. Oleh sebab itu, yang sering terpengaruh adalah kaum wanita, anak-anak kecil, dan orang-orang bodoh. Sebab, roh-roh jahat akan aktif beroperasi pada jiwa yang ia temukan memiliki kesiapan untuk ia pengaruhi.</span><br />(Ibnu Qayyim al jauziyah, Zadul Ma'ad, 4/105)<br /><br />Dalam hal tersebut saya sependapat dengan pernyataan Ibnul Qayyim tersebut di atas, bahwa sihir tidak dapat memasuki tubuh-tubuh yang berjiwa besar.Dzikir dalam hal ini adalah suatu cara atau metode penguat jiwa .Kata-kata berenergi positif dalam dzikir dapat menstimulasi fikiran dan perasaan sehingga kondisi jiwa dapat semakin kuat. Disamping dzikir, doa, membaca kitab suci atau ritual-ritual lainnya dapat memberikan effek kultivasi atau pelatihan pada jiwa<br /><br />Pribadi yang kaku, tegang, mudah marah, penakut, dan mudah disugesti biasanya mudah terkena serangan sihir, sebaliknya pribadi yang tenang, humoris, penyabar sangat sulit untuk dipengaruhi kekuatan-kekuatan jahat, sihir dan sejenisnya. Dzikir, meditasi dan ritual-ritual keagamaan yang dilakukan dengan kesadaran dapat melatih kepribadian seseorang sehingga menjadi lebih positif.<br /> <br /> <br />Menjaga kebersihan hati adalah bagian dari aspek batiniah dalam agama. Kita mengenal istilah, tazkiyatunnfas, atau qolbun salim, atau dalam istilah populernya kita sering dengar managemen qolbu. Dalam pelajaran esoteris-eksoteris yang kami kembangkan ada yang namanya Aha atau Aktivasi hati, itupun digali dari nilai-nilai universal yang ada dalam agama Islam yang saya anut,dan dapat ditemukan pula dari berbagai pendalaman agama-agama samawi di muka bumi.<br /><br />Tentang kebersihan hati ini, seorang praktisi spiritual Islam yang tidak mau disebut namanya pernah menceritakan pengalamannya saat menyembuhkan seorang pasien yang mengeluhkan sakit yang teramat sangat dikepala hingga seringkali membuatnya pingsan. Pria setengah baya ini mengisahkan pengalamannya saat menangani pasien yang sudah berobat keberbagai dokter dan namun penyakitnya tidak sembuh-sembuh bahkan berbagai prosedur pemeriksaan medis sudah ia jalani namun penyebab penyakitnhya secara medis tidak ditemukan "Setelah menangani pasien tersebut kepala bahkan sekujur tubuh saya terrasa sakit dan ngilu.Saya merasa ada sesuatu hal buruk yang meliputi tubuh saya, saya berfikir bahwa tubuh saya terkontaminasi energi buruk dari pasien tersebut." Tuturnya.<br /><br />" Malamnya saya coba melafalkan beberapa ayat suci dan doa-doa penyembuhan, anehnya rasa sakit tersebut malah semakin menjadi-jadi. Semakin saya berusaha melawannya, semakin kuat rasa sakit tersebut menyerang kepala, dan sendi-sendi tubuh saya, belum lagi rasa panas dan gatal yang menjalar keseluruh tubuh.Tidak terasa waktu menunjukan sepertiga malam terakhir, fdalam kondisi lelah dan mengantuk, saya coba menenangkan diri dan memasrahkan segala sesuatunya pada Allah, seraya mengucapkan, “mangga nyanggakeun Ya Allah (silakan lakukanlah apa yang menurutMu pantas ) “ . Setelah agak tenang, saya membaca "Bismika Allahumma ahya wa bismika amut" doa tidur yang biasa saya baca setiap hari, tapi saya merasakan maknanya yang begitu dalam saat mengucap doa yang artinya," Dengan namamu Ya Allah aku hidup dan dengan namaMu pula aku mati." Tersebut.Tiba-tiba ada perasaan ketenangan yang luar biasa, semakin lama semakin menguat, dan saya merasa sesuatu keluar dari tubuh saya sampai tanpa terasa saya tertidur.Dan pada saat saya terbangun rasa sakit tersebut hilang entah kemana.” <br /><br />Dari penuturan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepasrahan adalah kunci rahasia kita agar dapat terhubung dengan “Cahaya Terang Ilahi” dalam mengatasi kuasa gelap sihir dan sejeninya.Sebanyak apa pun kita melafalkan doa, mantera, wirid dan lain sebagainya, bila kita “ngotot” pada Tuhan untuk sesegera mungkin disembuhkan, maka laku-laku spiritual tadi tidak nyambung pada “kekuatan” Ilahi. Ibarat pesawat telephone yang bagus dan harganya mahal sekalipun tidak ada gunanya sama sekali kalau tidak terhubung dengan jaringan telephone, maka demikian pula halnya dengan doa, dzikir , atau laku spiritual apapun juga, kepasrahan kita pada Ilahi merupakan alat penghubung kita dengan kekuasaan Ilahi yang tanpa batas.<br /><br />Disamping itu, sedekah dapat pula membantu mempercepat proses penyembuhan sihir, effektif pula untuk menolak atau membentengi diri dari segala marabahaya termasuk serangan sihir tentunyaUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-13430782632512431202009-06-28T00:33:00.000-07:002009-06-28T13:25:00.456-07:00“IBU”, SAAT AKU MEMANGGILMU<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnAeNaXNxopWut0WG8jrLDbjdaKnir4sFPg1ns4E5DIvERK4TkOJVS2qN1y36QwW9WMfUemIgDNLitcgRe6b4_dOSgXg-vurx6piUuP6B5nT9oCWIR1igJqnHw8q4UuyVt1z19zoG6Jy47/s1600-h/ibu-2.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 248px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnAeNaXNxopWut0WG8jrLDbjdaKnir4sFPg1ns4E5DIvERK4TkOJVS2qN1y36QwW9WMfUemIgDNLitcgRe6b4_dOSgXg-vurx6piUuP6B5nT9oCWIR1igJqnHw8q4UuyVt1z19zoG6Jy47/s320/ibu-2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5352280069047428418" /></a><br />Oleh : Akbar Kuspriadi Grand MAster Reiki<br /><br /><span style="font-weight:bold;">“Kelembutan dan kasih sayang yang terkandung dalam mata berbinar seorang ibu adalah kilatan kasih sayang Robb yang mengasuh seluruh alam semesta.” <span style="font-style:italic;"></span></span><span style="font-style:italic;">Imam Khameini dalam buku Wasiat Sufi Ayatulah Khameini </span><br /><br />Suatu hari, saya dan Kurnia seorang sahabat bersilaturahmi kerumah seorang alumnus Hauzah Ilmiah Qum Iran yang juga merupakan praktisi spiritual.Dalam bincang-bincang tersebut, Kurnia mengeluhkan tentang sulitnya menghadirkan perasaan khusyu dan haru saat berdzikir atau sholat.”Dulu saya memang sering merasakan perasaan bahagia dan haru saat beribadah atau bedzikir, tapi belakang ini saya seperti kehilangan ruh dalam setiap ritual yang saya lakukan.” Keluh pria yang akrab dpanggil Nia ini. Kemudian ustadz muda yang tidak mau namanya dipublikaskan ini mengambil tasbih dan menginstruksikan agar Kurnia membaca istigfar berulang-ulang sebanyak putaran tasbih .Setelah tamat satu putaran , ustadz menanyakan sensasi yang diperoleh setelah berdzikir.” Tidak terasa apa-apa, tapi perasaan agak ringan,” jawab Nia saya spontan.<br /><br />Setelah menghisap rokoknya dalam-dalam, ustadz muda ini menjelaskan bahwa selama ini kita berdzikir , sholat dan melakukan ibadah tanpa mengaktifkan hati kita, hasilnya kita hanya merasakan letih dan perasaan gersang dalam ibadah ritual atau apa pun yang kita lakukan.Selanjutnya, ustadz muda ini menjelaskan bahwa ia punya metode khusus untuk mengaktifkan atau menghidupkan kembali hati dari kematian panjangnya.Menurut pengakuan beliau, seorang pemuda yang sulit meninggalkan kebiasaannaya mabuk-mabukan dan berzinapun akhirnya dapat menghentikan kebiasaan buruknya setelah dibimbing membaca wirid yang dia ajarkan.hal ini semakin membuat kami semakin penasaran tentang metode temuannya tersebut.<br /><br />Tidak beberapa lama, ustadz asal Wanaraja Garut menginstruksikan pada Kurnia untuk membayangkan wajah ibunya dan mengucapkan kata “ibu “ secara perlahan dengan penuh mesra sebanyak putaran tasbih, tidak lebih dari sepuluh biji tasbih, tiba-tiba emosinya mengglegak, Kurnia tidak sanggup mengucapkan kata tersebut, pria yang mengaku tidak pernah menangis ini pun akhirnya luluh dalam tangisan. Selanjutnya, ayah dua anak ini berhasil menemukan kembali Nurani, yang selama ini dianggapnya telah mati dan terkubur.<br /><br />“ Setiap kata, huruf , simbol atau apapun yang dimaknai sesuatu oleh manusia memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi alam semesta dan diri manusia, kata Ustadz mengutip kitab Khazinatul Asrar. Pernyataan kitab klasik Islam tersebut sejalan dengan penemuan hebohnya Masaru Emoto beberapa waktu yang lalu.Dalam penelitiannya Dr.Masaru Emoto , telah membuktikan bahwa tiap kata yang ditulis atau dibacakan pada sebotol air dapat mempengaruhi struktur molekuler air di dalam botol tersebut.<br /><br />Penulis buku The True Power of Water ini menyatakan bahwa tiap kata atau gambar bahkan lagu tertentu mengandung hado.Dalam Hado terkandung semua informasi tentang kata atau sesuatu tersebut.Hado berarti semua energi yang sulit dilihat yang ada di alam semesta. Bentuk energi yang sulit dilihat inilah yang dapat mempengaruhi kualitas air dan kristal air yang terbentuk.Semua benda yang ada di dunia ini mempunyai Hado. Energi ini bisa berbentuk positif atau negatif, dan mudah dipindahkan dari satu benda ke benda lainnya. Kata "kamu bodoh" atau "terima kasih" misalnya , mempunyai getaran makna, yang kemudian diserap oleh air dan muncul kembali dalam bentuk kristal jika air tersebut dibekukan. Jika air diperlihatkan makna-makna positif, kristal yang indah akan terbentuk sebagai refleksi dari Hado yang positif. Hado membentuk respon air terhadap informasi yang yang diterima.<br /><br />Secara sederhana, bisa dikatakan bahwa tiap kata mengandung kekuatan makna yang berasal dari jiwa manusia yang memaknainya yang kemudian “memanifestasikan dirinya keluar”Saat kita mengucapkan kata “kamu bodoh” misalnya pada seseorang akan membangkitkan atau “memanggil” memori tentang rasa tidak enak dan getaran-getaran negative dari dalam diri orang yang diejek tersebut hingga memancar keluar dan mempengaruhi air, bahkan dirinya sendiri yang tersusun dari air dan selanjutnya mempengaruhi alam sekitarnya.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kata Ibu</span> memuat segudang informasi tentang kasih yang Tuhan yang Tidak terbatas, cinta tanpa pamrih, kehangatan, dan berbagai rasa mistis horizontal (Ilahiyah) yang tak tergambarkan dengan kata. Kalau boleh saya katakana bahwa <span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">Hado yang terkandung dalam kata Ibu berasal dari Kasih sayang Murni Sang Maha Pencipta, Kehangatan Cinta sang Maha Pengasuh Alam Semesta dititipkan dalam hati seorang ibu.</span></span><br /><br />Ayatullah Khameini dalam wasiatnya pada putera-puterinya ( yang kemudian dibukukan , dalam edisi Bahasa Indonesia berjudul Wasiat Sufi Ayatullah Khameini .Penerbit Mizan) mengatakan,<span style="font-weight:bold;">”<span style="font-style:italic;"> Kelembutan dan kasih sayang yang terkandung dalam mata berbinar seorang ibu adalah kilatan kasih sayang Robb yang mengasuh seluruh alam semesta.” </span>Selanjutnya ulama besar yang sederhana ini mewasiatkan,”<span style="font-style:italic;"></span></span><span style="font-weight:bold;"> <span style="font-style:italic;">Allah Subhanahu wa ta`ala telah meniupkan ke dalam hati seorang Ibu kasih dan CintaNya sendiri dengan suatu cara yang tidak terperikan dan tak seorang pun dapat menghargainya kecuali para ibu itu sendiri.Berkat kasih AbadiNyalah maka para ibu kukuh seperti Arsy Allah itu sendiri, memiliki kekuatan untuk menanggung kesakitan, kesusahan menjadi seorang ibu sejak awal kehamilan, selam kehamilan, persalinan, tahun-tahun anaknya masih menjadi bayi hingga sepanjang hidup anaknya.”</span><br /> <span style="font-style:italic;"></span></span><br /><br />Kecintaan pada seorang ibu adalah cinta murni yang dapat menembus alam hakikat,suatu cinta yang terhubung dengan Sang Maha Cinta. penghormatan kita padanya merupakan penghormatan kita pada Pencipta. Itulah sebabnya engapa Uwais AlQorni mencapai derajat kewaliannya dengan baktinya pada ibunya, karena bakti pada ibu meruapakan suatu amal saleh yang dapat mendekatkan kita padaNya.Cinta dan bakti kita pada ibu merupakan laku spiritual yang sangat bernilai tinggi dibanding laku-laku spiritual lainnya.<br /><br />Dalam pandangan Ibnu Arabi, seorang ibu adalah termasuk pancaran tajalli Tuhan, dalam konteks ini maka seorang ibu memancarkan kehangatan kasih, ketulusan , perhatian, singkatnya kerububiyahan Tuhan itu sendiri. Selanjutnya, ungkapan perasaan ”sensual” dan kerinduan dalam puisi-puisinya berubah menjadi ajaran sakral tentang percintaan seorang hamba kepada Tuhannya melalui simbol-simbol perempuan.<br /><br />Itulah sebabnya dalam sebuah doa yang diajarkan kangjeng Nabi ada disebutkan,”<span style="font-style:italic;"> Ya Rab (Yang maha pengasuh, Yang Maha pengayom yang Maha Pemelihara) maka sayangilah orang tuaku , sebagaimana mereka telah mengasuhku, mengayomiku, memeliharaku semenjak aku masih kecil ( kama Robbayani sogiro ) “ <span style="font-weight:bold;"></span></span><span style="font-weight:bold;">kama Robbayani sogiro</span> dapat diterjemahkan secara bebas menjadi <span style="font-weight:bold;">sebagaimana kedua orang tuaku telah “menggantikan peran kerububiyahan Mu” semenjak aku masih kecil.</span>Fungsi Robb atau Rububiyah mencakup, kepengurusan atau kepengasuhan, pendidikan, dan seterusnya.<br /> <br />Kata ibu memuat informasi tentang Cinta Murni.Cinta adalah hakikat yang menghantarkan kita pada SANG MAHA SUMBER, cinta seorang ibu terhubung dengan SANG RAHMAN-Rahim sumber segala cinta dan kasih, Cinta merupakan karunia agung Allah SWT. Allah menurunkannya bagi manusia sebagai bekal dalam mengelola dunia ini. Cinta merupakan alasan utama kita dilahirkan didunia ini. <br />Cinta Allahlah yang menjadikan kita ada, bernafas dan hidup didunia. Cinta selalu menghadirkan kebahagiaan dan kekuatan. Seorang ibu bisa menjadi bahagia karena anaknya. Ibu senantiasa melindungi anaknya dengan sekuat tenaga. <br />Ia rela memikul beban selama berbulan-bulan demi melihat buah cintanya terlahir ke dunia. Ia rela menjaga dan mengasuh buah cintanya walau kadang dirinya sendiri tak terurus. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Itulah cinta sejati !<br />Cinta Agung Suci nan Murni yang berasal dari Cahaya <br />DIA YANG MAHA AGUNG DAN MAHA SUCI<span style="font-style:italic;"></span></span> <br /><br />Saat kata Ibu diucapkan dengan tulus, hado yang terkandung dalam kata tersebut yang memuat segudang informasi tentang cinta, ketulusan, keagungan, dan keIlahiahan yang bersumber dari Sang Pencipta, mengalir masuk, mempengaruhi seluruh sel-sel tubuh kita, dan mengaktifkan kembali nurani yang berasal dari tiupan atau “percikan” yang Maha Hidup.Nurani yang berasal dariNYA yang maha suci menggeliat dari tidur panjangnya , memancar ke segala arah.Selanjutnya ladang cinta dalam hati kita yang telah lama gersang akhirnya subur, jiwa pun bersemi kembali<br /><br />Dari naskah saya yang berjudul “KOTODAMA, MENGGALI POTENSI TAK TERBATAS DALAM DIRI MANUSIA DENGAN KEKUATAN KATA”Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-66560908571733652682009-06-05T04:56:00.000-07:002009-06-05T05:11:32.304-07:00Menyelaraskan Fikiran-Perasaan Dalam Suatu Tindakan yang melahirkan keajaiban<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT6t1mkj7dvpcvP8eRfOp27Nh_YEtyLB-zrldOZKWOf-aA2H68vtf-Jwe_egsQEZrJu7xVk5GaprDbQhDOWOrGUaZ0-JzltJywJpEc3uKR8daiji64FVKp0DAM2e9ioNR7fgPcIhkwogcK/s1600-h/332099.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 267px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT6t1mkj7dvpcvP8eRfOp27Nh_YEtyLB-zrldOZKWOf-aA2H68vtf-Jwe_egsQEZrJu7xVk5GaprDbQhDOWOrGUaZ0-JzltJywJpEc3uKR8daiji64FVKp0DAM2e9ioNR7fgPcIhkwogcK/s320/332099.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343812122137726962" /></a><br />Suatu hari, seorang praktisi Reiki neo Sufi, sebut saja namanya Pak Adit bersilaturahmi ke sekretariat kami jl.Golf Barat IV no 15 Arcamanik Indah , kami berbincang-bincang tentang banyak hal.Satu diantaranya, ia menceritakan pada saya tentang pengalamannya mencari sejumlah uang yang cukup besar untuk ukurannya saat itu, untuk biaya melahirkan istrinya yang karena kondisi darurat terpaksa rawat inap di ruang VIP sebuah rumah Bersalin di Bandung .<br /><br />Saat itu, dalam keadaan marah pada dirinya sendiri, dan marah pada keadaannya, ia melajukan mobilnya dengan terburu-buru, walaupun menurutnya tidak begitu kencang, tiba-tiba , bruk……… kendaraannya menabrak kendaraan lainnya.Ternyata yang ditrabraknya adalah kendaraan milik seorang perwira angkatan darat.Setelah dicapai kesepakatan bahwa ia harus mengganti semua kerugiannya , akhirnya Pak adit memutuskan untuk kembali ke rumah bersalin.Sesampainya di rumah bersalin, usai melaksanakan sholat isya,ia bersandar sejenak sambil merenungi pengalamannya , dan tiba-tiba dalam benaknya terlintas wajah salah seorang temannya sewaktu di SMA, dan kembali ia pun bangkit dan bergegas menuju rumah sahabat lamanya itu.”Alhamdulillah”, ujarnya, ‘teman saya yang sudah bekerja di jakarta itu , kebetulan hari itu sedang ada di rumah.’Dan masalah pun teratasi setelah teman tesebut meminjamkan sejumlah uang.<br /><br />Dari pengalaman tersebut,kita bisa megambil pelajaran bahwa aksi atau tindakan yang dilakukan dengan fikiran yang kalut, dan kondisi hati yang kacau balau hanya akan membawa kita ke keadaan yang lebih sulit, atau membawa kita ke berbagai masalah yang semakin bertumpuk, sementara tindakan yang dilakukan dengan fikiran jernih, dan kondisi hati yang tenang akan membawa kita kearah yang lebih baik, atau keluar dari permasaahan yang menghimpit.<br /><br />Saat batin kondisi perasaan dan fikiran tenang , atau yang dalam bahasa milmiahnya disebut kondisi otak Alpha-Theta state, ide , pencerahan, atau gagasan positif lainnya termasuk di dalamnya problem solving atau jalan keluar dari masalah muncul di dalam benak kita.Dr.Herbert Benson ,M.D dalam bukunya The Breakout Principle menyebut fenomena ini sebagai mekanisme pembebasan diri atau Breakout Principle.Artinya saat fikiran dan perasaan kita terlalu ”ngotot” untuk mencari solusi , mekanisme ”ilham” ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, kita sering menyebut kondisi ini sebagai ”buntu” atau tidak ada pemecahannya , akan tetapi ketika kita telah berhasil membebaskan diri dari rasa ”ngotot” tersebut dan besikap lebih tenang dan pasrah , jalan keluar dari masalah tiba-tiba muncul begitu saja , melintas di benak kita.Tentang hal tersebut Dr.Herbert Benson menjelaskan bahwa fenomena ”eureka” ini merupakan suatu fenomena yang berhubungan dengan mekanisme dalam otak manusia, berhubungan dengan fisiologi dan kimiawi otak manusia.Hal tersebut menurut peneliti dari Harvard Medical School ini, dipicu oleh suatu gas di dalam otak yang disebut dengan Nitrogen Oksida, yang selalu muncul saat kondisi jiwa tenang atau terbebas dari rasa takut, marah dan hal-hal negatif lainnya. Zat pemicu cahaya kunang-kunang ini, menurutnya berfungsi sebagai penyampai atau penghubung pesan, sehingga bila pada saat normal neuron otak secara fisik maupun elektrik mungkin tidak terhubung satu sama lain, dalam kondisi tenang dan damai zat ini menjalankan ”tugas” nya sebagai medium untuk bolak-baliknya sistem informasi di dalam otak. Dengan kata lain inspirasi muncul dari aktifitas otak yang Dr.Benson menyebutnya sebagai mekanisme ke”Tuhan”an yang ada pada diri kita.<br /><br />Sebagaimana yang saya sering alami, atau pembaca barangkali pernah mengalaminya, saat mengetik laporan, tugas kantor dan lainnya, atau saat membuat lagu atau karya seni barangkali , fikiran kita seringkali mandeg. Dihadapan mesin komputer saat kita menulis, atau ketika memegang gitar saat berusaha menulis lagu , atau lainnya, seringkali kita tidak tahu apa yang harus kita tulis , orang bilang gagap ide atau tidak ada mood. Ketegangan mental-fikiran kita seringkali bertambah tiap kali mengingat deadline yang kian lama kian dekat, pada akhirnya fikiran semakin buntu.<br /><br />Tetapi , dalam kondisi fikiran-perasaan- bathin yang tenang, nyaman,penuh kedamaian itulah , biasanya ide-ide atau inspirasi datang bermunculan,Seperti saat kita kehilangan suatu barang , dan berusaha mencarinya kesana kemari, tapi tidak jua terlintas di benak kta dimana kita menyimpannya, tetapi saat kita sedang sholat misalnya, tiba-tiba di benak kita teringat kembali posisi terakhir benda tesebut disimpan.itulah sebabnya mengapa para penemu teori-teri sains dan tekhnologi terapan menemukan gagasan-gagasan cemerlang tersebut justru saat bersantai atau dalam kondisi relaks, bukan di laboratorium.Thomas Alpha Eddison misalnya, sang penemu lampu ini, pada akhirnya berhasil menciptakan sebuah bola lampu yang dapat menyala justru saat berjalan-jalan di taman bersama istrinya, setelah sebelumnya percobaan demi percobaan lebih dari seribu kali yang ia dan rekan-rekannya lakukan selalu mengalami kegalagalan.Kondisi relaksasi di taman ini yang oleh para ahli pada masa ini disebut kondisi otak Alpha State.<br /><br />Lain di Barat, lain pula di dunia Timur, Bila para penemu Eropa sana menemukan gagasan saat kondisi relaksasi yang tidak disengaja atau secara kebetulan, pada masyarakat Timur pola-pola sejenis relaksasi malah sudah dikenal dan dipraktekkan dalam beragam kultur-tradisi.Seperti di Jepang, dimana Sensei Morihei Ushieba menemukan “gagasan-gagasan cemerlangnya “ tentang tekhnik memanfaatkan tenaga lawan yang dikemudian hari dikenal dengan Aiki Do saat meneyepi di gunung Kurama , di Indonesia, tepatnya di tanah Sunda , R.H Ibrahim Jayaperbata seorang bangsawan Sunda menemukan konsep formulasi beladiri Kari-madi-Syahbandarnya saat sedang niis di sebuah Mushola daerah Cikundul Leutik Cikalong Kulon, dikemudian hari dari pencerahan tersebut lahirlah beladiri yang kita mengenalnya sebagai Maenpo Cikalong atau pencak silat aliran Cikalong. Jadi, selain Tapa, pola sejenis meditasi ini sudah dikenal dalam masyarakat Sunda kuno, mereka mengistilahkannya NIIS, berasal dari kata tiis yang artinya dingin atau sejuk, jadi niis adalah suatu budaya spiritual untuk menyejukkan fikiran dengan cara menjauhkan diri dari masyarakat pergi ke tempat-tempat sepi .Dalam tradisi Islam, metode-metode spiritual sejenis meditasi dengan istilah Riyadhoh, munajat, Khalwat, dan Sholat Istihoroh seringkali dijadikan media komunikasi dengan Sumber Inspirasi Tertinggi dalam mencari ilham.Contohnya, Abah Kahir sang penemu aliran silat Cimande, menemukan tekhnik-tekhnik kunciannya yang dikemudian hari disebut sebagai aliran silat Cimande dalam mimpi, saat tidurnya usai mengerjakan sholat istikhoroh dalam riyadhoh khususnya.<br /><br /><br />Hal ini sebagaimana Firman Allah :<span style="font-weight:bold;">” Dan Dialah Tuhan Yang mengajarkan manusia apa-apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui.” <span style="font-style:italic;"></span></span>(Qur`an surat Al Alaq :5 ) <br /><br />Itulah sebabnya, mengapa tekhnik-tekhnik atau metode olah jiwa sejenis meditasi berkembang di berbagai bangsa, budaya hingga agama di seluruh penjuru dunia, dari mulai tapabrata, tahanust, khalwat atau riyadoh, dan berbagai istilah lainnya, ,tujuannya untuk mencapai ”kecerdasan sejati” yang ada dalam diri kita , yang ”ditiupkan” Sang Maha Sumber ke dalam diri kita<br /><br />”<span style="font-style:italic;">Kamu mengira dirimu hanya seonggok daging berbentuk, tidak, sesungguhnya dalam dirimu ada kekuatan yang tak terbatas.”</span> (Nahjul Balaghah, Imam Ai bin Abi Thalib)<br />Dahsyatnya , prasangka<br /><br /><span style="font-weight:bold;">“dan kamu menyangka kepada ALLAH dengan bermacam-macam prasangka.” <span style="font-style:italic;"></span></span>(QS .Al Ahzab: 10)<br />“Aku Allah adalah sebagaimana persangkaan hambaKu tentang Aku.” Hadist Qudsi <br /><br />Menurut ilmu pengetahuan modern , fikiran adalah hasil kerja otak, yang merupakan hasil proses bio elektrisitas otak yang timbul dari rangsangan pancaindera. Karena itu fikiran terdiri dari elektron-elektron yang berasal dari atom-atom tubuh kita. Elektron yang bekerja dalam kecepatan sangat tinggi ( sekitar 100.000km/detik) akan berubah menjadi gelombang atau sinar. Sains telah membuktikan hal itu salah satunya dengan ditemukannya alat bernama EEG ( electro encepalography) .jadi pikiran kita menghasilkan daya bio eektromagnetik, yang keberadaannya dapat mempengaruhi alam sekitarnya. <br /><br /> Dalam traning- training atau berbagai seminar motivasi banyak disebutan bahwa prasangka kita, akan mewujud menjadi kenyataan dan dikatakan pula bahwa realitas yang kita alami saat ini adalah akumulasi dari prasangka kita dimasa yang lalu. Tulisan , sebagai hasil dari fikiran ternyata mengandung kekuatan yang bisa merubah struktur molekul air, sebagaimana Dr. Masaru Emoto seorang ilmuwan asal Jepang berhasil membuktikan bahwa ternyata air sangat merespon kata-kata yang diucapkan oleh manusia. Dalam bukunya The True Power of Water ,ia menguak fenomena perubahan struktur molekur air melalui foto kristal air yang ia peroleh melalui pembekuan air pada suhu nol derajat celcius yang kemudian difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi .Dalam eksperimennya tersebut , peneliti dari Universitas Yokohama ini berhasil menguak suatu fakta bahwa kristal air menjadi heksagonal nan cantik saat diucapkan atau ditulisi kata –kata bermakna positif seperti cinta, terimakasih, harmony ,dll, sementara saat air “dikata-katai” kata-kata negatif seperti kamu bodoh, tidak berguna, dan lain-lain kristal air menjadi hancur atau rusak.jadi , apa yang kita fikirkan kemudian kita ungkapkan dalam bentuk tulisan misalnya, akan mampu mempengaruhi alam semesta.Jadi, marilah kita selau berprasangka positif selalu!<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Dari fikiran positif, dikongkretkan ke dalam tindakan yang dahsyat</span><br /> <br />Hal lain yang tidak kalah dahsyatnya setelah kekuatan fikiran positif dan perasaan positif ini, adalah perbuatan, tindakan atau aksi yang selaras dengan kedua hal tersebut.Prasangka atau fikiran plus perasaan positif saja tanpa tindakan nyata tidak akan melahirkan apa-apa, demikian juga dengan tindakan saja tanpa prasangka positif, bukanlah tindakan ajaib yang dahsyat, tapi hanya tindakan biasa-biasa saja.Ketiganya , baik fikiran, perasaan maupun tindakan , haruslah sinergi dan nyambung dengan rasa ke”Tuhanan” sebagaimana Firman Alah: Fa idza azamtu, fatawakal `alallah.” artnya,” Maka bila kamu telah bertekad bulat, maka (lakukanlah) dengan mempercayakan urusan sepenuhnya pada Allah. ”<br /><br />Salah satu analogi yang menurut saya tepat tentang mekanisme pertolongan Ilahi melalui , fikiran , perasaan dan tindakan ini, adalah analogi internet.Sebagaimana saat kita mengoperasikan internet, computer harus punya modem yang “nyambung” dengan …………………….., dan…………. Harus pula “nyambung” ke satelit.Bila kita menggunakan computer tapi tidak punya modem atau modemnya rusak misalnya, kita tidak konek dengan dunia maya internet.Maka, demikian halnya dengan diri kita, bila kita melakukan tindakan yang sangat maksimal sekalipun sementara fikiran dan perasaan kita sedang galau , maka koneksifitas kita dengan Bimbingan dan Pertolongan Ilahi pada saat itu terputus, artinya segala yang kita lakukan serba terbatas.Tetapi saat kita melakukan tindakan dengan perasaan yang ikhlas dan fikiran yang positif atau husnudzon , maka saat itu tindakan kita yang terbatas “nyambung” atau terhubung dengan Yang Tak Terbatas.Akan tetapi walaupun fikiran kita “nyambung” pada Allah, hati kita pun pasrah pada ketentuanNya, sementara kita tidak melakukan tindakan apa-apa, maka tidak berarti sama sekali, ibarat orang yang ingin terhubung dengan dunia maya internet, sudah punya modem yang konek ke……………. Sementara komputernya tidak dinyalakan, tidak ada hasilnya sama sekali.<br /><br />Dalam sebuah diskusi di Antapani Bandung, Abah Adjat Sudradjat pewaris aliran nampon generasi ke III menyatakan bahwa “tangan-tangan Tuhan” akan selalu hadir men”campur tangan”i urusan kita disaat hati dan fikian kita dalam keadaan bersih, beliau mengistilahkannya : Bersih jasad, bersih hati, dan bersih fikiran. Menurut Guru Besar Padepokan Pencak Silat Nampon Jala Sutra ini, segala aliran esoteris baik nampon, Reiki ataupun yang lainnya, titik akhir pencapaiannya hanyalah satu, yaitu energi spiritual murni yang berasal dari Ilahi. Puncak tersebut hanya dapat dicapai bila kita menjalani syarat di atas: bersih hati, dan bersih fikiran, kemudia diwujudkan dalam tindakan nyata.<br /><br />Seperti nabi Musa as, walaupun beliau seorang Nabi , beliau harus menjalani hukum alam semesta yaitu berlari, dan pada saat tidak ada lagi jalan kecuali lautan yang ada di hadapannya sementara pasukan Fir`aun ada di belakangnya, beliau pun dalam kepasrahannya (bersih hati bersih fikiran) harus tetap melakukan ‘aksi ‘ atau tindakan pamungkasnya yaitu melemparkan tongkatnya. Pada saat genting itulah ‘tangan-tangan ilahi” bekerja, “tangan-tangan “ yang tidak pernah terlambat dalam menolong hamba-hambaNya yang tidak berdaya akhirnya hadir.Dalam keadaan terjepit itulah , tongkat yang dilemparpun “dicurahkan” sesuatu “energi spiritual murni” untuk membelah laut.Demikian pula saat Musa akan membangkitkan mayat, ternyata tidak cukup dengan pasrah dan bedoa saja, tetapi harus mencari sebuah ekor sapi betina yang khusus dan kemudian memukulkannya pada si mayat. <br /><br />Begitu pun halnya dengan Siti Mariam as, ibunda nabi Isa as ini pun harus pula menggoyang-goyangkan pohon kurma sesaat sehabis melahirkan sebagai sebuah “laku spiritual” . Dalam keadaan yang tentunya bersih hati dan bersih fikiran ini, pohon kurma yang bila digoyang-goyang lima orang pria Arab tinggi besar pun tidak bergeming , ternyata dapat bergoyang-goyang oleh seorang wanita yang baru saja melahirkan, hingga buahnya berjatuhan. Kisah tersebut memberikan kita pelajaran bahwa kondisi tertentu , “laku spiritual “ atau tindakan pamungkas yang kelihatannya sederhana seperti melempar tongkat, atau menggoyang pohon ternyata dapat menjadi wadah bagi “kekuatan spiritual Ilahiah’ untuk “merasuk” dan menjadikannya mampu membuat suatu keajaiban.<br /><br />Tentang Tindakan pemungkas ini, Kanjeng Nabi kita pun memberikan teladan pa kita, diceritakan bahwa beliau pernah menaburkan pasir pada kaum Quraisy yang mengepungnya saat beliau akan Hijrah, hingga semua pengepungnya tertidur pulas dalam keadaan tidak menyadari bahwa Nabi, orang yang mereka kepung telah jauh meninggalkan Mekkah.<br />Semua kisah tadi pun pun mengisyaratkan pula pada kita bahwa aksi atau tindakan yang dilakukan dengan kondisi hati dan fikiran yang terhubung dengan Ilahi pada akhirnya akan membuahkan pertolongan Allah, sebagaimana Nabi musa dengan tindakannya Melempar tongkat yang membuahkan keajaiban dengan terbelahnya lautan, atau sebagaimana nabi Suci kita Muhammad yang tindakannya melempar pasir kearah para pengepungnya membuahkan keajaiban dengan tertidurnya mereka selama beberapa saat, maka tindaan kita yang kita lakukan dengan hati dan fikiran yang positf yang terhubung pada Iahi pada akhirnya pun selalu akan membawa kita kearah keajaiban demi keajaiban dalam kapasitas kita tentunya. <br /><br />Seperti Musa yang melemparkan tongkatnya, dan seperti Siti Mariam dengan ikhtiar sederhananya, seperti itulah kita dalam mempraktekan pengetahuan kita yang terbatas ini, dengan hati dan fikiran yang bersih , pasrah pada Kuasa Ilahi, maka bukannya tidak mungkin segala keterbatasan yang kita tuangkan dalam tindakan yang kelihatannya sederhana dapat menjadi sebuah wadah dimana energi spiritual murni tercurah dari sumberNya, sang Pencipta.<br /><br /> <br /><span style="font-weight:bold;">Akbar Kuspriadi Grand Master Reiki<span style="font-style:italic;"></span></span>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7364525396380955219.post-24101614469634877082009-06-03T01:49:00.000-07:002009-06-03T01:56:16.756-07:00SEDIKIT MENGUAK TENTANG KESADARAN II<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCcY-QXLBKI7vT9l80SbM6E6GgRFOb-9picog78FfHZJc2QKsWWijxqjnZhEnWMdHn7cO870qkSmjGCJAN0mQwCpqJCZWRdklJ2Mi_9cBvC21DbpYRVN6acpss3qIYPfvp7_CFP087-LXS/s1600-h/meditation.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 195px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCcY-QXLBKI7vT9l80SbM6E6GgRFOb-9picog78FfHZJc2QKsWWijxqjnZhEnWMdHn7cO870qkSmjGCJAN0mQwCpqJCZWRdklJ2Mi_9cBvC21DbpYRVN6acpss3qIYPfvp7_CFP087-LXS/s320/meditation.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343022328141149874" /></a><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Air yang berkesadaran </span><br /><br />Dr. Masaru Emoto seorang ilmuwan asal Jepang berhasil membuktikan bahwa ternyata air sangat merespon kata-kata yang diucapkan oleh manusia. Dalam bukunya The True Power of Water ,ia menguak fenomena perubahan struktur molekur air melalui foto kristal air yang ia peroleh melalui pembekuan air pada suhu nol derajat celcius yang kemudian difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi .Dalam eksperimennya tersebut , peneliti dari Universitas Yokohama ini berhasil menguak suatu fakta bahwa kristal air menjadi heksagonal nan cantik saat diucapkan atau ditulisi kata –kata bermakna positif seperti cinta, terimakasih, harmony ,dll, sementara saat air “dikata-katai” kata-kata negatif seperti kamu bodoh, tidak berguna, dan lain-lain kristal air menjadi hancur atau rusak.<br />Penelitian tersebut semakin membuktikan pada kita bahwa manusia merupakan komponen terpenting dalam alam semesta, alam semesta bereaksi terhadap kata-kata , atau setiap produk akal manusia. Air sebagai bagian dari semesta seolah dapat ”mendengar” atau ”membaca” tulisan yang dibuat manusia, seolah ia menyadari benar-benar bahwa manusia adalah pemegang mandat kepemimpinan alam semesta atau yang dalam bahasa agamanya disebut sebagai khalifah fil ardli, kini kita menyaksikan air yang sangat ”sadar” akan posisi dirinya dalam semesta.<br />Sehubungan dengan hasil eksperimen Dr.masaru Emoto tersebut, seorang ilmuwan bernama Dr.Li Chunbing berpendapat bahwa penelitian tersebut membuktikan pada kita bahwa di dalam setiap benda terdapat mind. Selanjutnya dalam suatu wawancara dengan surat kabar ZhengJian, ia menyatakan,” The most spectacular part is that a water crystal can reflect ”thought” with its information.That is a phrase, an image, or a piece of music can lead to particular shapes of water chrystal . In other wors , water responds to words, images , and sound with different formations of water chrystal .From the photographs of different formations f water chrystal we can easily see that mind and matter is one thing.It appears that that there is a mind inside a matter . For example, a word carries a thougt, wich manifest it self in the formation of water chrystal in the water crysta experiments. This proves that a matter has life and thought of its own , and that a thought has its tangible representation. Matter and mind are one body with two kinds of manifestations of the same substance.”<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Alam semesta yang berkesadaran </span><br /><br /><span style="font-style:italic;">“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.” </span>(QS. Al Mulk, 67: 3-4) !<br /><br />Atom adalah bagian pembangun alam semesta, artinya seluruh wujud atau manifestasi yang ada di semesta raya ini tersusun dari atom-atom atau dapat dikatakan bahwa segala benda yang ada merupakan atom-atom yang mengumpul. Dalam struktur atom, semua bagiannya mempunyai tata aturan dan disain yang menonjol. Setiap atom mempunyai nukleus yang mengandung protron dan neutron yang jumlahnya tertentu, kesemuanya bergerak berputar seirama seperti putaran thowaf. Nukleus atau inti atom, protron dan neutron yang ada di dalamnya, dan elektron di sekitarnya selalu bergerak. Jumlah elektron suatu atom sama dengan jumlah protonnya, karena proton yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif selalu seimbang satu sama lain,jika tak seimbang maka tak mungkin terbentuk atom. Elektron-elektron ini berputar mengelilingi inti atom mereka sendiri dan dengan kecepatan tertentu tanpa saling menyimpang. Kecepatannya selalu seimbang dengan yang lainnya dan selalu menjaga kelangsungan hidup atomnya. Tidak pernah terjadi salah-atur, perbedaan, atau pun perubahan, ”tanpa berfikir” , semuanya bergerak dalam ”kesadarannya” masing-masing, kesadaran –kesadaran yang ’dihembuskan” oleh sesuatu yang Tunggal yang mengatur segala sesuatu secara terencana.<br />Teori penciptaan atau asal-usul Alam Semesta yang paling diyakini kebenarannya adalah Big bang Theory atau Teori Ledakan Besar, yang mengatakan bahwa Semesta Yang Teratur ini bemula dari sebuah Ledakan dahsyat. Jika Ledakan Dahsyat itu merupakan ledakan yang kebetulan dan tidak terkontrol, maka mestinya diikuti dengan kejadian acak dan tersebarnya segala yang terbentuk itu dalam suatu kekacaubalauan yang luar biasa dahsyatnya, tetapi kenyataannya semuanya tersusun rapi, bergerak dalam ”suatu kesadarannya masing-masing” yang terkontrol.<br />Sebenarnya, tatanan semeta yang teratur tak bercacat telah berlaku di tahap awal keberadaannya. Contohnya, alam semesta terbentuk di tempat dan waktu yang berbeda, namun begitu terorganisir sehingga alam semesta seakan-akan dihasilkan dari satu-satunya pabrik dengan kesadaran masing-masing. Mula-mula, elektron mendapati sendiri suatu nukleus dan mulai mengelilinginya. Kemudian, atom-atom menyatu untuk membentuk zat, dan semuanya menghasilkan obyek-obyek yang bermakna, bertujuan, dan masuk-akal. Sesuatu yang tidak wajar, mendua, tidak normal, tidak bermanfaat, dan tidak bertujuan tidak pernah terjadi. Segala sesuatu, dari unit terkecil sampai unsur terbesar, terorganisir dan mempunyai tujuan yang beragam<br />Semuanya ini merupakan bukti kuat adanya Suatu Kesadaran Tunggal yang meng”hembuskan’ seluruh semesta yang beraneka Ragam dalam dalam ”sub-sub ” atau ”unit-unit” Kesadaran yang Sistematis, masing-masing memiiki ”kesadaran diri’ yang berbeda dengan yang lain, tetapi kesemuanya terhubung dengan suatu Kesadaran Tunggal yang mengatur semesta. Demikianlah, Alam semesta dilingkupi terhubung dan dengan suatu pusat atau sumber kesadaran atau kebijaksanaan tertinggi, bagian-bagian dari semesta berkesadaran dan satu sama lain terhubung dengan suatu kesadaran tertinggi yang meliputi alam semesta , Suatu Kesadaran yang membuat setiap bagian darinya hingga partikel-partikel terkecil sekalipun bergerak dalam suatu perputaraan yang indah yang bila meminjam istilah Pir Inayah Khan seorang Sufi dikatakan sebagai “tarian-tarian Cosmis yang Agung”.<br />Seluruh komponen dari alam semesta berkesadaran, mereka tidak terpisah satu sama lain tetapi mereka saling berhubungan, berinteraksi, bersimbiosis mutualisme, berkomunikasi satu sama lain, saling menghilangkan, saling menghidupkan, masing-masing menjalankan tugasnya berdasarkan suatu kesadaran yang ”ditiupkan” dari ”Sumber Kesadaran yang Agung” kita menyebutnya Allah.<br />Sejenak, marilah kita sama-sama merenung, menyaksikan betapa semuanya berkesadaran, air yang menguap tatkala terik matahari menerpanya, batu yang jatuh kebawah saat dilempar dari tebing yang tinggi, dua ujung magnet yang berlawanan saling tolak menolak , Daun yang menghirup karbon dioksida dan meniupkan oksigen bagi makhluk lainnya, semua ”tahu diri”, dan memasrahkan diri-diri mereka pada Kesadaran Semesta Raya yang dihembuskan sang Ilahi Pemilik kesadaran Tertinggi , kita biasa menyebutnya ”Law of Nature” , hukum alam yang pada hakekatnya adalah Hukum Tuhan, semua bergerak dalam tatanan keteraturan yang harmonis,mekanisme Ilahiah yang sempurna, itulah manifestasi dari Hukum Pemilik Kesempurnaan.<br />Tentang hal ini, Harun Yahya menyatakan dalam salah satu bukunya,” Ketika menjelajahi alam semesta, kita menemukan banyak contoh keteraturan. Dunia yang kita tempati ini hanyalah salah satunya. Dengan segala keistimewaan yang ada padanya, bumi diciptakan dengan kese-imbangan yang luar biasa stabil, yang membuatnya cocok bagi berlang-sungnya kehidupan makhluk hidup.”<br />Dialah Yang menciptakan langit dan bumi dengan Haq; tatkala Ia berfirman, "Jadilah!" maka ia pun jadi. Firman-Nya adalah kebenaran. (Surat al-An'aam, 73)<br />Dalam pembahasan ini kita telah menyaksikan bahwa segala sesuatu di semesta ini berkesadaran, mereka mendapatkan kesadarannya yang tanpa berfikir itu begitu saja, segala sesuatunya sudah dimilikinya sejak mereka tercipta.Kesadaran yang selama ini tidak pernah kita sadari bahwa ia ada dalam diri kita dan sesungguhnya kita adalah bagian dari KESADARAN tersebutUnknownnoreply@blogger.com0